Matahari tidak meminta terima kasih untuk bersinar. Begitu juga aku, menjagamu tanpa perlu tanda terima kasih.
—•°•—
.
.
."Hai, Val!" Rey menyapa dengan senyum cerah.
Val baru saja menghirup udara pagi di rooftop--mengarah ke rumah Rey. Bersamaan dengan Rey yang menampakkan tubuh dari jendela.
"Nona Cantik, baru bangun saja masih tetap terlihat cantik." Bukan Rey namanya kalau tidak menggoda gadis itu.
Val menatap dengan malas. "Lo lagi, lo lagi. Capek gue lihat lo."
Namun, di telinga Rey, itu terdengar seperti pujian yang menggelitik telinga. "Tapi, gue gak capek lihat lo tuh." Dia tersenyum sembari menopang dagu dengan sebelah tangan.
"Wajar, gue, kan, cantik."
Rey memandang penuh ejekken. "Tapi, sayang disakitin."
Sontak Val memberikan tatapan intimidasi. "Untung lo di sana. Kalau lo di dekat gue, bakal gue jitak kepala lo!" ketusnya sambil memberikan kepalan tangan.
"Nih pukul aja, gue, kan, gak jauh dari lo." Dia memberikan pipinya dengan pongah.
"Terserah apa kata lo. Gue mau pergi! Lama-lama sama lo, buat gue gondokkan." Val berbalik hendak pergi. Namun, seketika dia sengaja menghentikan langkah, dan berbalik.
"Btw, Rey, makasih buat yang kemarin."
Rey tersenyum. "Sama-sama."
—•°•—
.
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IYA, LO!
Fiksi Remaja#1 in teenfiction 26/12/19 #4 in asik 05/02/19 Amazing cover by @kimfina14 Aku bukanlah playgirl! Aku hanyalah perempuan yang bingung di zona cinta segitiga ini. (ᴖ◡ᴖ)♪ SAY HELLO TO BUCIN!!