“Pdkt juga belum udah keburu patah hati duluan. Resep ieu.”- Devano Damian
•••
Saat ini Rain sedang serius mengobati luka yang ada di wajah Samudra, wajah cowok itu mendadak babak belur karena di pukulin habis-habisan dengan Nanda.
Sedangkan Nanda sekarang bersantai duduk di sebelah Rain yang kini posisinya berada di tengah-tengah Nanda dan Samudra.
Samudra sama sekali tidak meringis atau mengeluh kesakitan dia malah menikmati momen ini sambil menatap Rain lekat di dekat nya.
"Kenapa Samudra nggak meringis?"tanya Rain heran dengan hati-hati ia mengompres lebam di pipi Samudra dengan air dingin dan es batu.
"Apa nggak sakit? Ini pasti sakit banget kan sampai berdarah gini bilang aja kalo sakit,"tutur Rain dengan mata yang memandang Samudra penuh cemas.
"Kamu kan obat aku Rain,"jawab Samudra sambil tersenyum tipis wajah Samudra saat lebam begini saja masih terlihat ganteng banget.
"Kimi kin ibit iki Rin,"ulang Nanda yang mendengar percakapan kedua pasangan itu.
Jengah rasanya seperti nyamuk tapi untuk menjaga Rain dari cowok kayak Samudra. Nanda rela.
Rain langsung berdecak kesal sambil menatap abang nya tajam namun tetap saja terlihat begitu imut dengan ekspresi nya yang sedang jengkel itu.
"Shut!"ujar Rain sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir.
"Nggak usah ngomong apa-apa abang diem aja,"perintah Rain.
"Iya Rain, siap Quuen,"jawab Nanda menurut takut kalo Rain akan benar-benar ngambek. Sebenarnya Nanda tidak tega melihat wajah lebam Samudra ia tau itu pasti sakit rasanya, perih.
Tapi Samudra manusia yang paling anti mengeluh, paling anti memberi tau rasa sakit nya kepada orang lain. Bersama Samudra dari mereka masih kecil Nanda sangat tau watak lelaki itu.
Samudra orang yang kuat, royal, namun juga tegas dan pemarah. Samudra paling nggak suka apa yang ia jaga dan ia miliki di ganggu, cenderung pengamat dan penilai.
Dan beruntung nya penilaian Samudra terhadap orang itu selalu benar.
Samudra juga memiliki otak yang cukup cerdas ia akan masuk juara umum lima besar dari seluruh siswa-siswi di SMA Angkasa seangkatan nya di saat mereka melakukan ujian sekolah.
Ntah akan ranking dua umum atau turun menjadi tiga. Namun tetap saja anak itu nakal, susah di atur, susah di kasih tau, dan berengsek. Sikapnya yang ia lakukan ke Rain itu benar-benar di cap jelek sama Nanda.
Abang mana yang mau adik nya di sakitin sama orang? Sebagai Abang Nanda akan terus menjaga Rain.
"Udah aku nggak papa,"ucap Samudra dengan suara rendah.
"Susah ya kasih tau Rain dimana sakit nya? Biar Rain tau. Nggak ada siapa-siapa kok Rain nggak bakal bilang kalo kamu luka ke temen-temen,"ucap Rain dengan raut wajah sedih.
Samudra tidak ingin membuat Rain sedih lagi dengan jujur ia menunjuk tepi bibirnya yang tadi berdarah dari luka akibat pukulan Nanda.
"Disini doang sakit nya,"tunjuk Samudra.
Rain langsung menatap Samudra lagi berkaca-kaca. "Benar kan pasti ada yang sakit. Samudra bohong kenapa pas di obatin diem aja,"ujar Rain kesal.
"Ini udah Rain obatin, udah Rain kompres juga masih sakit? Harus Rain apain biar sembuh?"tanya Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINSAM (SELESAI)
Teen Fiction(MENUJU REVISI BAKAL ADA YANG BERUBAH KAYAK SIKAP DIA KE KAMU. NANTI BAKAL DI UNPUB SEMASA REVISI, SEKARANG BACA AJA DULU ATAU NUNGGU VERSI REVISI JUGA BOLEH 🐱❤) ~ Warning: tulisan pertama, masih banyak yang salah dan typo tolong semasa baca di ma...