Xavier dengan mamanya telah siap akan berangkat ke bandara. Bahkan Dena sendiri libur sekolah hanya agar bisa mengantarkan mamanya dan kakaknya ke bandara. Selain itu karena Dena memohon kepada Nayya, Nayya juga ikut mengantar mereka ke bandara.
Sekarang mereka telah sampai di bandara. Hanya menunggu waktu keberangkat saja lagi.
" emangnya kak ada bisnis apa sih di Padang?" tanya Dena kepada Xavier saat tau kakak dan mamanya pergi ke Sumatera Barat.
" jangan banyak tanya Dena!" ujar Xavier.
" jahat banget sih kak. Padahalkan aku cuman tanya doang" gerutu Dena.
" udahlah Dena" nasehat sang mamanya yang sekarang sudah mengusap rambut putri bungsunya itu. Sebenarnya dia gak tega meninggalkan Dena tapi karena urusan anak sulungnya juga penting jadinya dia meninggalkan anaknya. Mama Dena tenang maninggalkan karena sebelumnya Karin sudah mengatakan kalau dia akan membantu menjaga Dena sampai urusannya selesai.
" mama juga. Kenapa gak mau jelasin sama aku"
" mungkin mama sama kakak kamu ada hal penting. Cepat lambat mereka akan ngasih tau kamu" nasehat Nayya kepada Dena.
" tapi kakak sama mama kelewatan kak. Masak gak ngasih tau aku sedikitpun" gerutu Dena. Nayya yang melihat hal itu hanya tersenyum bagaimanapun dia juga akan merasakan hal yang sama jika dia berada di posisi Dena. Di tinggal hanya dengan orang yang tidak dekat dengannya.
" Dena, apa kamu gak suka tinggal sama aku. Sampai-sampai kamu kayak gini?" tanya Nayya kepada Dena dengan nada serius. Bahkan Xavier sama mamanya merasa aneh dengan pertanyaan yang di kontrakan oleh Nayya.
" gak gitu kok kak. Aku suka, suka banget malah. Aku kayak gini hanya karena kesal sama mama dan kak Xavier. Kakak jangan gitu dong aku suka kok tinggal sama kakak. Kalau bisa nih ya aku mau tinggal sama kakak aja selamanya" ucap Dena mencoba untuk menjelaskan kepada Nayya kalau apa yang dikatakan Nayya itu salah.
" kakak jangan kayak gitu dong. Aku suka kok ditinggal sama kakak. Kalau bisa nih aku mau tinggal sama kakak aja selamnya" tambah Dena karena merasa Nayya tak menghiraukan ucapannya.
" tapi kamu kayak gak suka sama aku"
" siapa bilang?. Gak baik loh kak mengasumsikan hal yang belum pasti"
" kamu ini bisa aja. Aku hanya bencanda. Udah jangan ngerengek lagi sama mama dan kakak kamu. Kayak anak TK yang baru mau mulai sekolah aja" ucap Nayya lemah lembut namun terdengar jelas kalau mau ngeledek Dena. Mendengar ucapan Nayya membuat Dena malah ngambek gak jelas. Sedangkan mama Xavier dan Xavier tersenyum dengan tingkah Nayya yang dapat membuat Dena melupakan gerutuan tentang dia yang akan ditinggal.
" jangan ngambek kayak anak TK Dena" nasehat Xavier yang juga ikut meledek Dena namun dengan cara datar miliknya.
" wah kompakan banget. Kalian janjian ya ngeledek aku. Jodoh kali ya"ujar Dena kesal. Nayya yang mendengar ucapan dari Dena entah kenapa dia merasa malu karena dikatakan jodoh dengan Xavier. Baginya itu suatu yang gak mungkin terjadi.
" sayang, mama sama kakak berangkat dulu ya" ucap mama Dena yang sudah siap mau berangkat karena waktu pernerbangan sudah dekat.
" iya ma"
" Nayya, tantw titip anak tante yang masih kayak anak TK ini"
" mama"
" tante tenang aja. Aku akan usahain jaga Dena. Aku juga akan doain agar pekerjaan tante sama kak Xavier sukses dan membuahkan hasil sesuai yang kalian inginkan" balas Nayya sopan
" makasih sayang. Kamu tau, tante sama Xavier akan berterima kasih karena kamu mau mendoakan kami. Tante harap doa kamu di terima saja Allah"
" Insyaallah tante. Allah itu maha pengasih dan penyayang, aku yakin apa yang akan kalian lakukan adalah yang baik. Dan Allah selalu memudahkan semua yang baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...