Anggab aja itu foto Nayya dan Xavier lagi tidur
.
.
.
.
.
.
.Pada saat bangun dari tidurnya, Nayya tidak menemukan Xavier di dalam kamarnya, dan saat melihat jam, dia kaget karena jarum jam sudah menunjukan pukul 09.00 pagi.
" ibu, ibu lihat kak Ahmad?," tanya Nayya saat melihat ibunya ketika dia ingin ke kamar mandi
" ibu meminta suami Rahma ngantarin dia ke puskemas"
" kenapa ibu nggak banguni aku aja sih ibu"
" udahlah kak jangan ngeluh lagi, lagian suami aku lagi nggak sibuk, jadi nggak ada salahnya"
" tapi kan.."
" udah sana lebih baik kakak mandi aja, nggak baik kalau suami pulang kita belum mandi, mana bau lagi" ledek Rahma yang melihat reaksi kakakanya saaat kehilangan sang suami namun dia juga nggak bisa nerima kata-kata Rahma meskipun dia baru bangun tidur tapi dia tidak bau
Setelah mendengar ucapan Rahma Nayya langsung pergi mandi, dan siap-siap untuk pergi memasak suatu untuk Xavier tapi Xavier yang di tungu-tunggu nggak datang-datang bahkan ibunya sudah berangkat menemani ayahnya ke ladang
" Woi, jan ragu pulo lai, ndak ka di larian gai laki uni dek laki den do" Rahma benar-benar pusing melihat tingkah kakaknya yang nggak pernah tenang menunggu kedatangan suaminya, padahal dia tau sendiri kalau di tempat berobat itu lumayan lama
Tak lama setelah itu deru motor terlihat binar mata Nayya yang hanya di tanggapi oleh gelengan oleh Rahma sambil memainkan anaknya. Nayya yang tau kalau itu suaminya langsung keluar dari rumah akan tetapi bukan Xavier yang dia tanya melainkan Arya suaminya Rahma
" Arya, kenapa kamu lama sekali?" Arya yang bingung ditanya sang kakak ipar langsung melihat ke arah Rahma
" dia khawatir karena nggak dapat kabar kak Ahmad dari tadi pagi" jawab Rahma santai dengan anaknya masih di pangkuannya yang tadinya juga ikut nyusul Nayya
" kenapa kakak nggak bangunin aku?" ujar Nayya kepada Xavier yang tadinya berfikiran kalau Nayya nggak khawatir sama dia karena saat dia datang Nayya lebih memilih mendekati Arya dari pada dirinya
" aku takut ganggu tidur kamu, maaf kalau udah bikin kamu khawatir" jawab Xavier lalu dia memeluk Nayya tanpa memikirkan kalau Arya dan Rahma masih ada diantara mereka
" kak lepasin"
" kenapa?, kamu nggak suka"
" bukan gitu, kakak harus makan dan habia itu minum obat" jawab Nayya yang membawa Xavier masuk dan menuju dapur
" duduk kak, kakak harus makan" ucap Nayya yang memberikan sepiring nasi kepada Xavier
" ayouk kak, kakal harus makan, ceoat meskipun sedikit kakak harus makan" lanjut Nayya tanpa henti karena Xavier masih belum menyuap makan sedikitpun, Xavier yang merasa bahagia karena senang karena sikap Nayya hanya tersenyum, sekarang dia baru tau kalau Nayya itu cerewet kalau lagi khawatir
" pengantin baru mah dunia milik mereka aja" ejek Rahma dan Arya yang menyusul mereka, namun tak dihiraukan oleh Nayya karena dia disibukan dengan kegiatan menyuapi Xavier yang tidak mau memakan makanan
" kenapa?, nggak enak?"
" udah sekian lama, akhirnya aku bisa makan masakan kamu lagi, apa aku harus sakit dulu?"
" apaan sih?, lebih baik sekarang kakak habisin aja makanannya, nanti kalau kakak udah sembuh aku akan masakin kakak setiap hari" Nggak ada lagi kata-kata yang patut Xavier ucapkan saat melihat bagaimana isteinya hari ini, meskipun setiap ucapan yang keluar dari mulutnya itu terkesan judes
" makasih Ay.."
" Ay..?"
" Ay...nayya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...