“Berhenti bersikap seakan-akan lo tau gue. Karena kita nggak lebih dari sekedar teman. Lo harus sadar diri.”-Samudra berlvantara
•••
Rain berjalan di koridor kelas sepuluh menuju perpustakaan karena memang ada beberapa buku pinjaman dari perpus untuk mereka dan harus dikembalikan karena anak-anak kelas 10 akan naik kelas 11.
Rain berjalan sendiri membawa buku paket biologi yang lumayan berat karena tebal. Sebenarnya tadi banyak yang ingin membantu tapi rain menolak dan meyakinkan bahwa ia bisa sendiri.
Lagian ini juga tugas rain karena di amanahkan oleh gurunya untuk mengantar buku.
Namun baru saja rain kembali ingin melangkah langkahnya di hentikan seseorang.
"Kok cewe aku bawanya berat-berat gini nanti malah makin pendek,"ucap Samudra di hadapan rain sambil mengambil alih bawaan gadis itu.
Rain diam di tempat karena kaget akan kehadiran samudra, "Suka banget muncul tiba-tiba kayak huntu!"protes Rain sebal.
Samudra terkekeh,"Geulis. Nggak ada huntu seganteng cowo kamu ini,samudra." jawab Samudra lalu lanjut berjalan.
Rain tersenyum menahan tawa karena samudra terlihat begitu pede sekali lalu kembali menyeimbangkan langkah mereka. Langkah bersama yang terlihat begitu ringan tanpa beban.
"Ini mau di bawa kemana?"tanya Samudra.
"Ke hati rain aja,"
"Tapi boong,ke perpus ya kak sam."sambung Rain lagi.
"Kak rain mau megang bukunya juga,"ucap Rain.
"Ambil satu,"perintah Samudra dan rain mengambil satu buku itu. "Kok cuman satu?kan rain mau keliatan megang juga gitu biar ga tangan kosong gitu,"ucap Rain bertanya.
"Ini berat. Cewenya samudra nggak boleh mikul beban atau benda yang berat-berat. Cukup rasa rindu sama cinta kita aja yang ngeberatin."
--••--
Nadira termenung duduk di kasurnya pagi ini sendiri. Teman-temannya sudah pamit untuk bersekolah.
Nadira masih dengan keadaan terpukul. Dengan memilih untuk sendiri memberi waktunya untuk ikhlas kepada apa yang telah terjadi.
Kenangan-kenangan ia bersama mamanya terputar di pikiran nadira. Mulai dari jesica dan dirinya belanja bareng di pasar atau tidak jesica yang setia menemaninya tidur benar-benar ibu yang sangat mencintai anaknya.
Selama ini nadira hanya dapat kasih sayang jesica ayahnya?tidak ayahnya kasar kepadanya apalagi kepada ibunya dan abangnya pun juga ikutan,kasar seperti tidak punya perasaan.
Keluarga nadira telah hancur. Jika nadira boleh jujur ia tidak sanggup memikul ini semua.
Satu tetes air mata lolos dari mata nadira,tidak sanggup berbicara sangat sesak mengungkapkan apa yang di rasa dan kini air mata menjadi jawaban atas semuanya. Jawaban atas kerapuhan gadis kecil ini.
"Sayang,"
"Oma.."ucap Nadira lirih saat sadar akan pintu kamarnya terbuka dan ada neneknya menghampiri.
"Sarapan dulu yuk,oma masak makanan kesukaan kamu."ucap Saras sambil mengelus sayang puncak kepala cucunya.
"Oma,"ucap Nadira kembali menangis sambil memeluk saras.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINSAM (SELESAI)
Teen Fiction(MENUJU REVISI BAKAL ADA YANG BERUBAH KAYAK SIKAP DIA KE KAMU. NANTI BAKAL DI UNPUB SEMASA REVISI, SEKARANG BACA AJA DULU ATAU NUNGGU VERSI REVISI JUGA BOLEH 🐱❤) ~ Warning: tulisan pertama, masih banyak yang salah dan typo tolong semasa baca di ma...