Alana pulang diantar dengan Rosa. Alana terkejut saat melihat mobil Fiki yang sudah ada di halaman rumah Alana. Jantung Alana berdetak tak karuan, Alana turun dan mendapatkan senyuman Fiki.
"Ros thanks ya" ucap Alana saat turun dari mobil Rosa.
"Ehemmm cieee yang didatangi sama someone" goda Rosa.
Alana segera menghampiri Fiki yang sudah duduk di teras rumah Alana. Tak lupa Alana senyum semanis mungkin kearah Fiki.
"Kakak kenapa nggak kasih tau aku kalau kesini?" tanya Alana.
"Sekarang kakak tanya mana hp kamu?" Alana segera meraba-raba tas dan kantongnya.
"Ahh hilanggg. Hp aku hilanggg" cemas Alana.
"Serius hilang. Coba inget-inget dulu sayang?" tanya Fiki.
"Tadi Rosa telepon kalau dia mau jemput, terus aku siap-siap. Waktu di rumah Ayu kami asik gobrol" Alana sedang memikirkan apa saja yang ia lakukan hari ini.
"Oh iya aku lupa. Hp aku cas di kamar Ayu" kekeh Alana.
"Kok bisa kamu ngecas?" tanya Fiki datar.
"Iya tadi waktu Rosa jemput hp aku emang udah low. Waktu sampai di rumah Ayu aku langsung cas" jelas Alana.
"Terus kamu aktifkan apa nggk?"
"Nggak" jawab Alana singkat.
"Nanti kamu lihat udah beberapa kali kakak ngehubungi kamu" ucap Fiki.
"Iya-iya. Kakak ngapain kesini?" tanya Alana.
"Nggak ada main aja. Rencananya kakak mau ajak kamu pergi tapi kamu barusan pulang, nanti Mama kamu marah" Alana yang mendengar itu berinisiatif untuk meminta izin lagi.
"Oke kakak tunggu sini" Alana segera masuk dan mengampiri Mamanya yang sedang nonton TV.
"Ma aku mau pergi sama teman lagi, tapi nggak lama" ucap Alana. Alana tau pasti Mamanya akan mengizinkannya pergi karena Alana tau Mamanya tidak begitu perduli dengan Alana karena yang di perdulikan dengan Mamanya hanyalah selingkuhannya dan Alana memanfaatkan keadaan itu.
"Ayok kak" Alana menarik tangan Fiki. Namun dengan cepat Fiki menaham tangan Alana.
"Mau kemana?" tanya Fiki.
"Tadi katanya mau ajak aku pergi"
"Tapi Mama kamu?" tanya Fiki.
"Aku udah izin dan Mama ngizinin tapi jangan lama" ucap Alana.
"Oke tapi kakak mau izin dulu sama Mama"
"Nggak usah kak, kelamaan nanti. Waktu kita nanti tepotong karena pamitan sama Mama lagian Mama udah tau kalau aku pergi sama kakak" Alana tak ingin Fiki melihat sifat cuek Mamanya. Mama Alana sudah berubah total menjadi orang yang acuh di depan Alana tapi tidak dengan selingkuhannya.
Alana sangat bahagia atas kehadiran Fiki yang tidak diduga oleh Alana. Tak hentinya Alana tersenyum sendiri dan sebenarnya Fiki melihat Alana yang selalu tersenyum namun Fiki tidak mau membuat senyum itu hilang dari wajahnya. Sesekali Fiki melirik kearah Alana yang tersenyum dengan manis.
"Kak" panggil Alana.
"Iya, kenapa?" tanya Fiki.
"Kita mau kemana?"
"Ke bioskop aja yuk. Kakak nggak pernah nonton sama kamu" saran Fiki.
"Kita nonton apa kak" tanya Alana.
"Kita nonton 'The Maze Runner'. Tiket nya udah kakak beli" Fiki mengeluarkan tiket yang sudah ia beli.
"Oh jadi ceritanya, kakak minta aku temenin kakak nonton ya?"
"Nggak juga sih, kakak nggak mau ngantri beli tiketnya nanti. Jadi kakak beli tiketnya tadi"
"Tapi aku nggak suka film kayak gitu kak" Fiki tidak tau kesukkan Film Alana. tapi Fiki sudah telanjut membeli Tiket untuk mereka berdua.
"Yaudah kita ganti Film aja" usul Fiki.
"Jangan kak"
"Loh tadi katanya nggak suka"
"Hmm aku mau nonton itu, tapi kakak jangan marah kalau aku banyak tanya ya?" ucap Alana ragu.
"Iya nggak. Emang biasanya suka film kayak gimana?" tanya Fiki.
"Aku yang ada romantisnya. Apa lagi kalau cowoknya so sweet banget. Duh pokoknya keren deh" ucap Alana.
"Oh kode ini" ucap Fiki pelan.
"Apa kak?" tanya Alana karena ia tidak mendegar ucapan Fiki yang pelan.
"Nggak ada kok"
***
Akhirnya, hari ini masuk sekolah dan tentunya hari ini adalah hari pertama Alana di kelas 11. Banyak kenal dengan Alana di kelas ini karena Alana termasuk ramah dengan orang yang dia baru kenal. Hari pertama Alana sangat bingung harus duduk dengan siapa. Seorang cewek melambaikan tangannya dan mengajak Alana duduk dengannya karena Alana belum ada tempat duduk. Alana tidak menolak ajakkan itu. Alana segera menghampiri orang itu yang duduk dibaris kedua.
"Duduk sama gue aja lan" ajak Ani.
"Thank Ni" ucap Alana.
Alana baru tau kalau Ani adalah seorang yang pediam. Alana yang merasa bosan segera keluar untuk menghampiri kelas Rosa dan Rahma karena mereka berdua 1 kelas.
"Rahmaa" panggil Alana.
"Hy Lan, gimana kelas baru. Seneng?" tanya Rahma.
"Belum ada temen disana" jawab Alana.
"Hufft kok bisa. Perasaan lo kenal semua kan sama anak kelas lo?" tanya Rahma.
"Iya tapi belum ada yang deket" ucap Alana sedih.
"Sekarang lo duduk sama siapa?" tanya Rahma.
"Sama Ani. Orangnya sedikit pendiam" ucap Alana.
"Iya sih. Tapi lo harus berusaha deket sama temen kelas lo lan karena kita kan nggak sekelas lagi tapi kita tetep sahabatan kok" ucap Rahma meyakinkan Alana.
"Iya Ma, eh udah bel gue masuk ya" Alana dan Rahma segera masuk ke kelas mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Ficção AdolescenteBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...