Chapter 30

3.1K 167 4
                                    

Alhamdulillah, aku bersyukur karena banyak yang suka sama cerita "jodohku", nggak nyangka kalau akan seperti ini.

Buat semuanya yang udah menyukai cerita ini, aku ucapkan terimakasih banyak dan salam kenal dari aku Chie_Vaichy.

.
.
.
.
.

Selamat membaca

Setelah selesai makan dan minum obat Xavier kembali istirahat dengan paksaan Nayya. Namun karena tubuh yang lelah Xavier tidur nyenyak apalagi di tambah setelah minum obat yang membuat matanya mengantuk. Nayya yang duduk disebelah Xavier tertidur tersenyum bersyukur karena dapat melihat suaminya tertidur nyenyak karena semalam Xavier tidak tidur dengan nyaman.

" cepat sembuh kak, aku nggak suka lihat kakak dengan wajah putih pucat seperti ini," gumam Nayya sambil mencium pucuk kepala Xavier dan berlalu keluar kamar

" apa aku bermimpi?, tapi kenapa terasa nyata sekali" gumam Xavier yang dapat merasakan kehadiran Nayya namun di dalam mimpi namun itu adalah sebuah anugerah baginya

" kakak udah bangun?" tanya Nayya yang datang dengan wajah basahnya sehabis wudu

" mau salat?"

" iya kak, kakak kuat bangun?, aku tungguin untuk salat"

" nggak usah, kamu duluan aja" jawab Xavier yang bangun dari tidurnya dan pergi mengambil wudu

Setelah nenyelesaikan salat Xavier duduk di pinggiran ranjang sambil memainkan Hpnya

" kakak udah baikan?" tanya Nayya yang ikut bergabung di sebelah Xavier dan pastinya tangan yang spontan terletak di jidat Xavier. Xavier yang selalu menghargai Nayya, Xavier langsung meletakan Hpnya

" aku baik-baik aja, dan ini semua karena usaha kamu yang selama ini telah merawat aku" Balas Xavier sambil memainkan jari Nayya dan sesekali dia mencium tangannya

" kak, kakak ngapain sih?"

" mencium tangan istriku, apa nggak boleh?, Ay, kamu tau kan kalau kamu telah jadi milik aku dan aku berhak cium kamu, begitupun kamu aku milikmu" goda Xavier yang mencoba menyentuh perasaan Nayya namun tidak ada perubahan karena Nayya tidak merespon ucapannya

Xavier heran dan penasaran seberapa besar dan tinggi yang di bangun Nayya untuk mebentengi dirinya. Meskipun belun genap sebulan dia menyandang status sebagai suami Nayya tapi dia belum bisa mengubah Nayya sedikitpun.

" makasih karena telah membiarkan aku masuk ke dalam hidupmu Ay.." lanjut Xavier lalu menyandarkan kepalanya di bahu Nayya dengan tangan yang masih terkait dengan tangan Nayya. Nayya yang merasa bersalah karena kebaikan dari Xavier, dari awal dia dapat melihat keseriusan Xavier terhadap dirinya, namun yang dapat Nayya lakukan hanya menghormati Xavier sebagai suaminya

" kak maafin aku" gumam Nayya yang di dengar Xavier meskipun Xavier paham apa maksud Nayya namun Xavier tidak merespon ucapan Nayya, karena dia mengingat ucapan Rahma yang meminta dia untuk berpura-pura tidak tau tentang kekurangan Nayya yang pernah dia ceritakan, karena Nayya tidak pernah mengizinkan Rahma untuk memberi tau orang lain tentang keadaanya meskipun itu orang tuanya namun karena Xavier yang akan menjadi suami kakaknya mau nggak mau Rahma harus memberi taukan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak dinginkan atau seperti kemungkinan yang dipikirkan oleh Nayya.

" aku harap kamu akan selalu berada disisiku"

" aku takut kakak yang nggak akan betah hidup sama aku" respon Nayya, Xavier yang mendengarkan ucapan Nayya langsung merubah posisinya dengan duduk menghadap ke arah Nayya

" ingat, apapun yang terjadi, aku Xavier Ahmad Pratama nggak akan pernah meninggalkan Ainayya Fathiyaturrahma, karena aku bukan laki-laki bajingan yang akan menibggalkan apalagi menyakiti perempuan sebaik kamu apalagi kamu itu adalah tulang rusuknya yang telah lama aku cari" jelas Xavier dengan wajah seriusnya meyakini Nayya kalau dia nggak akan pernah melakukan apa yang telah dilakukan oleh laki-laki yang telah membuat Nayya berfikir buruk tentang jatuh cinta

Mendengar penjelasan Nayya menbuat perasaannya menjadi mellow, bahkan dia meneteskan air matanya meskipun dia tidak tau apa yang menyebabkan air mata itu keluar, dan air mata itu tidak mau berhenti hingga akhirnya Xavier membawa Nayya kepelukanya dan membiarkan Nayya menangis sepuasnya agar kembali tenang.

..
Gila
pusing aku mau bikin apalagi, dari tadi nggak dapat ide, apalagi nyusun kata-kata, Beuh,, bikin isi perut ku, eh isi kepala ku di aduk macam mau ngaduk telur pake MiXer, ya kayak gitu lah,

Tbc.
Chie_Vaichy

Oh ya

Silahkan komen kalau ada yang nggak masuk akal dari tulisan kali ini, karena komen dari kalian lah yang membangkitkan daya imaginasi ku,

Benar nggak ya?

Benar aja deh, yang penting aku Happy

Kalian?..

Bebas mau ngapain

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang