Ijab

3.2K 480 62
                                    

Rayhan Bimantara

Jum'at, 26 Januari 2018 akan menjadi salah satu hari yang bersejarah untuk diri saya, karena hari ini adalah saat dimana saya akan menikahi pujaan hati saya, Namora Khoirunnisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jum'at, 26 Januari 2018 akan menjadi salah satu hari yang bersejarah untuk diri saya, karena hari ini adalah saat dimana saya akan menikahi pujaan hati saya, Namora Khoirunnisa. Kalau ingat pertama kali saya ketemu Mora rasanya jadi malu. Hehe

Pertama kali ketemu Mora waktu dia dateng ke tempat konveksi saya bekerja. Waktu itu dia mau pesan kaos untuk acara outbond kantornya. Astagfirullahaladzim. Dari pertama saya lihat saja saya sudah terpesona dengan dia. Tapi saya tidak berani memandangnya lebih lama, takut zinah mata.

Kalau di novel-novel, katanya pertemuan pertama itu kebetulan, pertemuan kedua adalah kepastian, pertemuan ketiga adalah takdir, dan hari itu saya menginginkan pertemuan ketiga dengannya, perempuan yang belum saya tahu namanya.

Pertemuan kedua kami terjadi saat dia mau mengambil pesanan kaos di tempat konveksi. Saya bisa melihat dia lagi. Masyaallah, cantik, seperti bidadari. Tutur katanya lembut, seyumnya bikin tenang. Hari itu, saya berkecil hati jika saya tidak mungkin bertemu lagi dengan dia karena pertemuan kami sebatas rekan kerja saja—dia butuh jasa koveksi dari kantor saya, dan saya memberikan jasa.

Sore itu, saya lupa tanggal berapa, saya bertemu lagi dengan dia! Di sebuah restoran di mall yang ada di Bandung. Dia sedang bersama rekan-rekan kantornya, dan saya sedang bersama keponakan saya yang ada di Bandung. Biasa, melaksanakan tugas sebagai Om yang baik, ngemong keponakan. Ada perasaan ragu dalam diri saya saat ingin menyapanya. Saya takut kalau-kalau dia lupa dengan saya—walaupun kami sudah beberapa kali kontak karena masalah kaos, tapi saya tetap saja takut jika dia lupa.

"Om, Layhan, Sasa mau cuci tangan." Kata keponakan saya yang masih berumur 5 tahun.

"Yasudah, ayok, Om anter," Saya langsung mengantar Sasa untuk cuci tangan "Sasa basahin dulu ya tangannya, terus pake sabun ini." Kata saya sambil memegangi Sasa dari belakang, takut dia jatuh.

"Loh, Mas Rayhan ya?" ucap seseorang yang membuat saya otomatis melihat ke arah belakang. Astagfirullah. "Assalamualaikum, saya Mora, yang waktu itu pesan kaos di konveksi, Mas." Katanya. Tanpa kamu menyebutkan nama saja saya tahu, kok, karena saya tidak mungkin lupa.

"Waalaikumsalam. Iya saya ingat," ucap saya "kebetulan ya ketemu disini." Saya tersenyum kepadanya. Padahal saya tahu tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semuanya sudah ada yang mengatur.

"Mas Rayhan sama anaknya?" dia berucap sambil mulai cuci tangan.

"Oh, enggak, ini keponakan saya, kebetulan lagi liburan di Bandung. Terus saya disuruh ngemong. Karena bingung mau kemana, jadi saya bawa ke mall saja, makan." Dia mengangguk-angguk. "lalu, kamu?"

"Oh! Saya acara kantor, Mas, baru selesai outbond. Hehe" dia mengeringkan tangannya di mesin pengering.

"Om, Sasa udah selesai cuci tangan." Kata keponakan saya yang langsung saya bantu untuk mengeringkan tangannya di mesin pengering.

"Halo, namanya siapa?" kata Mora yang sudah selesai dengan urusan cuci tangannya.

"Sasa."

"Sasa berapa tahun?" dia tersenyum melihat ke arah Sasa dan tersenyum, Ya Allah, jantung saya kok deg-degan gini?

"5 tahun." jawab Sasa pelan, kemudian Mora mengusak kepala Sasa.

"Keponakannya pinter ya, Mas?"

"Oh? Iya, hehe." Saya grogi.

"Yasudah, Mas, saya kembali dulu ya, sampai ketemu lagi." Dia kembali kemejanya, bergabung dengan teman yang lainnya, dan saya juga kembali ke meja saya sendiri.

Saya tidak selalu percaya dengan cinta pandangan pertama, namun sepertinya saya merasakannya sekarang, walaupun bukan pertama kalinya bertemu, dan saya tidak ingin mendahului takdir Allah, tapi saya yakin dia adalah jodoh saya.

Pertemuan ke empat saya terjadi saat saya ingin mengurus pajak usaha di kantor pajak. Saya bertemu lagi dengannya. Kali ini saya yakin insyaallah jika dia jodoh saya. Selama di kantor pajak, Mora banyak membantu saya mengurus surat-surat pajak agar lebih cepat selesai. Disitu saya bersyukur kalau dia cekatan dan teliti sekali, sehingga memudahkan urusan saya. Sebenarnya masih banyak pertemuan saya setelah dari kantor pajak tersebut yang semuanya tidak kami rencanakan. Kapan-kapan akan saya ceritakan lagi, hehe.

"Rayhan? Udah siap?" suara Ibu dari ambang pintu membuat saya tersadar dari lamunan.

"Iya, Bu." Ibu masuk dan mengusap pundak saya.

"Kamu udah gede ya sekarang. Udah bisa tanggung jawab sama orang lain, sama istri kamu nanti." Katanya. Saya sedih rasanya karena saya harus hidup terpisah nantinya dengan ibu. "Ibu inget banget dulu kamu masih kecil, suka banget kalo main air di halaman rumah." Kenang ibu, membuat saya tertawa.

"Rayhan pasti waktu kecil nakal banget ya, Bu?" Ibu mengangguk.

"Kamu paling susah kalo disuruh makan. Tapi paling nomer satu kalo udah disamperin temen-temen diajak ngaji."

"Maafin Rayhan ya, Bu, sering bikin ibu susah dulu gara-gara nakal banget." Ibu menggeleng.

"Ibu gak pernah ngerasa kamu susahin, ibu ikhlas. Ibu selalu bangga sama apa yang kamu lakuin dari kecil sampai sebesar sekarang." Saya mengusap tangan Ibu "Jaga Mora seperti kamu menjaga Ibu, ya, Nak."

Saya mengangguk mantap "pasti, bu, Rayhan bakal jaga Mora seperti Rayhan dan Bapak menjaga Ibu."

Hari ini akan jadi hari yang paling membahagiakan bagi hidup saya dan Mora, sekaligus hari dimana saya tidak hanya bertanggung jawab kepada orang tua dan diri saya saja, namun juga kepada istri saya dan orang tua istri saya. Bismillah.

**

Gue mau agak confess nih ya ((agak)), mungkin dari kalian ngerasa kalo bang umin sama Lay jarang keluar disini atau di chat, bukan kalian doang kok, gue jg ngerasa gitu:( mon maap ya, karena jujur aja gue aga susah bikin konflik mereka karena hidup mereka tu kek adem2 aja kek pantat bayi huhu. Gue jg gatega mau merusak duo sholeh ku. ㅠㅠ
For those who give me kritik dan saran, makasih yaㅠㅠ gue jadi tau kurangnya gue dimana, but kindly DM aja karena susah nyari di komentarㅠㅠ kedepannya buat yg jarang keluar sebisa mungkin gue kasi bagian ya, kalau gk di chat ya disini, karena ada beberapa karakter yg emg jarang keluar di chat. Jangan disama ratakan dengan sehun, jongin, chanyeol, baekhyun si manusia gabutㅠㅠ makasih semua💞💞💞💞

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang