●TERBONGKAR●

22.9K 1.2K 106
                                    

"Bertindak biasa saja seperti tidak ada masalah,apakah hidup dengan masalah  semenenangkan itu?atau kau sudah terbiasa dengan keadaan yang sama sekali tidak bisa di nilai baik?"-Sam

•••

Samudra termenung di balkon kamarnya,angin malam yang berhembus sinar bulan yang menerang dengan sedikit bintang di langit yang bertebar

Samudra menatap kosong ke langit,memikirkan sebuah masalah yang kini sedang menumpuk di kepalanya.

Samudra harus bergerak cepat untuk menjebloskan pamanya darel ke penjara,rasa amarah sangat memuncak jika mengingat siapa pelaku dari kematian bimo kaka farel.

Revan memasuki kamar adiknya yang bernuansa abu abu hitam itu tanpa permisi.

Kosong,itu yang revan liat saat ia memasuki kamar samudra lalu revan berjalan ke arah balkon di tempat kesukaan samudra.

"Oi!"panggil revan sambil menepuk kuat pundak samudra,samudra terlonjak kaget.

Samudra mendengus sebal saat melihat siapa yang mengganggunya

"Ngapain lo disini"ucap samudra,bukannya menjawab revan malah duduk di kursi yang berada di balkon

"Gue tau lo masih nyari kasus kematian paman bim."

Paman bim,itu panggilan khusus revan untuk bimo.

"kalo liat bintang yang paling bersinar,gue jadi ngira itu paman bimo karena menurut gue dia orang terbaik kedua setelah ayah"ucap samudra

"lo percaya kan sama gue"ucap samudra,revan menganggukan kepalanya.

"Percaya walaupun saat itu gue ga liat langsung"

"Gue udah nemuin siapa yang bunuh paman bim,van" Revan terlonjak kaget dan langsung berdiri dari duduk nya.

"M--maksut lo"tanya revan gugup

"Ikut gue"ajak samudra

Samudra masuk ke kamarnya,mengambil jaket dan kunci mobilnya di ikuti revan

"Gue ke kamar dulu"ucap revan keluar dari kamar samudra,samudra mengangguk samar.

"Lama tinggal"ucap samudra.

--••--

Markas atmosfer,tempat kebesaran komunitas itu.

Disana lah samudra membawa revan sekarang

Terlihat menyeramkan karena lampu di matikan hanya tersisa satu lampu penerang di arah pintu masuk

Samudra dengan enteng kaki melangkah memasuki markas itu,dengan revan mengintili dari belakang dengan rasa was was takut.

"Serem gila ini tempat apaan"

"Tauan dari mana lo tempat begini"

"jangan jangan ada yang buat mesum lagi."

"Ayo balik kampret"bawel revan sedari tadi

Tentu saja sepi waktu sudah hampir menunjukan tengah malam,anak anak pasti sudah pulang kerumah atau tidak kembali menongkrong ke tempat lain seperti club.

samudra membuka pintu di sampingnya,pintu yang menuju ruang kedua dari markas.

Semua lampu seketika langsung menyala saat samudra menekan saklar listrik,tempat itu tidak se seram tadi.

Revan,laki laki itu kini sedang terpana sambil membuka mulutnya saat melihat isi dari ruang kedua di tempat ia berada sekarang

Berupa komputer,laptop,alat alat komunikasi lainnya bangku meja sofa yang di susun rapi disana

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang