3. Prolog Pertemuan (a)

2.5K 166 11
                                    

———————
Kesal? Namun, melihatmu seperti itu, menjadi hiburan tersendiri untukku.
———————


»☆«

Cahaya Matahari baru saja merayap. Embun sembari menyambut kedatangannya. Kesempatan seperti ini yang digunakan Val untuk berolahraga.

Namun, ...

"Hai!" Rey menyapa dengan deretan gigi putih.

Val baru saja keluar dari gerbang rumah. Namun, kehadiran lelaki itu--dengan pakaian yang sama--berhasil membuat mood-nya menjadi buruk.

"Lo ngapain, sih, di sini? Lo ngikutin gue ya?" Entah kenapa Val benci dengan kehadirannya.

Rey mengulurkan tangan. "Salam kenal, gue tetangga baru lo."

Val mengerutkan dahi. "Apa? Tetangga baru?"

Rey hanya manggut-manggut, sembari pandangan mengarah pada bangunan yang ada di sebelah rumah Val.

"Itu rumah lo? Lo tinggal di situ?"

"Lo gak tahu, 'kan? Makanya gue datang ke sini, supaya lo tahu kalau gue itu tetangga baru lo."

"Oh." Val melewatinya, dan pergi berlari ringan.

"What?!" Tidak terima, Rey berlari menyusul gadis itu. "Kok, respons lo gitu amat, sih? Jutek amat jadi cewek."

"Kalau gak suka, gak usah ikutin gue," ucapnya penuh penegasan.

"Tapi sayangnya, gue sudah terlanjur suka. Berarti gue boleh dong ngikutin lo?"

Val mempercepat tempo lari.

"Pantesan tubuh lo bohay, ternyata lo sering olahraga ya," cicitnya lagi yang berhasil menyimbangi kecepatan lari gadis berbaju merah muda.

"Bukan urusan lo," ketus Val yang enggan melihatnya.

Merasa cukup jauh berlari, mereka pun memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon rindang.

"Val, follback gue dong di akun instagram lo," ujarnya seraya mengeluarkan ponsel.

"Ogah, apa untungnya gue follback lo," sarkas Val langsung.

"Untungnya, orang jadi tahu kalau kita teman dekat."

"Teman dekat? Ogah gue berteman dekat sama lo."

"Ya, udah, kalau gue posting ini untung atau enggak buat lo?" Pada benda canggih tersebut, terlihat foto Val yang sedang berolahraga.

Val membelalak. "Woi! Hapus gak itu?!" Dia berusaha untuk mengambil ponsel itu.

Namun, dengan cepat lelaki itu memasukkannya ke dalam baju. Tidak lupa dia menjulurkan lidah ke arah si perempuan. "OGAH!"

"Lo selain brengsek ternyata paparazzi juga ya. Lo gak bosan apa ganggu hidup gue?!"

"Enggak, malah gue suka lagi. Makanya follback gue dong."

Val mendengkus sebelum mengeluarkan ponsel. "Nih lo lihat, udah gue follback." Dia memperlihatkan tepat di depan mata lelaki itu.

"Oke, lo jangan coba-coba unfollow gue ya. Foto ini dapat gue posting kapan pun juga."

"Lo ngancam gue?"

Rey menggeleng. "Enggak, cuma mau buat lo kesal."

"Tau, ah, gue mau cabut." Val bangkit dengan penuh kekesalan.

"Untung cantik."

Sontak Val menoleh. "Apa lo bilang?"

"Enggak ada. Mungkin telinga lo kesumbat air keringat," timpal Rey.

***

Seorang perempuan sibuk mengeringkan rambut dengan handuk. Dia baru saja membersihkan tubuh dari keringat yang melengket.

"Val, tuh ada makanan dari tetangga," ujar Mis seraya mengambil cemilan dari lemari kulkas.

"Di mana?"

"Lihat aja di atas meja."

Tanpa perlu menunda, dia langsung menyambar kotak makanan tersebut. Terdapat sushi--makanan kesukaannya. Dia melahap dengan mata berbinar. Namun, dia terhenti pada secarik kertas.

Semoga kau suka
Dari penggemar rahasiamu
Rey Xavier Emanuel

Val menatap malas. Penggemar rahasia? Terus Rey Xavier Emanuel itu apaan? Koceng? Dasar cowok aneh, batinnya.

»TO BE CONTINUE«

»TO BE CONTINUE«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IYA, LO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang