Alana hanya diam saat melihat Angga. "Ma, gue mau istirahat ya. Izini gue kalau gue nggak bisa masuk kelas" Rahma yang mendengar itu langsung meng-iyakan.
"Biar kan Alana istirahat dulu" ucap suster.
Angga dan Rahma pergi meninggalkan Alana di UKS. "Lan gue balik ke kelas ya, nanti istirahat gue kesini."
Untungnya kejadian pagi ini tidak terdengar oleh telinga guru BK karena kalau terdengar, Fernando dan Angga akan mendapatkan hukuman. Kejadian ini terjadi cukup pagi sehingga banyak guru yang belum hadir. Guru-guru hanya tau kalau Alana masuk UKS dengan keadaan pingsan tapi Rahma memberitahu bahwa Alana memang kurang sehat sehingga guru-guru tidak curiga. Semua siswa yang melihat tidak ada satupun yang mengadu pada guru BK termasuk Kinah teman kelas Angga yang suka ngurusin urusan oranglain.
Setelah jam istirahat, Rahma, Ayu dan Rosa mendatangi UKS untuk melihat keadaan Alana. Ayu dan Rosa sudah mendengar kejadian pagi oleh Rahma jadi mereka berdua tidak banyak bertanya kepada Alana.
"Lan, lo nggakpapa kan?" tanya Ayu.
"Nggak kok, oh ya tolong bawakkan barang-barang gue ke sini. Soalnya gue mau pulang, papa gue udah dijalan. Kayaknya percuma gue disini karena gue nggak sanggup ngikutin pelajaran."
"Iya lan" Ayu bergegas ke kelas untuk mengambil barang-barang Alana dan Rosa mengikuti Ayu.
"Nggak usah pikirin masalah pagi tadi ya. Kalau ada yang bisa gue bantu bilang aja ya lan. Gue pasti bantu" ucap Rahma.
"Iya ma, makasih ya" jawab Alana.
Ayu dan Rosa datang membawa barang-barang Alana. Mereka bertiga mengantar Alana ke mobil papanya. Angga tidak tahu kalau Alana pulang dengan papanya. Ayu, Rosa dan Rahma memberitahu saat Alana sudah pulang bersama papanya. Angga benar-benar merasa bersalah, seandainya saja ia tidak meladeni Fernando semua tidak akan seperti ini tapi semua sudah terjadi.
***
Angga menghampiri kelas Alana tapi Angga tidak menemui Alana. Angga yang melihat semua anak kelas Alana bermaksud untuk mencari Alana. Angga yang tampak kebingungan memutuskan untuk bertanya kepada Rosa dan Ayu yang barusan datang karena mereka berdua dari kantin
"Eh Ros, lo lihat Alana nggk? Tadi gue cari di UKS nggak ada" Rosa dan Ayu menghentikan langkahnya saat mendengar Angga memanggil namanya.
"Oh Alana. tadi dia di jemput sama bokapnya. Katanya tadi nggak sanggup ikut pelajaran makanya dia pulang" jawab Ayu.
Angga yang mendengar jawaban Ayu langsung pergi meninggalkan kelas Alana. rasa bersalah atas kejadian pagi tadi membuat ia frustasi. Angga menghampiri Fernando untuk melampiaskan kemarahananya. Fernando yang lagi berkumpul di belakang sekolah tersenyum sinis melihat Angga yang berjalan ke arahnya.
"Eh si banci datang" Fernando tertawa kepada teman-temanya.
"Yaelah Nga, lo belajar aja sono" Angga melotot kearah teman Fernando dengan penuh kemarahan.
"Gue nggak punya masalah sama lo, kalau lo ikut campur berarti lo yang banci!" jawab Angga.
Fernando memegang punggung temannya agar tidak meladeni ucapan Angga.
"Lo mau ngapai ha?!" tanya Fernando.
"Lo emang nggak ngerasa bersalah ya, lo yang buat Alana kayak gini" bentak Angga yang sudah emosi.
"Lo yang salah. Seandainya lo nggk ngerebut Alana dari gue dia nggak bakal kayak gini. Untuk apa gue ngerasa bersalah ha?!" Fernando yang mulai emosi berbicara dengan nada yang sangat tinggi.
"Mending lo pergi deh, gue malas ngeladeni lo. gue lagi nggk mood" sambung Fernando
Angga langsung meninju pipi Fernando sehingga menimbulkan luka kecil di sudut pipi Fernando.
