●MARKAS●

38.5K 2.1K 49
                                    

"Mimik wajah,mata dan sikap yang mirip atau hanya sekedar kebetulan?"

-Samudra belvantara

●○●

Samudra  kini sedang terfokus oleh komputer di depannya,berada di markas tempat biasa Atmosfer berkumpul untuk bermain atau apalah

Markas yang di bilang besar memiliki dua ruangan yang satu khusus untuk samudra dan temannya tertentu ketika bekerja.

"Gimana"tanya samudra kepada tama yang kini bergalut menatap komputernya

"Masih sama"kata tama

Di dalam ruangan khusus itu terdapat Samudra,tama,nanda,yogi,raka dan kembar(devino dan devano)

"Astagfirullah haladzim...jreng.."nyanyi raka sambil mengenjreng gitarnya

"Kerja lembur bagai kuda...pelaku pintar ga dapat dapat..hati iba samudra kesal kalo ketemu mampus tu orang~"nyanyi raka yang membuat samudra terkekeh kecil sedangkan yang lain tertawa terbahak kecuali tama hanya diam menatap serius komputer nya

"Gila lo gila!itu kan sampe ada ibu ibu kepalanya masuk ke dalam tempat masak nasi"kata nanda sambil tertawa

"Yoi..iklan ra**yana yang lagi boming itu"kata yogi tertawa namun terhenti saat Tama

"Ada "kata tama yang membuat mereka melihat ke arah komputer tama

Yang kini sedang melacak seseorang dari dua tahun yang lalu dan menandakan jejak keberadaan pelaku itu

"Dia di Indonesia "guman samudra

"Sam!yang bunuh paman lo di Indonesia!"kata devino heboh

"Dari dua tahun yang lalu setiap kita nyari pelaku selalu pindah pindah yg buat kita susah ngelacak dan gue yakin tahun ini lo bisa nyeret dia ke penjara"kata Tama sambil tersenyum sinis

"Gua bakal nemuin dia dulu"ucap samudra terlihat rahang nya mengeras bertanda ia sedang murka dan marah dan rasa sedih kehilangan yang tak tertahan

"Itu seterah lo setidaknya kita udah bantuin lo sebisa mungkin dan jangan sungkan kalo minta bantuan lagi"kata nanda

"Thanks"kata samudra

"Kita harus gerak cepat sebelum orang itu ngelakuin hal hal yang ga baik lagi"ucap nanda

"Orang bejat mah ga punya otak"guman devino

"Apa yang buat lu yakin kalo paman lo itu benar benar terbunuh bukannya kecelakaan tunggal"tanya tama

"gue dekat sama paman gue,dia ga mungkin tiba tiba meninggal gara gara kecelakaan itu,waktu gue tanya ulang dokter dia bilang paman gue saharusnya bisa selamat tapi ada luka tujaman yang ga di ketahui semua keluarga gue karena keluarga gue percaya kalo itu kecelakaan tunggal pasti lo semua ngerti apa yang gue ucapin"jelas samudra

"Paman lo anak pertama kan"tanya raka

"Ya"

"Ada mikir ga pembunuh itu salah satu dari keluarga lo,bukannya lo cerita paman lo sedang jaya ya"jelas raka

"Ada,darel adek paman gue"

"Orang yang kita lacak beranisial D"ucap tama

Mereka terdiam,hening karena sibuk dengan pikiran masing masing setelah ucapan tama

RAINSAM (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang