●KE(PUTUS)AN RAIN●

17K 1.1K 966
                                    


"Jika dulu takdir memisahkan kita untuk sementara. Apa sekarang takdir mengakhiri kisah ini dengan benar-benar selesai bersama akhir yang pilu?"

- Rain Jasmine Nanjaya.

•••

Samudra menggeram kesal, ia marah. Mengapa mendadak hari ini sial sekali baginya.

Masalah menumpuk sekaligus tanpa memberinya jeda untuk bernafas, ia masih muda ia masih ingin melakukan kegiatan apa yang ia suka dan bersenang-senang.

Dan mengapa itu seperti di anggap melakukan sebuah dosa dan kegiatan jahat yang amat sangat tercela tidak baik di lakukan.

Samudra tau dia sangat tau batasannya dalam pergaulan. Samudra sudah besar ia sudah bisa memilih mana yang benar dan salah.

Mengapa sekarang seperti tidak ada yang mengerti dirinya? Rain pacarnya marah mereka sedang ribut sekarang, Farell ayahnya bahkan mengusirnya dari rumah hanya karena farell tidak suka samudra berada di atmosfer.

Farell tidak tau bagaimana dia dan teman-temannya mati-matian menghidupkan kembali komunitas itu. Atmosfer.

Samudra pusing, ia menghilangkan penatnya sekarang samudra sudah tidak peduli lagi.

Yang samudra inginkan sekarang adalah ketenangan untuk dirinya tapi tempat yang ia pilih salah. Samudra meminum sebuah minuman alkohol hampir menghabiskan satu botol minuman keras itu.

Samudra sedang berada di club pelariannya ketika masalah hidup menumpuk. Samudra sudah mabuk ia menatap gelas yang berada di tangannya berukuran kecil lalu ia teguk kembali.

Samudra memijat kepalanya yang sudah pening dengan tatapan mata tajam setajam elang menunjukkan emosinya sungguh-sungguh.

Samudra tidak sendiri, ia di temani teman-temannya.

Ada Tama, bayu, devano, devino dan yogi.

Raka memang tidak di izinkan ikut karena laki-laki itu harus beristirahat dulu dan pulih dari sakitnya agar cepat sembuh.

Bukan hanya sekali mereka ke tempat ini, pernah bahkan sering sebatas untuk bermain saja atau tidak sedang kumpul-kumpul bersama sekomunitas. Mencuci mata.

"Matiin rokok lo vin, engap."perintah Samudra lalu ia kembali menuang minuman itu di gelasnya tapi dengan tama di tahan.

"Cukup sam."ujar Tama dingin. Melihat temannya benar-benar sudah mabuk.

"Lo udah mabuk jangan berlebihan."peringatnya. Samudra menatap tama tidak suka.

"Jangan ganggu gue."ucap Samudra tegas dengan mata yang memerah. Laki-laki itu keras kepala sekali.

"Ini samudra kenapa sih? Seram banget kalo gini?"ucap Devano yang sedari tadi diam membuka suara.

"Abis perang dunia kali sama doi nya."jawab Yogi.

"Dia benar-benar lagi kacau banget."ujar Bayu, ia perihatin melihat keadaan samudra. Tidak pernah samudra seperti ini.

Baru kali ini mereka melihat samudra sekacau ini. Apa masalah yang menimpa samudra saat ini? Mereka semua bingung laki-laki itu masih betah diam sambil menikmati kencangnya lagu yang memekakkan telinga sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang