●SAMUDRA CEMBURU●

15.9K 1K 384
                                    


"Sedikit saja aku mengabaikan mu. Maka aku akan kehilangan kamu saat itu juga."

-Samudra Belvantara

•••

Samudra, bayu, tama, devano, devino dan yogi memandangi laki-laki yang masih terlelap di ranjang kamar inapnya. Samudra menatap raka sahabatnya yang sedang tertidur itu akibat overdosis obat tidur.

Rasanya kesal sekali ketika melihat teman sendiri melampiaskan masalah nya dengan hal yang salah.

"Kenapa dia bisa kayak gini?"tanya Samudra bersuara.

"Gue nggak tau,"jawab Yogi.

"Gue sama bayu tadi mampir kerumah dia, Raka kan tadi nggak ikut kopdar kan yaudah kita main dulu pas sampai sana rumahnya sepi bokap nyokapnya nggak ada."jelas Devano. Lalu devano pun menceritakan secara jelas.

"Assalamualaikum,"ucap Devano sambil mengetuk pintu rumah di depanya yang terbuka sedikit itu.

"Raka, main yuk."sambung Bayu. Tapi, sudah berkali-kali mereka memanggil memastikan bahwa ada orang di rumah ini atau tidak tetap saja.

Tidak ada jawaban, rumah ini sepi.

Bayu dan devano kebingungan sungguh tidak biasa, biasanya raka langsung menyambut kehadiran temannya kalo tidak ibunya raka.

"Masuk aja?"tanya devano. Bayu menjawab tampak menolak usul devano. "Jangan kita tunggu lagi."jawabnya.

Mereka pun menunggu, tapi tetap sama rumah itu sepi tidak ada sahutan setiap panggilan dengan rasa penasaran dan cemas devano tidak mau menunggu lama lagi ia memasuki rumah itu.

"Vano dih,"ucap Bayu sambil menyusul temannya. Dan saat mereka masuk keadaan rumah itu kacau. Barang-barang berserakan di mana-mana

Seperti ada keributan disini.

"Parah, ini siapa yang berantem."ujar Bayu meneleti rumah raka saat mereka tiba di ruang tamu terdapat pecahan gelas bahkan minuman keras.

Devano langsung berjalan cepat ke arah kamar raka, melihat kondisi temannya itu dan bertanya apa yang sedang terjadi sekarang disini.

Raka juga tadi tidak ikut mengumpul di markas, saat pagi mengantar nanda siangnya mereka berpisah sibuk dengan urusan masing-masing lalu sore sampai malam tiba saat ini mereka berkumpul bersama di markas.

Devano langsung membuka pintu kamar raka yang bagusnya tidak terkunci. Betapa terkejut nya devano saat melihat raka tergeletak di lantai dengan mata terpejam.

Bibir raka pucat, kulitnya dingin bagaikan mayat hidup. Devano panik ia segera menghampiri raka.

"Rak!"panggil Devano.

"Rak jangan bercanda gila!"panik Devano.

"BAYU WOI KESINI RAKA PINGSAN!"teriak Devano dan tak lama bayu datang.

"Prank ini anak."ujar Bayu tidak percaya dia berjalan ke arah devano ikut berjongkok juga mengamati raka.

"Rak lo kalo bercanda Gisel buat gue ya."ujar Bayu lalu ia pukul pelan pipi raka. Bayu terpaku.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang