Malam semakin larut dan menunjukkan pukul 10 malam, namun Chloe tak kunjung memejamkan mata. Ia masih asik mewarnai buku gambar yang dibelikan oleh ayahnya sebelum tiba di Indonesia.Chen dan Luna sudah membujuk agar Chloe segera tidur, namun tak dihiraukan oleh bocah tiga tahun itu.
"Babe, Chloe jet lag, gak tidur-tidur."
"Yaudah dibiarin aja dulu, nanti dia pasti capek sendiri sama kegiatannya terus tidur." Ucap Chen sembari membalik berkas yang ada dihadapannya.
Chen pulang ke Indonesia selama satu minggu dalam rangka tugas dari kedutaan. Tepat saat Chen melepas kacamatanya, pintu apartemennya diketuk berulang kali, seakan orang tersebut mengetuk dengan tidak sabar.
Mau tak mau ia berjalan dan melihat dari layar camera yang ada di dalam rumahnya. Sehun, berdiri dengan senyum bodoh dan badan sedikit sempoyongan.
"Sialan. Ni anak tipsy apa mabuk sih?" Chen langsung membuka pintu rumahnya dan saat itu juga Sehun memeluknya.
"ABAAANGGGG HAHAHAAA" Ucapnya sembari tertawa dan memeluk Chen dengan erat.
"Brengsek. Mabuk ya lo? Minum berapa botol anjir?"
"Kagak!! Gue gak mabuk!!" Elaknya masih dengan tawa bodohnya.
"Pala lo peyang. Buruan masuk!" Chen membantu Sehun yang berjalan sempoyongan. Melihat Chen sedikit kesusahan membantu Sehun, Luna langsung berdiri untuk membantunya namun dihentikan oleh Chen. "Pindahin Chloe ke sofa aja, biar nih kutu aku tidurin di lantai."
Luna langsung mengikuti ucapan Chen dan meminta Chloe untuk pindah di sofa dan Sehun dibaringkan di karpet bulu yang ada di ruang tengah.
"Lo kalo mabok balik kek. Malah nyusahin gue."
"Gue. Gak. Mabok!" Ucap Sehun penuh penekanan dalam setiap katanya. Ia kemudian terduduk sembari mengucek matanya. "Lagian lo gak kangen sama gue? Mentang-mentang udah di London???"
"Ya gak gini juga kalo kangen! Kita kan bisa ketemu besok sama yang lain juga."
"Aha ha ha," Sehun mulai tertawa lagi, sementara itu Luna hanya tersenyum melihat kelakuan Sehun, toh ini bukan pertama kalinya ia melihat teman-teman Chen mabuk.
"Ngapain lo kesini?"
"Bang gue mau nikah." Ucapnya kemudian cegukan. Luna kembali menggeleng dan berjalan ke dapur untuk mengambilkan Sehun air.
"Yaudah nikah."
"Selly belom mau." Chen paham arah pembicaraan Sehun. Beberapa hari sebelum ia pulang ke Indonesia, Sehun sempat cerita kepadanya jika ia ingin menikah, namun Selly belum ingin menikah dan Sehun tidak menceritakan alasannya.
"Kenapa?"
"Katanya urusan gue sama Yeri belom kelar."
"Maksudnya?"
Sehun mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu. "Selly cuma ngomong gitu. Gue gak tanya lagi."
"Hun, minum dulu," Luna memberikan segelas air dingin kepada Sehun dan dengan bantuan Chen ia meminum air tersebut.
"Ehehe dingin."
"Gue guyur juga lo lama-lama." Ucap Chen yang hanya ditanggapi tawa lagi oleh Sehun.
"Gue harus gimana bang?"
"Apanya? Ya gimana? Gue kan gak tau urusan lo yang belom kelar apaan? Kan yang pacaran dulu kalian. Bukan gue sama Yeri."
"Menurut gue sih udah kelar-kelar aja. Dia udah bahagia sama Si Jepang, gue udah sama Selly."
Chen rasanya ingin menonjok Sehun saat ini juga, namun ia mengurungkan niatnya karena Sehun sedang mabuk. Percuma, ia tidak akan merasakan apa-apa.
"Barang-barang lo udah dibalikin? Apa apa gitu?" Kini Luna ikut angkat suara.
"Kita mutusin gak balikin barang-barang gitu lah. Terserah mau diapain. Gue gak merasa ada masalah bang, sumpah demi Tuhan!" Ucap Sehun sembari sesenggukan. Ia tiba-tiba saja menangis.
Inilah yang membuat Chen agak kesal. Sehun mabuk adalah sebuah hal yang ia benci karena dia selalu menangis tiba-tiba.
"Gue gak pernah kontak Yeri. Terakhir ngontak juga gara-gara Jason prank dia. Udah lama banget!" Ucap Sehun. "Gue salah apa ya bang? Selama ini gue beneran sayang banget sama Selly. Gue tau gue brengsek, gue tau cara gue dulu salah, tapi apa gue gak boleh bahagia pake cara gue sendiri bang?"
Chen dan Luna terdiam.
"Apa yang menurut orang lain salah belum tentu menurut yang lain juga salah. Kenapa gue selalu disalahin gara-gara gue dulu mutusin Yeri? Emang mereka tau yang sebenernya? Emang mereka yang pacaran apa? Ah brengsek!" Sehun mengusap air matanya dengan lengan kaosnya.
Sementara itu, ada langkah kaki kecil berjalan menghampiri Sehun yang masih mengusap air matanya. Chloe, berjalan ke arah Sehun dan ikut mengusap air matanya.
"Don't cry." Ucapnya dengan suara pelan. Membuat Sehun berhenti mengusap wajahnya. "Don't cry." Ulangnya.
Tak hanya Sehun, Chen dan Luna juga terkejut dengan Chloe yang tiba-tiba saja menghampiri Sehun. Padahal sedari tadi ia masih asik dengan buku bergambarnya.
"Uncle Sehun deserve to be happy, heeehe." Ucapnya sembari tertawa. Ia kemudian merentangkan tangannya dan memeluk leher Sehun, membuat laki-laki itu balas memeluk tubuh kecil Chloe.
"CHLOE SAYANGNYA UNCLE HUHUHU,"
Sementara itu Chen dan Luna hanya tersenyum melihat keduanya. Mereka bangga dengan Chloe.
**
HOLLA LONG TIME NO SEE!!!!!! HEU.
SOOOO, this is the reason WHY Sehun loves and willing do anything to Chloe 😢 because he always comforting Sehun pas sedih😢 huhuhu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Side Story
FanfictionLet me tell you what the actually happens. I will tell you one by one. So sit here and listen to me.