●KEJADIAN DI PAGI HARI●

20.6K 1.2K 313
                                    


“Mundur selangkah atau jatuh di tempat.”

-Samudra belvantara

Happy reading

•••

Nanda menyisir asal tataan rambutnya dengan jari-jarinya lalu bersiul pelan dan menatap percaya diri ke arah kaca di depannya.

"Terlalu ganteng,"ucap Nanda dengan pedenya,saat ini ia sedang siap siap untuk berangkat ke sekolah.

Nanda mengambil tas yang berada di bangku meja belajarnya lalu ia tenteng tas itu ke lengan kanannya.

Nanda berjalan ke arah kamar Rain tidak ada ketukan pintu ia langsung masuk saja.

Nanda cuman ingin membangunkan adiknya karena tadi malam ia pulang cukup malam dan untungnya di antar samudra. Dan satu hal yang membuat nanda kaget atas alasan mengapa rain pulang begitu larut sekitar jam 10 malam.

Karena jesica kritis. Nanda cukup mengenali sosok ibu itu. Dulu ava mamanya pernah bercerita sedikit kalau pacaran sama ikshan itu banyak gangguannya termasuk jesica menjadi salah satu orang yang melabrak secara langsung mamanya.

Saat nanda di ceritakan itu ia merasa kesal karena mamanya di lakukan buruk karena pacaran sama daddy-nya,apa salahnya coba emang mereka suka iri ya atau gimana nanda tidak mengerti.

Tapi rasa kesalnya hilang saat tau Ava dan jesica sudah baikan bahkan nanda sempat bertemu perempuan itu. Sudah lama sekali saat ia masih kecil menemani ava pergi ke tokoh kue dan saat itu lah nanda mengenali wajah jesica untuk pertama kalinya.

Ibunya nadira.

Setelah nanda pikir pikir,banyak cerita yang ia tidak ketahui tentang masa lalu kedua orang tuanya,termasuk tentang varo kemarin.

Mungkin ia tidak akan tau jika dirinya dan rain tidak menguping obrolan kedua orang tuanya.

Sekarang bukan itu yang ia pikirkan,rain adiknya sudah bangun atau belum.

"Rainn,"panggil Nanda tapi kosong tidak ada orang disana.

Mungkin rain sudah bangun dan sudah kebawah duduk manis di meja makan keluarga mereka untuk sarapan,berarti hanya nanda yang belum ada.

Nanda kembali menutup pintu itu,saat pintu itu tertutup suara panggilan dari bawah sudah terdengar.

"NANDAA,"

Itu suara ava,suara mamanya tercinta.

Nanda kembali berjalan untuk segera turun sambil memainkan handphonenya mengecek ada pesan dari doi tidak.

Selangkah menuruni tangga,dua langkah,tiga langkah..

Tepat di tangga urutan ke empat,handphone nanda bergetar bertanda ada yang menelponnya. Senyum nanda langsung terbit dengan senang namun juga ada rasa bingung.

Mengapa?tumben sekali tasya menelponnya.

Nanda malah merasa senang,ia merasa hubungan nya sedikit ada kemajuan selama tiga tahun berpacaran dengan tasya.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang