"Sherianne," ucap perempuan dengan rambut di ikat ekor kuda tersebut sembari tersenyum.
"Siapa? Sherina? Penyanyi dong?"
"Bukan, She-ri-an-ne." Ucapnya lagi namun ia memenggal setiap suku katanya. "Nama kamu siapa?"
"Panggil aja Heru. Kita sekelompok kan buat satu semester?" perempuan dengan nama Sherianne itu kembali mengangguk.
"Iya, kalo ada apa-apa ngomong aja ya sama aku,"
**
"Heru! Bagus gak?" ucap Sherianne begitu ia tiba di kelas hingga hampir seluruh kelas memperhatikan Sherianne yang berdiri dihadapan Heru yang sedang duduk membaca buku. Merampungkan buku milik Fiersa Besari.
"Kamu kok pake kacamata? Matanya sakit? Kok gak periksa aja sih?" tanya Heru secara beruntutan.
"Yaelah, Her, khawatir banget sih? Jadi gemes deh," ucap salah satu teman Heru yang duduk tepat dibelakang Heru.
"Bukan gitu, kan kalo sakit mata mending periksa dulu,"
Sedangkan orang yang sedang menjadi subjek pembicaraan justru tertawa kecil. "Mata ku gak sakit, ini cuma kacamata biasa aja. Buat gaya," ujar Sherianne masih sambil tertawa. "Bagus gak?"
"Gak, jelek. Bagusan biasanya." Heru kembali meneruskan kegiatan membacanya tanpa sadar jika ekspresi Sherianne menjadi sedikit kecewa.
"Her, Her, cewek lo sedih tuh," teman Heru menendang pelan kursi Heru yang langsung membuat Heru menengok ke arah belakang.
"Apaan sih lu!" ucap Heru sewot kemudian kembali melihat ke arah Sherianne. "Enggak, enggak, Heru tuh bercanda doang. Sherianne mana pernah jelek?"
"Cieeee," ucapan Heru membuat seisi kelas gaduh.
Sherianne dan Heru dipertemukan dalam satu kelas sejak beberapa bulan yang lalu. Keduanya menjadi teman satu kelompok dalam sebuah mata kuliah. Mereka sering menghabiskan waktu bersama untuk menyelesaikan tugas dari dosennya. Walaupun mereka tidak dalam satu kelompok pada mata kuliah tertentu, namun Sherianne dan Heru selalu membantu satu sama lain atas dasar pertemanan.
Entah udah berapa kali Heru mendapat pertanyaan "lo sama Sherianne jadian ya?" atau "Udah berapa bulan sama Sherianne?" yang selalu dijawab Heru dengan "Apaan sih? Kan kita cuma temen sekelompok, gak pacaran. Yeu,"
"Her, kalo ada yang suka sama kamu tanggapan kamu gimana?" tanya Sherianne saat keduanya sedang duduk berboncengan di motor. Rumah Sherianne yang searah dengan Heru menjadikan keduanya hampir setiap hari berangkat dan pulang bersama.
"Ya Alhamdulillah atuh, berati masih ada yang suka sama Heru, gak benci Heru." Ucapnya masih fokus menyetir motor.
"Bukan suka gitu. Maksud aku naksir kamu. Kamu bakal gimana?"
"Hah? Mana ada yang naksir Heru?"
"Ya kan siapa tau, Ru,"
"Iya sih, siapa tau," Heru mengangguk. "Kenapa gitu tanyanya kayak gitu? Sherianne mau naksir Heru?"
Mendengar pertanyaan Heru membuat Sherianne sedikit terkejut. "Ya bukan gitu, kan cuma tanya aja, Her, gak boleh ya?"
"Ya boleh atuh, namanya juga cuma tanya. Daripada malu bertanya sesat di jalan?" Sherianne tertawa. "Lagian kalo mau naksir Heru gak apa-apa sih, kan Heru ganteng. Lebih ganteng daripada abang Heru hehe."
"Boleh emang?" tanya Sherianne memastikan. "Tapi kayaknya percuma deh, Heru kan gak naksir aku,"
"Hehe, kalo sekarang sih belum. Tapi Sherianne cantik kok. Heru ngomong jujur. Gak bohong." Sherianne tersenyum dari balik punggung Heru.
"Gak ah, nanti aja naksirnya, nunggu Heru naksir aku dulu. Nanti kalo aku udah naksir tapi Heru enggak kan sakit hati,"
"Jadi kalo Heru naksir, Sherianne juga naksir?"
"Iya mungkin,"
"Yaudah, nanti kalo Heru udah naksir, heru ngomong ya ke Sherianne. Biar Sheri gak naksir sendirian." Ucap Heru yang hanya dibalas anggukan oleh Sherianne. "Oiya, kacamatanya cocok kok buat kamu. Tadi Heru beneran bercanda aja, jangan marah ya?"
"Enggak lah, kapan aku pernah marah sama kamu?"
**
Sherianne Jacinta
Bahasa dan Sastra Indonesia, 2018.
//My another short part huhuffff. Hanya ingin menceritakan mengenai kehidupan Heru agar tidak flat-flat banget dan berisi pansos ke temen-temen abangnya.
Semoga bisa fullfill your fluff karena mereka gemes bgt. Huzhsudhwjsh.
Yang pernah minta Doyoung, ntar ya, karena disini Doyoung related sama Sehun-Selly. Udah ada plotnya cuma nanti aja, karena Sehun terus. Lalu yang penasaran sama Johnny-Sonya juga ntaran dulu wkwk. Iya anaknya emang penganut ntar-ntar club. Semoga terhibur dan give me your comments, guys❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story
FanfictionLet me tell you what the actually happens. I will tell you one by one. So sit here and listen to me.