“Diam-diam di perhatikan ternyata dia mematikan.”- ATMOSFER
•••Bugh..
Brakk..
Samudra menarik kerah baju seragam Raka lalu langsung memberinya satu pukulan yang membuat laki-laki itu terjatuh di ubin warung.
Mata Samudra menggelap penuh emosi di dalamnya yang ia fikirkan sekarang adalah pelampiasan untuk emosinya dan samsak nya jatuh ke Raka.
Anak-anak Atmosfer yang berada di warung itu langsung shok saat melihat serangan mendadak Samudra. Hanya satu pukulan Samudra si jiwa petarung itu selalu bisa membuat lawannya jatuh. Tidak bisa mengimbangi tenaga Samudra.
Terjadi kehebohan karena ini di warung mba'e.
Samudra memang cukup gila dalam hal baku hantam, kalo tidak berakhir dirumah sakit ya akan pingsan di tempat karena tidak kuat melawan Samudra.
"Sam anjir!"ringis Raka kesakitan saat merasa pipi kiri yang kena tonjokan itu perih sekali. Mampu membuat Raka langsung pusing.
Mereka semua bingung dengan sikap Samudra. Samudra mendekat lagi ia tidak peduli laki-laki itu tampak gencar ingin memukul Raka kembali.
Sepertinya Raka sedang berada di dalam hidup dan mati, ia sudah pasrah jika Samudra mau memukulnya habis-habisan. Raka memejamkan matanya erat-erat dalam hati berkata;
"Yaallah, kalo hamba mati tolong titip ibu susi. Dan izinkan hamba gentayangan."kata Raka di dalam hatinya.
Tapi dengan cepat Tama menarik Samudra menjauh dan Raka langsung di bangunkan Devano untuk berdiri.
"Lepasin gue Tam,"ujar Samudra dengan suara berat yang terdengar mengerikan.
Samudra memberontak di tahanan Tama, tapi Tama tetap menahan laki-laki itu agar tidak lepas kendali dengan mengunci kedua lengan kekar Samudra.
Samudra menggeram kesal sekali ia tidak mau di tahan. Samudra sudah seperti orang kesetanan dengan rasa amarah yang mengisinya penuh.
"LEPASIN GUE BANGSAT!"sentak Samudra dengan sekali berontakan ia terlepas dari kekungan Tama.
Matanya menatap Tama tajam sangat tajam wajah Samudra memerah urat-urat di leher nya keluar menunjukan seberapa besar rasa marahnya sekarang.
Tanpa menunggu lagi Samudra langsung menyerang Tama, memberikan ia pukulan kuat sebanyak dua kali.
Tama yang tidak seimbang pun terjatuh di tanah.
"Sam udah!"tahan Bayu menyentak Samudra dengan berani. Melihat kemarahan Samudra mereka yakin tidak ada yang ingin melerai karena takut mati di bawah pukulan Samudra.
Tapi Bayu dan Tama cukup mengerti watak Samudra saat ia marah. Kalo tidak ada yang memisahkan laki-laki itu akan sangat lepas kendali nantinya.
"Bay,"peringat Samudra, ia masih belum puas. Kejadian tadi di sekolah dengan Rain membuat Samudra seperti ini. Samudra marah, Samudra cemburu ia tidak terima.
Samudra tidak suka Rain bersama Arga.
"Sadar mereka sahabat lo! Kalo mau lampiasin emosi lo jangan kayak gini!"sentak Bayu.
Samudra langsung terdiam dia memejamkan matanya sejenak mencari ketenangan dengan dada yang naik turun karena nafasnya memburu.
"Bangun,"ucap Samudra sambil mengulurkan tangannya membantu Tama berdiri. Tama menerima uluran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINSAM (SELESAI)
Teen Fiction(MENUJU REVISI BAKAL ADA YANG BERUBAH KAYAK SIKAP DIA KE KAMU. NANTI BAKAL DI UNPUB SEMASA REVISI, SEKARANG BACA AJA DULU ATAU NUNGGU VERSI REVISI JUGA BOLEH 🐱❤) ~ Warning: tulisan pertama, masih banyak yang salah dan typo tolong semasa baca di ma...