●RAIN CEMBURU●

22K 1.2K 375
                                    


"Sehari tanpa kabarmu. Aku merasa begitu resah."

-Samudra belvantara

Happy reading❤

•••

Samudra terus setia memandang handphone nya yang tergelatak di meja panjang markas atmosfer.

Sore hari ini samudra sedang berada di markas bersama teman temannya yang lain dan anak atmosfer lainnya yang ikut berkumpul. Tapi sayang untuk kali ini nanda tidak hadir karena ia izin ada urusan penting.

Dan karena hal itu juga samudra tidak bisa berhenti memikirkan rain pacarnya yang hampir 24 jam ini tidak memberinya kabar. Sungguh rasanya samudra merasa tidak semangat hidup tanpa pesan dan telepon dari rain.

Sudah puluhan kali banyaknya samudra menelfon rain tapi handphone gadis itu sama sekali tidak aktif di spam chat sampai ratusan pun juga tetap sama. Samudra gelisah ia resah sehari tanpa kabar rain samudra begitu merasa bagian dari hidupnya hilang.

Terdengar lebai tapi seperti itulah cara samudra mencintai rain,terlihat tenang dan diam namun kenyataan dia ketar-ketir sendiri jika kabar dari sang pacar tidak ada.

Samudra sebenarnya ingin kerumah rain tapi ia rasa tidak perlu dan ia masih mau setia menunggu rain tapi jika gadis itu sama sekali tidak memberinya kabar jangan salahkan samudra jika nanti malam ia nekat manjat balkon rumah rain agar ketemu gadis itu.

Kemana rain sedang apa ia. Itu selalu di pikiran samudra rasa kwatir nya lebih besar dari pada pikiran negatif.

Jadi begini ya rasanya menunggu kabar. Rasanya tidak enak. Apa lagi jika tak pasti mungkin bisa menyabkan orang itu step di tempat.

"Warning-warning bos mata mu keluar liatin hape mulu,"ucap Raka menegur samudra. Samudra tersentak sadar lalu menatap raka jengah.

Moodnya buruk karena hal ini rasanya ingin marah-marah lalu menonjok samsak hingga ia puas.

"Tema hari ini; Samudra belvantara sedang sibuk menunggu kabar tanpa kepastian dari sang doi."sambung Bayu.

"Berisik,"ketus Samudra.

"Mau tau nggak sam,"ucap Devino ikut berkoar menggoda samudra.

Mereka semua memang tampak sedang menggoda samudra karena laki laki itu sedang bete. Mereka tau semenjak tadi samudra datang dengan muka di tekuk dan datar seperti siap mencekik orang.

Dan datang-datang saja sudah minta di belikan siomay langganan raka di pinggir jalan lalu si raka nanya ke samudra mau siomay yang gerobak mana soalnya dia punya dua langganan samudra langsung memberi tatapan maut sebagai jawaban dan raka langsung ber gegas untuk membelikan apa yang samudra mau.

Biar nanti masalah siomay yang mana yang akan di pilih raka doakan saja semoga yang jualan hanya gerobak bu didi biar raka tidak repot dan bingung memilih karena takut akan kedua dari mereka ngambek. Padahal peduli saja tidak,untuk raka sabar ya.

Dan setelah itu kembali seperti biasa lagi tapi tetap dengan mood samudra yang buruk.

"Apaan,"samudra menjawab pertanyaan devino.

"Kalo kata anak-anak bucin kelas tinggi ada satu kata buat gambaran lo sekarang tuh gimana,"ujar Devino. Lalu teman teman yang lain ikut bersorak alai kecuali tama dan samudra pastinya.

"Wadud apaan tuh apaan,"ucap Devano ingin tau.

"Eh apaan tuh sabi sabi kasih tau,"ucap Raka tampak begitu semangat mendengarkan.

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang