Celah

722 210 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata siapa manusia setampan dan sesempurna Febiano Sehun gak ada celahnya? Ada dan satu fakultas teknik dan DKV (terutama yang doyan banget makan di kantin Teknik) pasti tau masalah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata siapa manusia setampan dan sesempurna Febiano Sehun gak ada celahnya? Ada dan satu fakultas teknik dan DKV (terutama yang doyan banget makan di kantin Teknik) pasti tau masalah ini. Sehun selektif banget masalah makanan dan perfectionist, itulah kenapa dia lebih suka bawa masakan maminya daripada harus beli di kantin. Tapi, ada kalanya dia bosen dan pengen coba makanan lain dan ketika hari itu tiba, kantin teknik pasti akan rame oleh omelan Sehun.

Udah jadi rahasia umum kalo Sehun selalu berantem sama ibu kantin penjual ayam geprek karena selera dia yang menurut orang-orang agak aneh. Sehun lebih suka ayam geprek yang gak digeprek.

"Dih si Ibu! Kan saya udah bilang ayamnya jangan digeprek banget!" Omel Sehun saat menerima sepiring ayam geprek lengkap dengan nasi dan lalapan di mejanya.

"Lah namanya ayam geprek ya digeprek, mas. Gimana, sih?" Si ibu gak mau kalah. Dia ikutan protes.

"Ya iya, tapi ini HANCUR BANGET. Jelek!" Ia menekan kata 'hancur banget' di kalimatnya sebagai tanda bahwa ia tidak suka dengan bentuk ayam geprek pesanannya.

"Ya Ampun, nanti itu ayam geprek masuk perut mas juga makin jelek, mas. Sama aja. Yang penting rasanya."

"Tapi bentuknya gak indah, Ibuuuuuu," Sehun masih ngeyel.

"Nyet, apaan dah, masalah ayam doang." Chanyeol menengahi adu mulut antara Sehun dan ibu pedagang ayam geprek.

"Lo gak liat, bang? Jelek bentuknya."

"Ya namanya ayam geprek, anjir??? Ya remuk digeprek."

"KAN! Saya gak salah, kan, mas?" Ucap si ibu merasa dibela. "Masnya aja yang aneh."

"Lah kok jadi ngatain saya aneh?"

"Duh, berisik deh lo semuaaaa, sini biar gue aja yang makan!" Jongin akhirnya turun tangan dan mengambil piring ayam geprek Sehun dan mulai memakannya. Tidak peduli pada si-empunya ayam karena dia LAPAR.

"LAH KAN GUE YANG BAYAR?!"

"Lo kebanyakan omong sih. Mending gue aja yang makan." Ucap Jongin masih mengunyah 'ayam geprek jelek' milik Sehun. "Lagian kasian banget tuh ayam, udah digeprek, masi aja dihina jelek."

Sehun bete. Ditambah sekarang ia makin lapar. Belum lagi hampir semua mata pengunjung kantin memerhatikan meja Sehun, Jongin, Chanyeol karena keributan tadi.

"Gue lapeeeerr." Keluhnya.

"Pesen mie rebut deh sana," saran Chanyeol.

"Gak sehat! Kemarin udah juga sih."

"Nasi goreng."

"Mana enak siang-siang nasi goreng?"

"Makan batu aja sono!" Ujar Chanyeol kesal. Hampir seluruh gerai kantin yang ada disini hanya menjual mie instant, ayam geprek, dan nasi goreng. Jika Sehun menolak semuanya, lalu dia bisa makan apa?

"Lagian nih lo picky banget deh masalah makanan. Padahal ayam gepreknya juga enak tau!" Ujar Jongin.

"Enak lah. GRATIS." Sehun menekan kata 'gratis' sehingga membuat Jongin meringis.

"Yaudah sekarang lo mau makan apaan?" Tawar Chanyeol lagi. Bagaimanapun juga Sehun harus segera makan agar mulutnya dapat berhenti mengoceh dan penyakit maaghnya tidak kambuh.

"Mekdi aja deh. Gue gofood."

"LAH mekdi juga gak sehat, anjir!" Chanyeol kembali emosi. "Tapi yaudahlah. Sono pesen." Ia memilih membiarkan Sehun makan junk food daripada harus mendengar omelan Sehun yang lainnya. Ia sayang telinganya.

"Lo tuh emang paling bener bawa makanan mami lo." Ucap Jongin sembari mengelap bibirnya setelah menghabiskan seporsi ayam geprek milik Sehun.

"Iya deh, kayaknya lo biasa bawa makanan mami lo?"

"Bosen. Mami masak sehat terus." Jawabnya sembari membalas chat di ponselnya. "Gue pengen makan gak sehat sekali-sekali."

Memang benar ucapan Sehun, maminya selalu masak masakan sehat yang tentu saja bebas penyedap atau vetsin, dan kebanyakan oseng atau sayur berkuah bening yang membuat Sehun terkadang bosan dengan masakan maminya.

Di rumah pun maminya tidak menyediakan mie instant, sehingga saat ia ingin makan mie instant, ia selalu ke rumah Jongin atau mengajak Jongin ke burjo didekat kompleks rumahnya. Mami Sehun memang sesehat itu dalam urusan makanan, beliau hanya ingin yang terbaik bagi keluarganya.

"Gue tuh kadang iri sama Jongin yang tengah malem bisa masak mie goreng, kalo ujan-ujan bisa makan mie kuah pake rawit. Duh, IRI!"

Chanyeol tertawa mendengar ucapan Sehun. "Ya gue juga gak kuat sih kalo jadi anak mami lo. Gaboleh makan micin. Hambar banget rasanya."

"Gue harus terharu apa gimana nih karena lo iri sama gue?"

"Bacot lo."

"Terus kenapa lo tadi gak makan ayam geprek ajaa? Kan sama aja micin juga?"

"Jelek bentuknya. Sumpah gue ga suka. Remuk aneh banget. Buat gue, makanan tuh sesuatu yang harus di syukuri. Food is not just a food for me. Mereka itu sesuatu yang berharga, makanya gue gak suka kalo bentuknya jelek. Ini preferensi gue sendiri, ya." Ucap Sehun. "Terus tadi tuh sebenernya gue udah ngomong ke si ibu kalo ayamnya jangan digeprek banget. Cukup di penyet biasa yang penting kena sambel. Tapi kayaknya si ibu lupa jadi yaudah lah."

"Berarti lo gak suka bubur diaduk dong?" Tanya Jongin.

"Gak lah! Whose the hell on earth yang makan bubur diaduk? Bentuknya gak estetik abis."

"Gue..."

"Gue juga..." Jawab Jongin dan Chanyeol bergantian, membuat Sehun terdiam.

"Aneh lo semua!" Ucap Sehun akhirnya.

"Yeeee elu kali yang aneh!" Jongin merasa tidak terima seleranya diejek.

Tak lama kemudian ponselnya berdering, panggilan masuk dari abang gofood.

"Dah lah, gue mau ambil makanan dulu." Ia kemudian berdiri dari kursinya dan menuju depan kantin untuk mengambil pesanannya.

Side StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang