Bab 32

250 6 0
                                    

Mobil Rosa sudah berhenti dan Alana berharap kalau perjalanan sudah sampai. Alana melihat kebelakang, tenyata mobil Hidayat sudah berhenti juga dan artinya mereka semua sudah sampai.

"Oke kita sampai" ucap Rosa antusias.

"Tempat apaan ini nggak ada bagus-bagusnya" Alana sedikit kecewa karena perjalanannya lumayan jauh tidak mendapatkan hasil.

"Lo belum turun kebawah" ucap Rafi.

"Lo perasaan dari tadi cerewet amat. Makanya kemarin ikut ngumpul" ucap Rahmat.

"Diem lo" jawab Alana ketus.

"Udah deh kalian ini, kita turun biar Alana nggak kepo lagi hahah" ucap Rahmaa.

Saat mereka turun tangga yang tersedia dengan seadanya Alana sangat takut karena tempat ini seperti tidak pernah didatangi orang tapi Alana melihat banyak mobil truk lewat dari tadi.

"Kok gue takut ya" gumam Alana.

"Lo liat aja nanti Lan" Rahmat mendengar gumam Alana.

"Tapi gue takut nanti kita kesasar" ucap Alana yang terdengar sangat takut.

Rahmat mendekat dan merangkul Alana untuk membuat Alana sedikit lebih tenang. "Nggak bakal Lan. Kita nggak mungkin tersasar. Emang sih tempatnya nggak pernah didatangi orang tapi kita nggak akan kenapa-kenapa".

"Yah Rahmat nggak tau kalau Alana punya kak Fiki" gumam Ayu yang berada di belakang Rahmat dan Alana.

"Eh mereka belum jadian, nggakpapa Rahmat deket sama Alana kan nggak ada larangan" sahut Rosa.

"Oh gitu" ucap Ayu.

Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan mereka. Akhirnya Alana mendapatkan hasil dari perjalanan jauhnya.

"Yeee sampaaaaaaaaai!!!!" teriak Rafi karena Rafi berada di baris depan dan memimpin.

"Kita sampai Lan" Rahmat yang sedari tadi berada di dekat Alana dan merangkulnya agar dia tidak ketakutan.

"Wahhh kereeen bangeeeet" Alana yang sedari tadi menunduk sangat terpukau dengan keindahan pemandangan yang ia datangi bersama teman-temannya.

"Keren kan Lan" ucap Rosa.

"Iya. Sumpah gue ngerasa jadi presenter My Tri My adventure deh" ucap Alana kegirangan.

"Kalian tau tempat ini dari mana?" sambung Alana.

"Penggalian batu bara tante gue. Tante gue nggak kerja disini tapi di pabriknya. Jadi lahan disini di gali sampai sedalam-dalamnya terus bekas galiannya ini dibiarin aja sehingga galiannya ini tergenanngi oleh air hujan jadi mirip danau dan karena ini sedikit dalam jadi warnanya biru. Gue nggak pernah kesini tapi Rafi ngasih kita informasi danau ini ini. Karena tante gue kerja disini jadi tante gue ngasih tau gue jalan kesini?" jelas Rosa.

Mereka memang sangat merencanakan kedatangan mereka ke danau biru. Bisa dikatakan buatan sih karena ia bekas galian tambang. Danau disini terletak sangat jauh dari pemukiman warga dan danaunya sangat terlihat natural karena disini masih banyak rumput tinggi, bukit tinggi dan akses jalan yang masih seadanya. Tapi itu tidak membuat keindahan danau biru menjadi jelek bahkan tambah keren. Mereka merencanakan semua ini saat Alana pergi bersama Fiki.

Flashback

Mereka semua sudah ada di cafe yang terletak tidak jauh dari sekolahnya. Hanya sekedar ngumpul-ngumpul biasa.

"Kita kan udah nggak belajar dikelas, kita kemana ya?" ucap Rosa.

"Hmm kita jalan ke mall yuk" ajak Rahma.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang