//
Jika bukan karena Sehun, mungkin seumur hidup Jongin tidak akan pernah merasakan dessert bernama crème brûleé. Dessert didalam mangkok keramik kecil seharga 35 ribu ini ia dapatkan sebagai 'sogokan' karena bersedia menemani Sehun mengerjakan tugas yang harus ia kumpulkan besok.
Bagi Jongin daripada membeli dessert lebih baik membeli nasi padang. Lebih mengenyangkan dan memiliki porsi besar. Namun karena ini gratis, jadi tak ada salahnya sesekali mencoba, bukan?
Keduanya kini berada disebuah cafe yang ada di daerah Jakarta Pusat. Keadaan cafe yang tidak begitu ramai membuat Sehun dapat menggambar dengan tenang siang ini. Pandangannya tak lepas dari buku sketsa yang sudah sejak sepuluh menit lalu berada dipangkuannya, beradu dengan pensil yang ia gunakan. Matanya fokus hingga tanpa sadar ia mengerutkan dahinya.
"Elu sih, udah dibilang jangan mepet deadline, masih ajeee ngeyel." Jongin berujar sembari menyedot ice americano yang ia pesan bersama dengan crème brûleé miliknya.
"Yeee, kan gue sibuk panitia. Banyak acara. Orang sibuk." Balasnya tanpa mengalihkan pandangan dari buku sketsa.
"Si anjing malah ngejek" Sehun hanya tertawa mendengar umpatan Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story
FanfictionLet me tell you what the actually happens. I will tell you one by one. So sit here and listen to me.