Bab 51

234 4 0
                                    

"Kenapa tuh muka?" tanya Fitri yang sudah ada didalam kelas sebelum Alana sampai.

"Nggak kenapa-kenapa" ucap Alana meletakkan tasnya dan menidurkan kepalanya keatas meja.

Septi datang dengan suara cempreng nya. Alana hanya menutup kedua kupingnya untuk melindungi telinganya dari suara septi.

"Haloooo guysss. Gue datenggg"pekik Septi.

"Lo bisa diem nggak sep, tuh Alana lagi galau" ledek Fitri.

"Apaan sih kalian" ucap Alana judes.

"Gue laper, kantin yuk" ajak Septi.

"Kalian berdua aja, gue udah sarapan" ucap Alana.

"Yaudah kalau gitu. Yuk sep" ucap Fitri.

Setelah mereka pergi, Alana menidurkan kepalanya di meja dan sedikit memejamkannya. Alana mendengar suara kursi yang di geser, Alana segera membuka mata dan ternyata Fiki sudah duduk di sebelah Alana. Alana segera mengangkat kepalanya.

"Kakak kenapa kesini?" tanya Alana.

"Nggak kenapa-kenapa" ucap Fiki. Alana yang mendengar jawaban itu kembali menidurkan kepalanya lagi.

"Kamu kenapa tidur?" Fiki mengusap kepala Alana.

"Ngantuk!" ucap Alana singkat.

"Kamu begadang?" tanya Fiki.

"Nggak" ucap Alana singkat lagi.

"Kamu kenapa sih? Masih marah? Udah dong, kakak kan Cuma becanda" ucap Fiki.

"Kak, aku ngantuk. Pergi deh dari sini. Kayak nggak ada kerjaan aja" ucap Alana ketus.

"Oh jadi kamu ngusir kakak?" tanya Fiki.

Alana hanya diam.

"Yaudah kakak pergi, nyesel kakak kesini!" bentak Fiki kemudian meninggalkan kelas Alana.

Fiki melewati Nopi yang berjalan menuju kekelas. Nopi tersenyum kepada Fiki namun hanya muka sangar yang di dapat oleh Nopi.

"Kenapa kak Fiki lan?" tanya Nopi.

"Lagi kumat mungkin" ucap Alana singkat.

"Lo udah jadian ya sama kak Fiki" ucap Nopi.

"Iya udah" jawab Alana singkat.

"Serius, PJ ya" ucap Nopi.

"Nanti, tunggu mood gue baik" Nopi hanya diam karena ia tau Alana dalam keadaan yang tidak baik.

***

Semangat Alana hari ini tak seperti biasanya. Alana hanya tidur di kelas. Pelajaran terakhir ini sudah berakhir. Alana bingung harus pulang dengan siapa.

"Lan lo pulang sama siapa?" tanya Fitri.

"Naik Angkutan umum" ucap Alana.

"Nggak bareng sama kak Fiki ?" tanya Fitri.

"Nggak Fit" ucap Alana.

"Bareng gue aja yuk" ajak Fitri.

"Nggak usah lagian rumah kita beda arah" tolak Alana.

"Hmm gimana lo bareng gue sampai depan" tawar Fitri.

"Iya boleh" ucap Alana.

Fitri mengantar Alana sampai depan. Sebenarnya Fitri memaksa untuk mengantar Alana sampai rumah tapi Alana tetap menolak.

"Disini aja Fit. Thanks ya" ucap Alana.

"Gue deluan ya Lan" pamit Fitri.

"Iya Fit. Dah" ucap Alana.

Sebelum Alana menunggu angkutan umum, Alana mampir ke warung untuk membeli minum. Ternyata di sana ada Ferdi temannya Fiki. Alana hanya melempar senyum karena ia tau bahwa cowok yang ada di dekatnya ini adalah teman Fiki.

"Mau beli apa Lan?" tanya Ferdi.

"Beli minum kak" ucap Alana.

"Oh ya Lan, lain kali kalau lo buat nasi goreng buat Fiki sekalian bikini buat gue juga ya. Sumpah enak banget nasi goreng lo" puji Ferdi.

"Kapan kakak nyoba nasi goreng buatan aku" ucap Alana bingung.

"Tadi pagi. Walaupun sisa" Ferdi menghela napas panjang.

"Sorry ya kak." Ucap Alana.

"Iya nggakPapa Lan, santai. Lo mau kemana habis ini?" tanya Ferdi.

"Pulang kak" ucap Alana.

"Bareng siapa?" tanya Ferdi.

"Naik angkot kak" ucap Alana.

"Loh kok naik angkot. Nggak bareng Fiki?" tanya Ferdi. Alana hanya menggelekkan kepalanya.

"Aku deluan ya kak" Alana segera meninggalkan Ferdi agar ia tak banyak bertanya.

Alana segera naik angkutan umum yang sudah menunggu Alana. Beruntungnya Alana hari ini tak perlu lama menunggu angkutan umum

***

Semua murid sudah pulang kecuali Nopi dan Tifa yang sedang piket sebelum pulang. Fiki datang menanyakan keberadaan Alana. Beruntungnya Nopi dan Tifa sempat melihat Alana pulang bersama Fitri. Setidaknya Fiki sedikit lega bahwa Alana pulang bersama Fitri. Fiki segera kembali ke kelasnya. Ferdi datang dengan gaya sok cool nya.

"Fiki" pekik Ferdi.

"Apa? Lo nggak usah teriak-teriak kayak cewek lo kesannya"

"Lo tega" ucap Ferdi penuh penekanan.

"Apaan sih lo lebay banget" Fiki menghiraukan tingkah Ferdi.

"Tega banget lo biarin pacar lo naik angkot. Percuma dong lo bawa mobil tapi pacar lo naik angkot" Fiki terkejut mendengar penjelasan Ferdi.

"Dia pulang bareng temennya" ucap Fiki.

"Mana gue tau, gue tadi ketemu dia warung depan. Dia lagi beli minum. Masa setannya Alana yang ada di warung tadi" ucap Ferdi.

"Nggak tau gue. Gue pusing" Fiki segera meninggalkan Ferdi.

***

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang