●PENGAKUAN BAYU?●

25.5K 1.2K 45
                                    

"Mengakui sebuah kebenaran,mengapa begitu sulit untuk terucap?"

•••

"Kak tamaa"

"Tungguin dilaaa,woii cah ganteng"jerit Nadila sambil berlari mengejar Tama yang jauh di depannya.

Tama,laki laki itu sekarang sedang terancam akan kehadiran Nadila.

hidupnya  berubah drastis sudah tidak damai dan setenang dulu lagi.

Karena dari pertemuan pertama mereka bahkan sampai detik ini Nadila terus mengejar nya,seperti sekarang.

Bell pulang sudah berbunyi dari 12 menit yang lalu.

"Kak Tama kenapa ga nungguin dilaaa kan dari tadi Nadila panggil ih"ucap Nadila saat sudah berada di hadapan Tama yang kini menatapnya dengan pandangan datar tanpa ekspresi.

"Kakkk Dila nebeng ya"pinta Nadila  dengan suara manjanya

"Hellow kak tamaa,you dengar Dila ngomong kan"ucap Dila sambil melambaikan tangannya ke wajah Tama

Tama masih diam sambil menatap Nadila,ia mulai jengah dengan gadis di hadapannya ini.

"Emang lo siapa."ucap tama dingin,lalu berjalan pergi ke arah motornya

Nadila mendengus sebal lalu kembali mengikuti Tama.

"Kak Tama ga boleh gitu lho sama calon pacar"

"Nadila ga ada yang jemput,ga ada tebengan juga"ucap Nadila

"Masa kak Nadila tega buat calon pacar nya cape di jalan,nanti kalo cantiknya ilang Ka Tama ga suka lagi sama dila"ucap Nadila dengan wajah cemberut nya,lalu kembali menatap memohon kepada Tama yang kini sedang sibuk dengan motor nya

"Kak Tama ih,Dila nebeng ya Kasiani dila"

"Nadila tu ga bisa di giniin,tapi kalo sama Ka Tama Nadila rel--"

"Naik"ucap Tama

Nadila langsung berjingkrak senang,untuk kali ini kalian semua harus mengingat nya!

TAMA MAU MENEBENGINYA! CATAT HARI RABU DI HARI RABU TAMA MAU MENGANTARKAN DIRINYA PULANG SETELAH DUA HARI YANG LALU NADILA REPOT MEMINTA.

Nadila sangat amat merasa senang,tanpa menunda ia langsung menaiki motor tama.

"AAAAAAA CALON PACAR BAIKK BANGETT NADILA MAKIN SAYANGG"ucap Nadila senang, Tama mengegas motornya melaju menggendarai sambil mendengar celotehan Nadila yang menurut nya sangat amat berisik,ingin rasanya Tama meninggal kannya di tepi jalan.

"TERUS KAK TAMA KAPAN MAU JEDOR DILA,ATAU DILA YANG JEDOR KA TAMA"Ucap Nadila setengah teriak

"COBA DEH KAK TAMA TU SENYUM,JANGAN FLAT FLAT BANGET MUKANYA"

"Eh jangan deh,Kaka muka datar,dingin,bengis aja udah cakep apa lagi berekspresi NTAR MAKIN BANYAK DEGEMNYA!"

"Ohhhh.. tidak semudah itu ferguso"ucapan terakhir Nadila membuat senyum kecil terukir di bibir Tama sangat kecil hingga orang orang yakin itu bukan seperti senyuman.

Tama memandang Nadila dari kaca spionnya, melihat gadis itu masih saja berceloteh tanpa henti tanpa lelah.

Kadang gadis ini sangat menyebalkan dan mengganggu Tama hingga membuat nya jengah dan kesal .

Tapi gadis ini juga bisa terlihat menggemaskan di mata Tama, tingkah bar bar dan cerobohnya harus benar benar membuat tama sabar dan was was.

Ntahla mengapa hari ini Tama mau mengantarkan Nadila pulang,ia hanya jengah dan jika gadis itu semakin hari semakin bawel.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang