“Menepilah jika kamu hanya ingin main-main.”-Rainsam
•••
Rain terbangun pagi ini gadis itu merasa matanya sembab akibat menangis kemarin malam. Rain berjalan dengan gontai ke arah kaca kamarnya melihat penampilannya.
"Masih tetap cantik heran,"ujar Rain dengan percaya diri lalu tersenyum kecil.
"Morning world."sehabis mengucapkan itu Rain langsung berjalan ke kamar mandi siap-siap untuk berangkat sekolah.
Berharap pagi ini tidak ada kenyataan pahit yang harus ia telan dan berharap bahwa Daddy dan Mama sudah berbaikan.
Tiga puluh menit berlalu Rain sudah siap dengan penampilannya ia mengambil ponsel yang ia cas saat Rain aktifkan banyak sekali notif grup, Grup khusus yang berisi Nadila, Nadira, Annisa dan Tasya.
Tampaknya mereka sedang bergibah ria disana, Rain tidak membuka chat itu tapi matanya teralih kepada satu nama.
Bang Nanda😃:
Hi my baby girl, apa kabar dek?
Perasaan abang nggak tenang disini, kamu lagi ada masalah?
Dua pesan dari abangnya Nanda. Rain tersenyum singkat lalu membalas pesan itu ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Rain Jasmine:
Rain baik-baik aja😼 ABANG AYO PULANG KALAU LAMA BANGET DISANA RAIN CARI PANTAT KADAL NIH YA!👿
Apakah Nanda juga merasakan perasaan sedihnya? Karena ikatan batin mereka yang kuat terkadang membuat Nanda atau bahkan Rain suka merasakan perasaan yang menganjal dari keduanya.
Ngomong-ngomong tentang Nanda, Rain jadi ingin pergi berziarah ke makam Alvaro Kakak pertamanya walaupun belum bertemu dengan calon kakaknya itu tapi Rain tetap menyayanginya.
Ingatkan nanti saat pulang sekolah Rain akan pergi kesana, sekalian curhat di makam Alvaro.
Tokk..tok..
"Sayang,"panggil suara yang sangat Rain kenal itu, mamanya Ava.
"Yas Mam!"jawab Rain dari dalam kamar lalu membuka pintu dan terpampang lah wajah Mamanya yang begitu cantik bersama senyuman penuh sayangnya itu.
"Kirain belum bangun,"ucap Ava sambil mencolek gemas hidung Rain membuat gadis itu terkekeh kecil.
"Daddy udah nungguin di bawah, yuk kita sarapan." ajak Ava lalu ibu dan anak itu berjalan beriringan menuju dapur.
Disana telah terlihat Ikshan duduk sambil menunggu Ava dan Rain. Setelah itu mereka sarapan bersama.
Rain menatap lekat kedua orang tuanya sampai keningnya berkerut menilai, keadaan seperti biasanya tidak ada tanda-tanda perang dingin disini.
Malah Rain melihat,
"Mas makan sendiri malu sama Rain!"tegur Ava tapi masih menyuapi Ikshan nasi goreng buatannya. Ya Ikshan minta di suapin Ava dengan manja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINSAM (SELESAI)
Ficção Adolescente(MENUJU REVISI BAKAL ADA YANG BERUBAH KAYAK SIKAP DIA KE KAMU. NANTI BAKAL DI UNPUB SEMASA REVISI, SEKARANG BACA AJA DULU ATAU NUNGGU VERSI REVISI JUGA BOLEH 🐱❤) ~ Warning: tulisan pertama, masih banyak yang salah dan typo tolong semasa baca di ma...