●KEPERGIAN JESICA●

15.1K 1.1K 297
                                    


“Karena sahabat sejati tidak akan pergi meninggalkan kita di saat kita jatuh.”

-Rainsam

Happy reading

•••

Nadira pingsan di pemakaman. Nadira tidak sanggup menerima kenyataan bahwa mamanya telah berpulang.

Nadira benar-benar merasa dunianya hancur sinar yang biasa meneranginya menghilang. Kata semangat yang biasa menuntun nya kini membuat ia tersesat.

Jika orang bilang kehilangan itu menyakitkan, benar. Rasanya sesak hingga ingin bernafas saja segan.

Ikshan menatap lurus nama nisan di hadapannya. Tidak menyangka sahabatnya pergi tidak pernah ia sangka Jesica pergi meninggalkan mereka semua.

Tentu saja ini kabar buruk. Alex,ikshan dan clara adalah teman semasa kecil dan ini menimbulkan luka baru bagi mereka. Kepergian untuk selama-lamanya.

Semuanya lengkap. Ikshan datang bersama keluarganya,alex,gilang,dan farel pun sama dengan ikshan.

"Gue janji bakal jaga dan anggap nadira seperti anak gue sendiri."ucap Ikshan sambil mengelus batu nisan yang menuliskan nama sahabatnya.

Ava mengelus punggung ikshan lembut memberi kekuatan kepada laki-laki itu. Mata ava melihat kearah clara yang menangis tak ada henti-hentinya.

"Kenapa kak jes ninggalin kita semua,"tanya Clara dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti.

"Kenapa kak jes tanggung semua ini sendiri," Alex yan tak bisa lagi melihat kesedihan istrinya memeluknya untuk menenangkan clara.

Di pemakaman hanya tersisa mereka saja. Anak-anak mereka sudah mengambil langkah untuk pergi menemani nadira.

"Semoga dengan ini lo nggak ngerasain sakit lagi ya jes. Kita pamit pulang,"ujar Ikshan mengambil langkah berdiri.  Di ikuti alex dan clara.

"Gue tau lo wanita paling kuat jes,senang bisa kenal sama lo."ujar Gilang.

"Semoga tenang disana ya kak,"ucap Nadia bergantian.

Lalu langkah perlangkah mereka meninggalkan pemakaman dengan langkah berat hati dan tak rela. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah takdir allah. Tidak ada yang bisa membantah kecuali menerimanya dengan lapang dada.

Ava masih disini di samping makam jesica. Ia belum meninggalkan makam itu dengan duduk menumpu lututnya di bumi sambil memegang nisan jesica.

"Ava minta maaf kalo ava ada salah sama kak jesica,makasih kak jes."

"Ava bakal rawat nadira seperti anak ava sendiri,kak jes jangan sedih di sana. Banyak yang sayang nadira. Ava berjanji nadira tidak bakal pernah jatuh ke tangan ayahnya,"ucap Ava sungguh-sungguh.

Perlahan air matanya jatuh,Bagaimana pun juga ava dan jesica memiliki cerita yang mengesankan. Sangat mengesankan.

Kepergian jesica memang mengundang luka.

"Kita jaga nadira sama-sama ya kak,selamat jalan jes. Tenang di surga,ava pamit pulang."ucap Ava sambil berdiri dan berbalik untuk melangkah meninggalkan makam itu dengan perasaan sedih.

Sangat sedih,ava tidak menyangka bahwa semuanya menjadi seperti ini. Ini terlalu mendadak. Ini semua terjadi begitu saja.

Kepergian memang selalu berhasil menjadi pematah hati nomor satu.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang