●HUKUMAN DARI SAMUDRA●

32.2K 1.7K 99
                                    

''Sekarang aku sadar,sia sia aku lakukan,dan bodoh aku turuti.
Seharusnya dari awal aku tidak bertindak seolah olah menjauhinya,seolah olah mengabaikannya,padahal aslinya aku sama sekali tidak bisa berpura pura untuk mengabaikan nya lagi".

--Samudra belvantara

.
.
.


•••

"Jangan mencoba untuk mencelakai rain,Sonya."tegas laki laki yang berada di depan sonya yang sedang menunduk

Gilang,kepala sekolah SMA Angkasa.

Saat ini Sonya sedang berada di ruang kepala sekolah atas panggilan gilang tadi.

Alasan gilang memanggil Sonya,ya karena kejadian di toilet kemarin Dan kasus saat di koridor loker.

Tentu saja gilang marah,rain adalah keponakan nya jangan pernah berani menyakiti rain karena ia memiliki banyak pelindung dari siapa pun

Sonya mengerutkan jidatnya heran,lalu

"Saya selalu memantau kegiataan siswa siswa di sekolah ini,bahkan tempat terkecil seperti lobang semut pun saya tau." Ya ini lah seperti ini lah gilang kadang serius Dan kadang penuh dengan gelak candaan seperti sekarang

"Tapi saya serius,seserius cinta saya ke istri saya."

Sonya mendengus,kepala sekolahnya ini memang bersikap seperti ini.

Tapi yang ia pikirkan,dari Mana gilang Tau kasus loker itu padahal Sonya sudah bersembunyi melihat muka takut rain yang berteriak histeris saat itu Dan di toilet dari Mana.. kebanyakan berfikir suara gilang lagi lagi mendominasi di ruangan ini

"Cctv,Dan face to face saya terhadap kejadian."ujar gilang seolah mengerti apa yang di pikiran Sonya

Sonya mendongok menatap gilang

"Kamu sudah kelas 12 Sonya, jangan main main jika kamu tidak mau masuk dalam lingkaran api"

"Sekali lagi saya peringatkan,jangan menyesal jika kau melukai rain lebih Dan Tau sebenarnya siapa dia

Saya tidak jamin apakah kamu akan Lulus bahkan tetap di sekolah ini."

"Sekarang,kamu boleh keluar."

--•--

"Jadi kita sebagai penerus bang-"

"BANGSAT"jerit raka.

Yang membuat semua tatapan mengarah kepadanya,Apa lagi saat raka teriak ia memotong penjelasan guru killer nya Pak yadi.

"Sakit bego kaki gue,jangan kagetin gue kalo jantung gue keluar dari organ nya gimana hah!"dumel raka sebal

Raka masih belum menyadari atas kesalahan yang ia buat

Hingga suara tertawanya samudra menyadari raka yang sedaritadi marah Ke pada teman sebangkunya yogi.

"Apa yang kamu ucap kan raka"ujar Pak yadi terlihat aura menyeramkannya keluar

Raka yang tadinya menghadap samping langsung menghadap ke depan Dan merutuki kebodohannya,ia raka kelepasan berbicara kasar saat guru killer itu sedang serius seriusnya menerangkan.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang