Chapter 43

2.4K 132 4
                                    

Marhaban ya ramadhan semuanya.
Selamat menunaikan ibadah puasa.

Ayo..siapa yang nungguin Updatenya Jodohku ?



....................................................................

Jarum jam berputar sangat cepat sekarang sudah menunjukan jam 9 malam tapi sejak kejadian memalukan itu Nayya tak melihat keberadaan Xavier lagi, Nayya sudah mencari sekeliling rumah mertuanya tapi dia tak melihat ciri-ciri kehidupan sang suami.

" Nayya, ada apa kenapa mama lihat kamu seperti orang kebingungan?"

" kak Ahmad belum pulang ma"

" tadi dia hubungi mama, dia bilang ada keperluan, apa dia tidak menghubungi kamu?" jelas mama Xavier. Nayya hanya menjawab dengan gelengan saja

" anak itu, apa dia lupa udah punya istri?, maafin anak mama ya"

" gak papa kok ma, mungkin kak Ahmad lupa, ya udah kalau gitu aku ke kamar dulu ya ma, selamat malam ma" jelas Nayya yang tak mau mertuanya kepikiran. Padahal dirinya tau kalau Xavier pulang mungkin karena kejadian tadi. Bahkan dia masih malu, tak pernah terlintas dipikirannya Xavier akan seberani itu.

Capek berpikir akhirnya Nayya tertidur, dalam keadaan tidur nyenyak Xavier datang dan duduk di pinggir ranjang menperhatikan wajah istrinya yang terlihat nyaman saat dia tidur. Xavier sengaja menghindari, dia gak sanggub bertemu dengan Nayya. Jika ditanya apakah dia menyesal tentang apa yang dia lakukan jawabannya tidak. Xavier lebih ke rasa takut, takut istrinya kecewa dan marah kepadanya.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Xavier ikut bergabung ke ranjang dan membawa istrinya kepelukannya.

Pada saat adzan subuh terdengar Nayya langsung terbangun namun tak sepenuhnya sadar saat melihat sekeliling kamar Nayya sangat kecewa karena dia tak menemukan Xavier padahal dia merasa kalau semalam Xavier tidur di sebelahnya. Dengan langkah pasrah Nayya berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudu. Tak lama Setelah menyelesaikan sholat Nayya pergi keluar kamar, meneruskan rasa penasaran tentang keberadaan Xavier yang dia yakini memang pulang semalam namun dia juga tak menemukan keberadaan Xavier

" apa semalam aku bermimpi?" guman Nayya

" ada apa Nayya?"

" eh oma, gak kok Oma, oma mau kemana?"

" mau keluar, ayok temani" tak mampu menolak dan tak ada yang akan dikerjakan Nayya, dia memgikuti langkah sang oma untuk pergi mencari angin pagi

" Xavier mana?, apa dia masih tidur?, oma lihat dia pulang larut malam"

" ah.. Kak Ahmad udah pergi lagi oma, katanya ada yang harus di selesaikan" jawab Nayya. Ada sedikit rasa bahagia didiri Nayya saat mendengar perkataan oma tentang Xavier.

" anak itu, apa segitu cepat dia pergi?"

" mungkin kakak sibuk oma, kan sudah lama kakak cuti, jadi pasti banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh kakak" bela Nayya meskipun dia gak tau pekerjaan apa yang dikerjakan oleh suaminya karena sampai detik ini dia masih belum mendengar penjelasan dari Xavier langsung.

" oma, sama Nayya lagi ngapain?" seru mama Xavier yang ikut bergabung namun sudah rapi karena akan berangkat kerja

" mama udah mau berangkat?"

" iya, mama ada jadwal cek up sama pasien pagi ini, kamu jaga oma disini"
Jelas mama Xavier yang sudah menyalami tangan sang oma dan memeluk tubuh Nayya setelah itu dia langsung pergi menghilang untuk pergi bekerja ke rumah sakit sebagai dokter.

" ayo masuk oma," ajak Nayya yang langsung dianggukan oleh Oma, Nayya langsung menuntun oma masuk ke dalam rumahnya.

Hari berlalu begitu cepat, sekarang bupan telah muncul dan di temani oleh banyak bintang. Nayya masih berfikir dimana keberadan Xavier. Sebagai manusia, Nayya berfikit yang tidak-tidak, Nayya sudah mencoba menyingkirkan pikiran tersebut namun karena kemunculan Xavier tak kunjung, membuat pikiran itu selalu berputar di kepalanya.

Malam semakin larut akhirnya Nayya tertidur, dan saat itu juga Xavier masuk ke dalam kamar namun malam ini berbeda Xavier tak ikut bergabung namun hanya memandang dan mencium pucuk kepala Nayya dan berlalu pergi meninggalkan kamar dan juga rumah.

Satu minggu berlalu dan Xavier hanya dapat melakukan hal yang sama, entah kenapa dia masih belum berani menemui istrinya itu, bahkan dia rela tidur di studio miliknya yang memang mempunyai sebuah ruang khusus untuk dirinya istirahat dan ruangan itu hanga dimasuki oleh dirinya, ibunya dan juga Dena.

" loe kenapa?" tanya seseorang laki-laki yang berpenampilan rapi duduk du kursi tepat di depan Xavier yang tengah gundah

"  sejak kapan loe ada di ruangan gue Ji?"

" nanya balik?, gue disini sejak nak kucing lahirin bapaknya," jawab Aji Ngasal

" udah loe nggak usah ngalihin pembicaraan, loe ada masalah apa?, beberapa hari ini gue lihat gak ganteng lagi" tambah Aji

" sok tau loe"

" bukan sok tau tapi gue emang tau"

" Aji, gue mohon sama loe, loe keluar sekarang!"

" loe kenapa sih?, ngomong-ngomong gimana kabar istri cantik loe?"

" istri gue" respon Xavier yang menekankan setiap kata yang dia ucapkan seolah-olah menyatakan kalau istrinya hanya miliknya

" gila, segitunya loe, lagian gue cuman nanya bukan rebut, gue tau loe ada masalah dengan istri loe, lebih baik sekarang loe pulang jangan sampai istri loe berfikiran kalau loe nikahin dia hanya untuk mencari status doang, bisa-bisa nanti dia yang akan pergi dari hidup loe" jelas Ahi serius, meskipun dia tidak yakin dengan apa yang dia katakan.

" jangan ngasal!, gue gak akan pernah biarin dia ninggalin dia"

" ya loe harus bikin dia nyaman jangan kayak sekarang, melihat loe yang sekarang entah apa yang bersarang di otak dia?" tambah Aji.

####
To be continue

Jangan lupa Follow aku di

Chie_Vaichy

Yang follow, aku folback

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang