Birthday Boys

2K 306 29
                                    

           

Johnny dan Johan bersamaan meniup lilin yang tertancap di kue berwarna putih didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Johnny dan Johan bersamaan meniup lilin yang tertancap di kue berwarna putih didepannya. Keduanya sama-sama bertepuk tangan dibarengi dengan senyum yang mengembang. Semuanya tau jika keduanya bahagia, paling tidak hari ini. Johnny memeluk Johan, kembarannya yang menemaninya sejak hari pertama Tuhan membiarkan mereka berdua berada di rahim mamanya.

          "Happy birthday, Johan!" Seru Johnny,

          "Happy birthday too, Johnny!" Kini giliran Johan berseru. Semua orang yang ada di ruangan tersebut tertawa melihat keduanya mengucapkan satu sama lain.

          "Happy birthday, twinnie!" Seru Tian dibarengi pelukan kepada keduanya, selanjutnya hal yang sama pula dilakukan oleh Tendi dan Jeffrey yang turut memberi kejutan kepada keduanya.

          "Lo ulang tahun gini masih gak ada cewek apa?" tanya Tendi kepada Johan dan Johnny. Johan menjawab pertanyaan Tendi hanya dengan senyum lebar kemudian tertawa disambut kalimat "Dipikir nanti," yang meluncur begitu saja dari mulutnya.

          Berbeda dengan Johan, Johnny justru memberikan jawaban yang mampu membuat seluruh isi ruangan bersorak, yaitu "Nanti malem, di Gereja,"

**

          Ada yang berbeda dengan malam minggu Johnny hari ini. Jika biasanya ia menghabiskan malam minggunya di Gereja sendiri atau bersama dengan Johan, hari ini ia memilih menghabiskan malam di Gereja bersama Sonya, mengikuti kebaktian bersama.

          "Tumben? Biasanya sama Johan?" tanya Sonya begitu mobil Johnny melaju membelah jalanan.

          "Hm? Gak apa-apa, sih, lagi pengen aja ke Gereja sama kamu," Sonya hanya mengangguk.

          "Oiya, selamat ulang tahun ya!" serunya sembari tersenyum ke arah Johnny. Sementara itu Johnny hanya melihat sekilas dan ikut tersenyum.

          "Iya, makasih ya,"

          "I bought you something!" Sonya kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

          "Apa tuh?"

          "Bible," jawabnya singkat namun mampu membuat Johnny menengok sekilas ke arahnya. "Aku cuma pengen kamu sering baca aja sih, kalo pas ada waktu luang,"

          "Iya, nanti bakal aku sering baca kok kalo ada waktu luang," Sonya menaruh hadiah pemberiannya di dashboard mobil Johnny. "Makasih ya, udah repot-repot kasih hadiah ke aku,"

          "Gak pa-pa, santai aja, Kak haha, namanya juga ulang tahun,"

          Mobil Johnny berhent begitu ia mendapatkan parkiran di pelataran parkir Gereja. Johnny menahan tangan Sonya saat perempuan itu hendak keluar dari mobil. "Tunggu dulu," ucapnya, ia kemudian mengambil sesuatu di kursi penumpang. Sebuah bunga mawar berwarna merah dengan berbagai hiasan yang mengelilinginya. Sonya yang tidak mengerti apa maksud Johnnya hanya terdiam menunggu apa yang akan dilakukan laki-laki didepannya ini.

          Johnny menggenggam bucket bunga yang sudah ia beli tadi sore sebelum ia hendak pergi kebaktian, tangannya mendadak berkeringat dan jantungnya berdegub dengan kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Johnny menggenggam bucket bunga yang sudah ia beli tadi sore sebelum ia hendak pergi kebaktian, tangannya mendadak berkeringat dan jantungnya berdegub dengan kencang.

          "Ini-"

          "Buat kamu," potong Johnny sebelum Sonya selesai dengan ucapannya.

          "Buat aku? Kan yang ulang tahun—"

          "Kamu mau kan jadi pacar aku? Eh, enggak, bunganya buat kamu, tapi kamu mau kan jadi pacar aku?" ucap Johnny gugup, ia menggaruk kepalanya yang tiba-tiba merasa gatal karena grogi. Ia mengatur napasnya dan kembali mengulangi ucapannya. "Ini bunga buat kamu, Sonya, will you be my girlfriend?"

          Sonya terdiam melihat antara bunga yang ada di tangan Johnny dan wajah Johnny secara bergantian. Setelahnya sebuah senyum tercetak lebar dari bibirnya, bahkan giginya ikut terlihat karena ia tidak bisa menahan senyumnya. Tangannya merentang memeluk Johnny dan mengangguk pelan. "Yes, I will,"

          Saat itu juga rasanya beban yang ada di hatinya terangkat, tergantikan kebahagiaan. Johnny melepaskan bunga yang sedari tadi ditangannya dan memeluk tubuh Sonya, mendekapnya seakan enggan kehilangan perempuan tersebut.

//

Alhamdulillah kurang lagi tugas negara saya😂

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang