"Terus hubungan sama MOS apa" tanya Alana dengan polos.
"Dasar lo ya, hubungannya itu kalau di hari pertama gue masuk SMA aja udah norak gara-gara bawa karung kayak pemulung pasti nggak ada yang suka atau ngelirik gue" ucap Tia dengan centil.
"Lo sekolah disini 3 tahun woy, kemungkinan lo dapat cowok disini lebih besar, nanti lo tinggal pilih aja sekalian juga lo pacaran sama guru cowok yang belum nikah" ucap Alana.
"Enak aja" jawab Tia.
"Udah ah, gue laper cari makan yuk" ajak Alana.
"Coba dari tadi, udah mau pingsan kayak gini lo baru ngajak" jawab Tia.
"Dasaar lo" ucap Alana.
Setelah mereka makan bakso didekat sekolah. Alana dan Tia pergi ke pasar untuk beli peralatan MOS mereka.
"Lo kenapa pakai masker" tanya Alana.
"Gue malas abang-abang itu tau muka gue kalau gue beli tong sampah disini" jawab tia.
"Lo lebay banget, buka tu masker. Gue nggak mau orang-orang nyangka kalau gue nyembunyiin teroris" ucap Alana membuat Tia melepas maskernya.
"Enak aja lo ngomongi gue teroris" jawab Tia.
"Bang saya ambil dua ya tong sampahnya yang warna biru" ucap Alana.
"Iya mbak" jawab penjual tong sampah itu.
"Nih pegangin gue mau bayar" Alana menyodorkan plastik berisi tong sampah ke arah Tia.
"Nggak mau, lo aja yang pegang. Gue ngak mau ada yang lihat gue megang tong sampah nanti orang ngira gue pemulung" ucap tia.
"Dasar lo ya, yaudah biar gue pegang" jawab Alana.
Mereka pun telah selesai membeli semua perlekapan MOS. Tinggal menunggu minggu depan untuk menajalani MOS.
***
Hari ini adalah hari pertama Alana mengikuti MOS. Sangat pagi sekali Alana sudah siap-siap untuk sampai di sekolah. Sesampai disekolah Alana bertemu dengan Tia dan mereka bedua sama-sama masuk ke barisan kelompok mereka untuk mengikuti upacara. Setelah upacara, mereka bertemu dengan pembimbing kelompok.
"Assalamualaikum, perkenalkan nama kakak Anggi, kakak pedamping kalian dan disebelah kakak namanya kakak Aisyah" ucap kakak-kakak itu yang bernama Anggi.
"Sekarang kalian semua masuk kekelas. Kalian ikuti saja kak Aisyah. Kakak mau ngambil absen kalian dulu" sambung Anggi lagi.
Semuanya mengikuti Aisyah untuk menuju kelas. Sesampai kelas mereka duduk di kursi yang sudah tersusun rapi.
"Gue nggak habis pikir kegunaan kita pakai ginian untuk apaan kalau ujung-ujungnya cuma duduk dengarkan materi" ucap Tia dengan raut muka yang sangat kesal.
"Kita lihat aja nanti kalau emang nggak guna kita lepas aja nanti" jawab Alana.
"Kenapa nggak sekarang aja" tanya Tia.
"Jangan, kita nurut aja. Lo jangan ngelawan kalau lo ngelawan gue pura-pura nggak kenal sama lo" ucap Alana.
"Lo mah jahat" ucap Tia.
"Makanya jangan dilepasin"
"Ok sekarang kita milih ketua nya dulu, ada yang mau?" tanya Aisyah. Namun tidak ada yang berani menunjuk tangan untuk menjadi ketua.
"Yaudah kakak pilih aja ya berhubung nggak ada yang mengajukan diri" sambung Aisyah.
"Kamu yang di pojokkan, kamu kakak tunjuk jadi ketua nggak boleh nolak tadi kan udah sepakat" Aisyah menunjukan jari kearah Nilman.
![](https://img.wattpad.com/cover/148687097-288-k902157.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Teen FictionBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...