"Yah si banci udah hebat sekarang. Gue udah bilang gue malas ngeladeni lo. gue cabut ya. Gue malas masuk ruang BK hanya gara-gara berantem sama orang pintar kayak lo" Fernando senyum sinis kemudian pergi dengan manyenggol bahu Angga dan teman-teman Fernando mengikuti langkah Fernando.
Saat ini Angga benar-benar hancur, ia sangat merasa bersalah kepada Alana dan Fernando. Semuanya tampak rumit. Dimana dia dianggap sebagai penghianat oleh sahabatnya dan mungkin dianggap jahat oleh pacarnya.
***
Alana megurung diri di dalam kamarnya, ia sedang memikirkan keputusan mana yang terbaik untuk hubungannya dengan Angga. Alana merasa tidak enak dengan Fernando dan Angga karena Alana yang membuat persahabatan mereka hancur. Tidak ada pilihan lain selain mengakhiri hubungan mereka.
Alana meraih ponselnya di atas meja belajar, sudah Alana duga telah banyak panggilan bahkan pesan yang masuk dari Angga. Keputusan Alana sudah bulat untuk membuat semuanya tidak tambah buruk. Alana mencoba menghubungi Angga dan Angga dengan cepat mengangkat panggilan dari Alana.
Haloo
Lan kamu nggakpapa kan, maafn aku karena nggak bisa jagain kamu. Kamu marah ya sama aku. Tolong Lan, jangan ngehindar dari aku
Air mata Alana jatuh begitu saja, mendengar semua yang diucapkan Angga. Angga adalah cowok yang baik untuk Alana tapi Alana tidak boleh egois karena ia tau kalau ada hubungan persahabatan oranglain yang Alana rusak. Alana cukup sadar diri kalau ia tak harus memaksakan Angga untuk terus bersamanya.
Nga
Ya Lan, kamu butuh sesuatu atau ada yang pengen kamu makan. Aku bakal turuti semua mau kamu.
Nga, aku minta maaf kalau aku harus berhenti disini. Aku tau kalau aku hanya menjadi duri dalam persahabatan kamu dan Fernando. Aku nggak mau semuanya tambah buruk. Kamu nggak perlu minta maaf, kamu nggak salah Nga. Yang salah itu aku. seandainya dulu aku memikirkan hal ini, pasti semua nggak akan kayak gini.
Tapi Lan.....
Cukup Angga kita udah berakhir. Maaf
Alana mematikan ponselnya dan Alana menangis sejadi-jadinya. Jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat mencintai Angga tapi ia tidak boleh mengikuti keinginannya itu karena ada hati yang lebih sakit dari Alana yaitu Fernando.
***
Angga benar-benar hancur, ia ingin sekali mehancurkan semua isi kamarnya tapi ia tahan karena ia tidak ingin orangtuanya dengar kalau Angga sedang terluka. Lebih tepatnya hatinya yang terluka. Angga tidak berniat keluar dari kamarnya karena ia pedam sendiri rasa sakitnya kehilangan cewek yang ia sayangi. Angga sangat kesal dengan keadaan yang ia hadapi karena mengapa ia harus ada dikondisi dimana sahabatnya memiliki rasa suka dengan pacarnya.
Tukk tukk
"Siapa?" tanya Angga pada seseorang yang mengetuk pintu.
"Ini papa nak" jawab papanya Angga yang sedari tadi mengetuk pintu.
"Bentar pa baru udah mandi" Angga segera mencuci muka dan tersenyum seolah-olah dia baik-baik saja. Angga tidak ingin membuat kedua orangtuanya khawatir terhadapnya.
"Kenapa Pa?" Angga membuka pintu.
"Kamu nggak makan, ayo makan sama-sama, mama udah masak yang enak loh" ajak Papa nya Angga.
"Aku udah banyak makan di sekolah Pa, nanti aku makan Pa. Sisa kan aja" Angga tersenyum di depan Papanya tetapi kalau Papanya pergi ia kembali sebagai Angga yang rapuh.
"Kamu ini, yaudahlah Papa turun ya" ada raut kesal di muka Papanya Angga.
"Iya Pa" jawab Angga kemudian ia menutup pintu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana [END]
Teen FictionBerawal dari berakhirnya hubungan Alana dengan Angga. Alana mencoba untuk kuat menerimanya sampai akhirnya Alana bertemu dengan kakak tingkatnya yang jatuh hati pada Alana. Fiki namanya, terkenal disekolah, anak Futsal, bandel, dan terkenal tampan d...