Benih Haters (b)

1.7K 120 7
                                    

—•°•—
.
.
.

"Eh lo, Anak Baru!" Sebuah suara berhasil membuat Val tersentak. Langkahnya terhenti, ketika sekelompok perempuan menghadang pintu keluar.

"Iya?" Sebenarnya Val tidak ingin meresponsnya, tetapi hal itu berakibat fatal jika dia tidak meladeni mereka.

"Sudah puas bersenang-senang dengan Ragi kami?" Perempuan yang berdiri paling depan yang berucap demikian.

"Maksudnya?"

Sontak pertanyaan itu berhasil mengundang tawa renyah dari mereka. Hingga ketua pimpinan mereka maju, seraya memainkan kunci mobilnya. "JAUHIN D … I … A!"

Ternyata alasan itu yang membuat mereka mengikutinya. Wajar saja, Ragi terbiasa dengan hal itu.

"Pengecualian!" Perempuan itu sengaja memberi jeda kalimatnya.

"Lo bisa deketin dia, kalau lo sebanding kecantikannya dengan Hani. Atau … secantik Valentine Goretty? Tapi, sayang … nama terdengar mirip, tapi muka kayak lumpur." Dia menunjukkan smirknya. Sedangkan dayang-dayangnya dengan kompak mengiyakan.

Woi! Gue Valentine Goretty asal kalian tahu! gerutu Val dalam hati.

"Karena kenyataannya muka buruk rupa lo gak pantas disandingkan. Jadi, kami kasih kesempatan mudah. Lo bisa gabung ke fans club kami. Bagaimana?" Perempuan itu menaikkan sebelah alisnya.

"Maaf, tapi gue gak ada niat buat deketin dia. Hanya mau berteman doang," dusta Val.

Mereka hanya manggut tanda mengerti. "Ingat kesempatan ini hanya sekali."

Perempuan itu melirik kawan-kawannya. "Oke guys, kita cabut yuk. Entar kita ketularan ganjen lagi kayak dia." Sebelum pergi mereka menatap Val dengan tatapan sinis.

"Rety, kok lo lama banget?" Ragi berlari menghampirinya, ketika dia keluar dari toilet.

"Lo gak diapa-apain sama mereka, 'kan?"

"Lo kok ada di sini? Bukannya lo udah pergi ke kelas?" bingung Val, menemukan lelaki itu berdiri di depan toilet.

Ragi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gak apa-apa, sih, gue cuma takut mereka lakuin hal-hal aneh."

Val tertawa kecil. "Sans aja, Ragi. Gue bisa kok jaga diri sendiri."

"Untunglah kalau begitu."

"Ayo balik," ajaknya yang dibalas dengan senyuman manis Val.

—•°•—
.
.
.
.

TBC

Fyi: Btw, gak ada yang kangen sama Rey nih 😋

IYA, LO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang