“Seberapa jauh kamu pergi tetap saja kamu akan kembali kerumah mu. Yaitu keluarga tempat singgah pertama dalam hidup kita.”-Rainsam
•••
Rain termenung di kamar tidurnya. Tepat pukul 09.00 pagi Rain masih memikirkan semua masalahnya dengan samudra.
Hubungan mereka, salah. Rain salah hubungan rain dan samudra sudah berakhir mereka sudah putus.
Secepat itu samudra menyerah kepadanya, rain tau ia salah memutuskan samudra tapi ini sebuah pilihan yang harus ia pilih.
Mereka bersama, tapi saling menyakiti lalu untuk apa masih berlanjut? Mereka perlu ruang untuk memperbaiki diri masing-masing.
Rain tersenyum getir sambil duduk diatas kasur yak ada wajah semangat. Rain sedih perasaannya sedang terluka ia butuh seseorang berada di dekatnya.
Tapi orang yang paling dekat dengan dirinya yang selalu bersama rain sejak ia kecil yang selalu melindunginya setiap waktu. Pergi, jauh. Beda negara.
Rain mencoba menghubungi orang itu lewat skype. Rain mengambil laptopnya untuk menghubungi orang itu.
"Pasti di tempat abang udah pagi, rain ganggu abang nggak ya?"fikir Rain. Ya dia ingin menghubungi nanda, abangnya.
Di saat asik-asik nya ngelamun rain tidak sadar bahwa panggilan vidio lewat skype itu di angkat.
"Dekk!"panggil Nanda di sebrang sana dengan semangat.
Rain tersadar, lalu ia tersenyum lebar. "Abang."pekik Rain dengan mata berkaca-kaca.
"Abang belum tidur, abang nggak istirahat disana udah malam banget pasti."ucap Rain bertanya.
"Nggak ada yang lebih penting selain adik abang."jawab Nanda sambil memberi senyum tipis, rain tau bahwa abang nya itu ngantuk terlihat dari kelopak mata laki-laki itu yang menghitam.
"Rain, baik-baik aja kan?"tanya Nanda.
"Ntah kenapa akhir-akhir ini abang ngerasa sedih sama sesak, kamu kenapa?"sambung Nanda lagi. Tangis rain langsung pecah saat mendengar pertanyaan nanda.
"A-abang."ucap Rain terbatas sambil menangis sedu.
"Rain putus sama samudra."ucap Rain lagi.
"Jadi ini yang buat rain kayak gini? Abang udah tau rain. Kenapa putus samudra nyakitin kamu?"tanya Nanda, rain menggeleng.
"Rain yang nyakitin dia."jawab Rain.
"Dek, lihat abang."perintah Nanda, rain melihat nanda walau mereka di batasi layar laptop namun rain tetap merasa nanda benar-benar berada di hadapannya.
Nanda, ia abang terbaik yang rain punya. Sangat.
"Udah sedihnya, abang nggak suka kamu kayak gini karena abang juga ngerasain apa yang kamu rasa. Kamu mau liburan di London?"tawar Nanda.
"Terus daddy sama mama gimana?"tanya Rain.
Nanda tersenyum jahil, menghibur adiknya. "Daddy sama mama orang kaya dek, kalian pergi ke London nggak bikin bangkrut kok."jawab Nanda.
Rain tertawa. "Oh iya daddy kan kaya bang, coba nanti rain tanya daddy mama ya."ucap Rain sambil menghapus air matanya. Rain terlihat seperti anak kecil.
Nanda mengangkat jari jempolnya ke arah kamera laptop yang sedang melakukan vidio call bersama adiknya. "Sip, jadi kamu kesini aja ke London, apa sekalian mau ikut abang sekolah disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINSAM (SELESAI)
Teen Fiction(MENUJU REVISI BAKAL ADA YANG BERUBAH KAYAK SIKAP DIA KE KAMU. NANTI BAKAL DI UNPUB SEMASA REVISI, SEKARANG BACA AJA DULU ATAU NUNGGU VERSI REVISI JUGA BOLEH 🐱❤) ~ Warning: tulisan pertama, masih banyak yang salah dan typo tolong semasa baca di ma...