Warm On A Cold Night

2.8K 396 25
                                    

Lampu bertuliskan ON AIR sudah berganti menjadi warna merah saat kedua orang yang ada di dalam ruangan siaran mulai berbicara di depan mic dan memakai earphone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu bertuliskan ON AIR sudah berganti menjadi warna merah saat kedua orang yang ada di dalam ruangan siaran mulai berbicara di depan mic dan memakai earphone. Keduanya mendengarkan musik pembuka dari earphone yang selalu dimainkan sebelum benar-benar masuk kedalam acara hari ini.

"Selamat sore teman-teman semua!" sapa Johnny dari balik micnya, "gue Johnny kembali lagi di Power FM! Your radio campus! Seperti biasa, gue ditemenin sama partner sejati gue."

"Jeffrey!" sapa Jeffrey sembari tersenyum walaupun ia tahu para pendengarnya tidak akan melihat senyumnya. "Kali ini kita bakal ngapain nih, John?"

"Seperti yang udah dikasih tau Jova kemarin, kita hari ini bakal ada lomba kecil-kecilan gitu lah, Jeff, kita bakal milih beberapa puisi, cerita dan request lagu yang udah dikirim temen-temen semua."

"Hadiahnya apa tuh, John?"

"Hadiahnya pulsa 100 ribu. Lumayan banget kan? Apalagi kalo lo semua lagi bokek."

"Bener banget!" Jeffrey tertawa, "lumayan bisa buat beli paketan kan? Kalo mau lebih untung, dijual lagi aja pulsanya." Kini Johnny yang ikut tertawa.

"Nah, gimana kalo langsung aja kita pilih, Jeff?" Jeff dan Johnny mulai mengambil dan memilah kertas yang sudah diberikan oleh Jova sebelum mereka siaran, kertas yang berisi nama dan cerita yang sudah dipilih oleh tim. "dari semua pos yang masuk, gue tertarik sama cerita ini nih." Ujar Johnny.

"Coba dibacain, John,"

"Under the dark sky, you'll always be the star." buka Johnny. "cerita yang kali ini bakal aku sampaikan adalah tentang seseorang yang sangat berkesan untukku saat SMA. Ia tak sepopuler seperti kebanyakan anak SMA lainnya, ia tidak memiliki banyak orang disekitarnya, bahkan ia lebih sering sendirian, menjadi dirinya sendiri. Yang ia lakukan hanyalah tersenyum, namun aku sangat menyukainya. His smile is sweetest than any chocolate in this world! Selama dua tahun mengenalnya, aku hanya dua kali berbicara dengannya. Saat ia membantuku membawakan mangkuk bakso di kantin dan saat ia membantuku di perpustakaan. Sederhana, namun aku bersyukur. Aku tak pernah tau bagaimana cara menyapanya selain tersenyum. Namun rasanya aku tidak berani bahkan saat melihatnya di ujung koridor sekolah. Mungkin aku terdengar pengecut, namun itulah yang aku lakukan hingga dua tahun. untuk Jeffrey Aimar," Johnny berhenti sebentar dan melihat ke arah Jeffrey yang juga sama terkejutnya. "Aku berharap kita akan segera berjumpa. From Ky."

"For me?" tanya Jeff.

"Why you asking? Ofcourse yes, Jeff." Ucap Johnny, "oiya! Dia juga request Honne-Warm On A Cold Night. Such a sweet song! Baiklah, kita langsung mainkan lagu dari Honne-Warm On A Cold Night."

Jova dari ruang kendali langsung memainkan lagu sesuai yang diminta Johnny, begitu lagu tersebut diputar, telinga Jeff mulai mendengar intro dari lagu tersebut

"Okay, It's 3:17 AM. You're turned in with your main man Tommy Inglethorpe. This next song's gonna keep you warm on a cold, cold night. So if you don't got a lover, just close your eyes. And listen, to Honne."

Jeff memejamkan matanya sesuai dengan apa yang ia dengar dari intro lagu tersebut. ia mendengarkan lagu tersebut dan kemudian membuka matanya, melihat ke arah Johnny yang masih tertawa kecil ke arahnya, kemudian ia melepas sebelah earphonenya.

"Gue gak nyangka lo punya secret admirer."

"Apalagi gue?"

"You have to looking for her."

Jeff menggeleng "gak ah, John, gak mungkin kan dia juga kuliah disini?" Johnny mengangkat kedua bahunya, "lagipula terlalu banyak orang dengan nama K didepannya."

"Ky lebih tepatnya."

"Ya itu lah, that's too impossible."

"There's nothing impossible, Jeff. Lo aja belom coba?"

Kini giliran Jeffrey yang mengangkat kedua bahunya dan mulai memasang kembali earphonenya karena lagu yang diputar sudah selesai.

Satu hal yang ia tahu, selama satu jam siaran berlangsung, Jeff tak berhenti tersenyum, sementara itu, di sisi lain ibukota, terdapat seorang perempuan yang sedang duduk di depan radio sembari tersenyum dan mengikat rambutnya menjadi cepol.

"That's my star!" ujarnya singkat.

*

Jeffrey secret admirer series will begin from now😚😛❤️

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang