●HANCUR●

21.9K 1.2K 523
                                    

"Siapa yang bisa di percaya?siapa yang bisa mengerti?"

-Rainsam

Happy reading❤

•••


Rain dan samudra baru saja sampai di rumah sakit tempat dimana mama nadira sakit.

Rain langsung berjalan dengan tergesa-gesa untuk segara sampai ke ruang ICU.

Jelas rain tau jika mama nadira kritis,ia ikut merasa duka dan sedih juga. Mama jesica itu baik kepadanya bukan kepada dirinya saja tapi emang ibu yang humble dan asik.

Tak lama mereka berkumpul kemarin di rumah nadira.Tiba-tiba mendapat kabar buruk seperti ini siapa yang tidak kaget?dadakan dan tak terfikirkan.

Bagaimana perasaan nadira sekarang?pasti sangat sedih dan terpuruk. Tentu saja. Jelas.

"Diraa.."panggil Rain,nadira yang sedang terduduk sambil menangis meraung di kursi di temani bayu langsung memusatkan perhatian penuh ke arah rain.

Rain berlari kecil menghampiri nadira. Nadira berdiri dari duduknya tanpa kata kata lagi sudah menggambarkan perasaan keduanya.

Rain memeluk nadira erat dan nadira membalas pelukan itu sambil menangis tak kuasa di sana menumpahkan semua rasa ibanya.

Tak cukup tadi ia menangis,tak cukup rasa sakit dan sedih nadira lebih besar dari air matanya yang bisa saja tidak keluar lagi.

Nadira benar-benar terpukul.

Samudra berdiri di samping bayu,memperhatikan nadira dan rain. Kejadian ini mengingatkan dia masa-masa di mana samudra kehilangan sosok yang sangat amat berarti.

Mendadak dan tak terfikirkan jika takdir menegaskan sebuah kejadian yang tak terduga sekalipun.

"Rain..hiks.."nadira memanggil nama rain dengan nada bergetar,rain semakin tak kuasa lagi sedih nya hatinya juga ikut merasa ter-iris saat sahabatnya seperti ini.

Rain mengelus punggung nadira untuk menenangkan, "Jangan sedih,dira rain disini kita disini,"ucap Rain.

"Gimana bisa gue ga sedih?mama gue rain. Tadi dia baik baik aja masih bercanda sama gue kenapa rain kenapa jadi kayak gini?!!"ucap Nadira dengan rasa emosi dan sedihnya. Ia melepaskan pelukan itu lalu menatap rain.

"Kenapa kayak gini rain?"tanya Nadira tampak putus asa ia nangis sambil sesenggukan. Nadira semakin sulit untuk bernafas benar benar sesak.

Kabar bahwa ibunya kritis,dan sekarang sedang berada di ruang ICU belum di pindahkan ke ruang inap karena kondisi jesica yang masih belum memastikan.

"Apa yang buat mama jadi kaya gini,"tanya Nadira lirih, "Apa salah mama gue?!"

"Hikss..hikss.."nadira terduduk ia tak kuat menopang keseimbangan tubuhnya,untung dengan cepat bayu menahan gadis itu agar tidak jatuh dan rain pun sama memegang lengan nadira agar kuat menopang tubuhnya.

"Mama jangan tinggalin nadira,nadira mohon," dan semua gelap,nadira pingsan setelah mengucapkan kata itu nadira benar benar sudah tidak kuat lagi sekarang.

Ia benar benar rapuh dan terpuruk,rain berseru panik saat nadira pingsang di bawah tahanan bayu.

"Nadira,"panggil Rain mencoba menyadarkan nadira lagi, bayu mengendong tubuh nadira ala bridal.

"Nadira masih shok,mungkin dia butuh istirahat sebentar. Gue bawa dia dulu ke ruang rawat,"kata Bayu.

"Tolong jaga disini dulu," sehabis mengatakan itu bayu membawa nadira pergi dalam gendongan.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang