I Know You Know

2K 333 18
                                    

Jeffrey sangat benci dengan yang namanya keramaian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffrey sangat benci dengan yang namanya keramaian. Menurutnya, keramaian hanya membuatnya semakin bingung dan linglung, terutama saat ia sedang sendirian seperti saat ini. Matanya berusaha mencari bangku yang kosong setiap sudut kantin yang semakin ramai, siapa tahu hari ini ia sedang beruntung dan dapat duduk untuk menikmati makan siangnya sebelum kelas selanjutnya.

"Jeff!" Panggil seseorang, membuat Jeffrey langsung menoleh ke sumber suara. Dari kejauhan ia melihat seorang perempuan tersenyum lebar dan melambaikan tangannya. "Sini!" perempuan itu menunjuk kursi kosong yang ada di depannya. Tanpa menunggu aba-aba kedua kalinya, Jeffrey langsung melangkahkan kaki menuju meja tersebut.

"Aku duduk disini gak apa-apa, Kylana?" tanyanya sambil menaruh ransel yang sedaritadi tersampir di bahunya.

"Gue belum jawab iya, tapi tas lo udah di kursi?" Jeffrey tertawa mendengar ucapan Kylana. "Duduk aja, gue gak lama kok," Jeffrey mengangguk dan duduk di kursinya. Ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dari dalam tasnya.

"Aku makan dulu ya,"

"Lo bawa makan sendiri?"

"Iya, cuma hari ini, karena tadi Ibu masak kebanyakan. Gak tega kalo harus dibuang," Kylana manggut-manggut. "Kamu gak makan?"

"Udah, barusan. Gue nunggu Jova, mau ngasih makalah dia. Biasa, saking sibuknya sampe lupa nge-print tugas,"

"Biasa anak teknik emang sibuk,"

"Lo sendirian aja?"

"Berdua." Jawab Jeffrey singkat.

"Sama siapa?"

"Kamu lah, kan kita duduk berdua ini, semeja,"

"Yaelah, maksud gue ke kantinnya," Kylana memutar bola mata kesal namun ia juga tertawa saat Jeffrey tertawa.

"Iya, sendiri, kok. Habis ini juga kelas," Kylana hanya menanggapi dengan 'Oh,' dari mulutnya. "Oiya, aku sebenernya mau tanya ini dari lama. Kita pernah ketemu gak sih sebelumnya? Sebelum di radio? Kayaknya wajahmu familiar deh,"

Kylana menatap kedua mata Jeffrey sembari memainkan sedotan di gelasnya. "Mungkin? Atau lo pernah denger tentang gue sama kak Chan? Tapi gue gak ada apa-apa sih sama dia,"

"Enggak sih, aku gak penah denger berita kamu sama kak Chanyeol, atau mungkin aku salah inget aja ya?"

"Hm, ya, mungkin?"

Jeffrey masih mengunyah makanannya dengan pelan. Namun pikirannya terus mengingat dimana ia pernah bertemu Kylana sebelumnya. Mengapa sangat susah mengingat untuk saat ini? Padahal Jeffrey tidak memiliki banyak teman saat SMA, bahkan saat kuliah pun hanya beberapa orang yang dekat dengannya.

"Kak Jeff? Kok lo ada disini?" Tepukan di pundak Jeffrey membuat ia kembali tersadar dari lamunannya. Jova berdiri disampingnya dengan ekspresi penuh tanya.

"Oh, tadi gue gak dapet tempat duduk, makanya duduk disini,"

"Gue yang nyuruh dia duduk disini, daritadi kayak orang linglung soalnya," ucap Kylana santai. "Udah duduk sama makan aja malah ngelamun," Kylana tertawa kecil. "Mikirin apaan sih?" Jeffrey menggeleng pelan.

"Bukan apa-apa,"

"Eiya, Na, mana tugas gue?" ucap Jova kepada Kylana.

"Nih. Makanya gak usah sok sibuk jadi orang, Jov, sampe nge-print tugas aja lupa. Payah!"

"Duh, bawel," Jova melambaikan tangannya agar Kylana lekas diam. "Gue cabut dulu deh, bye semua!" Jova pergi menjauh meninggalkan keduanya.

"Kyl," panggil Jeffrey pelan. "Kenapa ya aku masih mikir kapan pertama kita ketemu. Kayak gak asing gitu."

"Ooh, daritadi diem tuh mikirin itu?" Kylana tertawa, namun tidak dengan Jeffrey. Bahkan hingga kotak makannya sudah masuk kembali kedalam tas, ia masih tidak bisa memikirkannya. "Di lorong. Jam istirahat. Cewek jatuh dengan seragam olahraga. Do you remember me now?"

"Hah?"

"You helps me."

"Ha-oh! Oh! Aku inget!" serunya seperti baru saja memenangkan jackpot. Kylana tersenyum ke arahnya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Aku pergi dulu, ada kelas lagi. See you, Jeff!"

Sepeninggal Kylana, Jeffrey masih tersenyum di tempat duduknya. Pikirannya kini seperti sebuah kaset yang diputar kembali. Dipaksa untuk mengingat segalanya yang telah terjadi beberapa tahun lalu.

"Kylana, the girl who always wearing moon earings!" gumamnya sembari tersenyum.

//

Ada apakah gerangan dengan Mas Jeff dan Mbak Kyl ini??🙄👀

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang