Sejak kejadian malam itu Xavier tak pernah berhubungan baik kecuali saat di depan semua orang bahkan Dena menganggab kalau kakak dan kakak iparnya baik-baik saja.
Nayya pernah mencoba untuk berbicara tapi Xavier hanya membalas seadanya. Nayya tak tau harus berbuat apalagi, ini adalah hari kedua sejak kejadian itu dan Xavier tak melihat tanda-tanda akan berbaikan. Sekarang Nayya hanya tinggal dengan pembantu di rumah. Saat Nayya tengah asyik menbuat makan di dapur bibi datang mengatakan kalau ada seseorang yang mencarinya, lebih tepatnya mencari istri dari Xavier.
Nayya sudah berjalan menghampiri orang yang mencarinya. Saat sampai di ruang tamu dia melihat seoarang perempuan tengah berdiri di depan foto pernikahannya dengan Xavier yang sengaja di letakan oleh mama mertuanya dan membelakangi dirinya
" kenapa kamu berbohong?"
" kak Richa?"
" aku rasa semua orang yang datang dipernikahan kamu juga tidak akan mengenali kamu karena kamu yang dilampisi make up terlihat dewasa sedangkan yang ada di depan aku ini sekarang terlihat seperti temannya Dena, kalau saja aku tidak membaca nama kamu yang tertera difoto itu, aku tidak akan tau kalau kamu adalah istri dari Xavier, dan tanpa malunya aku menggodanya di depan istrinya" ucap Richa panjang lebar dan langsung duduk di sofa yang telah disediakan
" maafkan aku kak, aku bukan bermaksud membohongi kakak"
" haha,, kenapa kamu minta maaf, seharusnya aku yang berterimakasih karena tidak mengatakan kebenarannya karena jika kamu mengatakannya maka akan jadi bahan bulian Dena dan Aji yang dari dulu tak suka aku mendekati Xavier" respon Richa dengan bersahabat
" kamu tau apa maksud kedatangan aku kesini?, aku datang untuk menemui istri Xavier dan mengintimidasinya karena aku tau di rumah ini hanya ada istrinya, tapi melihat bagaimana tenangnya kamu beberapa hari lalu membuat aku sadar kalau kamu bukan orang yang mudah untuk diintimidasi, selain itu aku juga sadar kalau aku salah karena telah menganggu orang yang telah beristri" lanjut Richa. Nayya dapat melihat keserius disetiap kata yang diucapkan Richa
" terimakasih kak, karena kakak telah mengatakan semuanya dan aku minta maaf karena telah menjadi jodoh dari orang yang kakak sukai"
" aku yakin aku bukan menyukai Xavier akan tetapi obsesi karena ketenaran dari seoarang Xavier, aku harap kamu tidak memendam dendam kepadaku, dan kita menjadi teman"
" kakak ada-ada aja, mana mungkin aku memendam dendam kepada kakak, dan aku terima tawaran kakak untuk menjadi seoarang teman"
" aku rasa kamu tidak cocok untuk jadi seoarang teman dari Richa karena kamu itu terlihat seperti bocah, gimana kalau jadi seoarang kakak aja" canda Richa dengan tawa dia gak nyangka kalau dia akan seperti ini. Awalnya dia memang berniat untuk memaki orang yang telah menjadi istri dari Xavier bahkan tidak saja dirinya yang ingin melakukan hal ini tapi banyak wanita lain yang bahkan berniat menyakiti Nayya, tapi saat dia bertemu dengan Nayya rasa itu hilang seketika bahkan dia dapat berbicara santai karena Nayya menanggapinya dengan baik.
" jadi adikku Nayya, bagaimana kalau kita pergi keluar?"
" maaf kak aku gak bisa"
" apa kamu berfikiran aku akan mencelaki kamu seperti seorang yang akan mencelakai istri dari orang yang dia agungkan?" selidik Rica saat mendengar penolakan Nayya. Dan bahkan dia tak ada niat untuk melakukan hal keji tersebut
" bukannya aku sudah bilang kalau kamu bukan tandingan aku, dan kamu juga dengar ucapan Dena sebelumnya aku ini bukan orang yang berpendidikan dan kamu, aku rasa kamu lebih segalanya dari aku"
" kakak jangan berfikiran seperti itu bahkan sedikitpun aku tak berfikiran seperti yang kakak tuduhkan, aku menolak ajakan kakak karena untuk keluar rumah seoarang istri harus mendapatkan izin dari suaminya, dan kak Xavier tak di rumah"
" ya ampun betapa beruntungnya Xavier mendapatkan kamu, ya udah kalau gitu aku mau pergi dulu dan maaf telah mengganggu kamu" izin Richa yang sudah berdiri dari duduknya
" iya gak papa kok kak"
" oh ya Nayya, aku adalah salah satu dari beberapa orang yang berniat buruk kepada kamu, jadi kamu harus hati-hati" Nayya gak ngerti dengan ucapan Richa apalagi Richa terlihat serius apalagi ditambah eratnya genggaman tangan Richa
" makasih kak, aku pasti akan hati-hati"
" kamu tenang aja, sekarang aku ada dibarisan kamu, kalau ada apa-apa kamu beritau aku aja"
" iya kak, ya ampun kakak aku ini, makasih karena udah perhatian sama aku"
" aku pergi"
" hati-hati kak"
" ada apa dia datang kesini?" tanya Xavier kepada Nayya yang sudah ada di dalam kamar. Sebenarnya Xavier datang sebelum Richa bahkan dia melihat Richa dan istrinya saling berpelukan
" abang udah pulang?" bukannya menjawab Nayya malah bertanya dan tak lupa menyalami tangan Xavier
" kak Richa hanya datang untuk bertamu,"
" bertamu?"
" iya abang, abang mau langsung mandi biar adek siapkan air panas?"
" Nayya, sini!" pinta Xavier sambil menepuk ranjang yang ada di sampingnya. Tanpa disuruh dua kali Nayya duduk disamping suaminya itu. Xavier memeluk tubuh munggil Nayya sejak kejadian dimana Xavier dibuat kesal, dia tak pernah memeluk tubuh istrinya bahkan sedang tidur sekalipun dan itu membuat dia rindu.
" ada apa bang?"" biarkan seperti ini" jawab Xavier. Terkadang Xavier dibuat jengah dengan sikap Nayya, mau sampai kapan dia akan menunggu untuk Nayya mencintai dan peka dengan perasaannya. Tapi dia sadar kalau dia menikahi seoarang gadis kampung dan baru beranjak dewasa jadi dia harus banyak sabar apalagi keluarga besar Nayya telah mengatakan seperti apa Nayya dan dia sudah berjanji akan menerima resikonya dan ini resiko yang harus dia terima mencintai tanpa tau apakah orang yang dia cintai akan membalas cintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
ДуховныеBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...