31. Bagian Kepingan

499 21 1
                                    

_________________________
Kita hidup diberi pilihan.
Menyerang atau diserang?
_________________________


»☆«

Di dalam keheningan, seorang perempuan berjalan dengan sebuah ponsel di tangan. Dia tidak berhenti memainkan jari di atas layar handphone. Val berjalan santai di koridor sekolah, tapi pikirannya terus melayang ke ucapan Rey kepadanya.

"HAN, AMPUN! GUE GAK AKAN KAYAK GITU LAGI!"

Val menghentikan langkahnya. Suara jeritan seperti itu, tidak dapat ia abaikan. Suara itu berasal dari gudang sekolah. Ia pun langsung menghampiri tempat tersebut.

That's right!

Seusai dengan dugaan, bahwa Hani adalah sumber pelaku. Namun, bukan itu yang mejadi pusat perhatian, melainkan perempuan berkacamata yang terkenal pendiam di kelas.

Siapa lagi kalau bukan Megan. Perempuan itu tersungkur menahan rasa sakit.

"Hani, lo kenapa, sih, kayak gini?" ketus Val seraya berjalan mendekati mereka bak pahlawan super.

Hani tersenyum tipis. "Lo penasaran alasannya kenapa?"

Val hanya diam dengan tatapan yang kokoh.

"Ahhh ... gue tahu," ujarnya seraya menjentikkan jari. "Lo mau ngelapor ke Ragi, 'kan?"

Hani berjalan mendekati si gadis, dan mengelus rambut Val. "Rety, cewek cantik. Gue itu lagi pengen bersenang-senang. Ada masalah?"

Val menepis tangan perempuan itu. "Bersenang-senang? Lo pikir dia hewan yang bisa lo siksa? Bahkan sebenarnya hewan sendiri, bukan objek yang dapat disiksa."

Sontak Hani tertawa sumbang. "Berarti lo gak tahu, seberapa hinanya perempuan ini."

"Tenang, sebentar lagi lo bakal tahu sehina apa perempuan yang bernama Megan," sambungnya.

"Oh, iya!" Dia memegang bahu Val seraya tersenyum. "Siap-siap, ya. Setelah ini, lo yang jadi target."

Dia pun beralih pada perempuan yang sedang tersungkur. Tanpa segan,ia mendaratkan kaki pada bahu gadis itu. "Makanya, dari awal, 'kan, gue udah kasih peringatan. Kenapa masih dilanggar?" tanyanya dengan tatapan jijik.

"Han--"

"Cukup!" teriak Megan. Dengan napas memburu, ia mendekati Val dan menariknya keluar.

"Hati-hati, Ret! Entar lo ketularan jijiknya!" teriak Hani mengiringi kepergian mereka.

Val dibuat bertanya-tanya dengan keadaan sekarang. Namun, ia memilih pasrah dengan perlakuan Megan. Sampai perempuan itu menghentikan langkahnya.

"Ret, lo harus hati-hati dengan, Hani."

"Bagaimanapun juga, gue bakal lindungin lo."

»TO BE CONTINUE«

»TO BE CONTINUE«

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


IYA, LO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang