Yeri's Day!

1.9K 336 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pukul 11 malam Arka sudah berdiri didekat rumah Yeri untuk memberi beberapa kejutan kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pukul 11 malam Arka sudah berdiri didekat rumah Yeri untuk memberi beberapa kejutan kepadanya. Didalam mobilnya sudah ada berbagai macam hadiah darinya. Mulai dari bunga, cake, hingga boneka dan beberapa balon yang ia kerjakan sendiri sejak siang hari. Iya, dia melakukan segalanya sendirian. Ia tidak ingin ada orang lain yang membantunya. Bukan bermaksud tak membutuhkan bantuan, ia hanya ingin semuanya benar-benar dari kerja kerasnya sendiri.

            Arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 11.21 malam, namun Yeri tak kunjung membalas pesannya sejak dua jam yang lalu. Ia ragu apakah ia harus mengetok pintu gerbang rumah Yeri sekarang atau nanti. Lama ia berpikir hingga akhirnya ia teringat jika memiliki nomor telepon orang tua Yeri. Tanpa menunggu lama lagi ia langsung mencari nomor tersebut dan meneleponnya.

            "Malam tante,"

            "Iya, ini siapa ya?"

            "Tante, ini Arka, pacarnya Yeri,"

            "Oalaah, Arka, ya ampun, nomor kamu gak tante simpen, nak hahaha, ada apa?" Arka memegang pelipisnya sembari menggelengkan kepala.

            "Yerinya ada tante? Soalnya Arka chat gak bales-bales,"

            "Loh, Yeri belum pulang tuh, soalnya kamar dia masih mati aja lampunya. Tante kira dia sama kamu, loh, soalnya tadi sore pergi ngomongnya mau kumpul sama anak UKM," Arka menendang ban mobilnya dengan perasaan sedikit jengkel. Ia jengkel karena hingga larut malam namun Yeri tak pulang ke rumah, selain itu ia juga tak membalas pesannya. Ia khawatir, namun ia tak tau harus kemana.

            "Oh, gitu ya, tan, yaudah makasih ya," ucapnya dengan tenang, namun batinnya benar-benar tak karuan.

            "Iya, sama-sama, ini nanti nomernya tante simpan ya,"

            "Iya, tante, makasih," setelah sambungan telepon terputus, ia langsung memutuskan untuk menelepon Yeri yang ternyata langsung diangkat olehnya.

            "Gimana, beb?" sapa Yeri dari seberang.

            "Kamu dimana? Kok gak pulang?" ia mencoba setenang mungkin dalam berbicara, ia tidak ingin marah-marah. Ini adalah hari bahagia pacarnya.

            "Aku lagi sama anak UKM. Sebentar lagi juga pulang, maaf belum sempet bales chat kamu,"

            "Yaudah, aku tunggu,"

            "Hah? Kamu dimana emang?"

            "Aku di rumah kamu,"

            "Ngapain?"

            "Ngapain? Ya mau ngasih kejutan lah!" ucapnya, membuat Yeri tertawa.

            "Iya, iya aku pulang sekarang. 30 menit lagi sampe, sabar ya sayang," Yeri langsung mematikan sambungan telepon.

            Lima menit Arka menunggu di depan gerbang Yeri, tak lama berselang pintu rumah Yeri terbuka, Yeri berjalan dari dalam untuk membuka pagar sembari tertawa. "Mana kejutannya?" ucapnya saat sudah tiba di depan Arka. Sementara itu Arka hanya terdiam melihat Yeri tiba-tiba sudah berada di depannya, padahal tadi dia mengatakan baru akan pulang.

            "Loh? Kok, katanya kamu sama UKM?"

            "Iya, tadi, udah pulang dari jam 9,"

            "Terus?"

            "Apanya yang terus? Mana kejutannya?" Yeri kembali tertawa. "Ada di dalem ya? Mana, manaaa, aku mau lihat, aku dapet cake kan? Dapet hadiah? Apa balon?" ia kini mulai menarik-narik lengan jaket Arka, membuat laki-laki didepannya hanya bisa geleng-geleng kepala.

            "Kamu bohong ya?" Arka kemudian menyentil pelan dahi Yeri. "Nyebelin tau gak sih? Aku khawatir udah tengah malem gini kamu belum pulang,"

            "Hahahha, enggak lah, Arka, aku gak bakal pulang sampe tengah malem, ngantuk juga kali,"

            "Rese!" keduanya kini tertawa.

            Yeri kemudian memeluk Arka yang langsung dibalas Arka lagi. "Maaf ya udah bohong, makasih juga udah repot-repot sampe sini. Padahal diluar dingin loh, tapi kamu disini dari tadi kan? Maaf ya udah sering bikin emosi, tapi kamu emang emosian! Haha, aku sayang kamu,"

            "Selamat ulang tahun juga ya, manusia rese. Yang sukanya bikin bingung sama khawatir. Iya aku emang emosian gara-gara kamu! Aku gak bisa belajar buat UTS juga gara-gara kamu gak ngabarin. Suka banget ilang! Mentang-mentang kecil!"

            "Enak aja! Kamu gak belajar karena UTS kan salah kamu sendiri, pake nyalahin aku!,"

            "Iya,iya, aku yang salah. Aku iyain aja deh soalnya lagi ulang tahun," ucap Arka yang berujung mendapat cubitan kecil di pinggangnya. "Aduh! Sakit tau!"

            "Biarin!" ujar Yeri sewot kepada Arka.

            "Hehe, maaf ya!" Arka mencium kening Yeri. "Selamat ulang tahun ya sayang, aku sayang kamu,"

//
Ihii. Hapibidi Yeriiiii.❤️💙💚💜🖤

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang