Chapter 56

2.4K 122 6
                                    

Holla Guys, Xavier dan Nayya combak nih, siapa yang nungguin mereka?.

S
E
L
A
M
A
T

M
E
M
B
A
C
A

Jarum jam sudah menujukan pukul 10 malam Xavier yang tengah tertidur mengeram kesal karena bunyi bel yang tak hentinya berbunyi.

Xavier berjanji akan memukul kepala orang yang melakukan hal terkutuk tersebut. Dari sejak Xavier pulang bekerja dia sudah dalam mood yang tidak baik, bagaimana tidak?, sejak dia pergi baru tadi pagi dia menelpon istrinya padahal dia begitu rindu.

Bukan Xavier tak mengulang menghubungi Nayya, tapi panggillannya tak di jawab. Dia sudah menghubungi mamanya dan mamanya bilang kalau dari tadi pagi Nayya belum pulang. Xavier mencoba menelponnya lagi namun terakhir kali nomor Nayya gak aktif lagi.

Bukannya mau berfikiran negatif tapi dia teringat kalau Nayya minta izin pergi menemui temannya dan temannya itu laki-laki yang tak ia kenali. Dan sekarang entah apa yang terjadi dibelakangnya.

Dan langkah lemah Xavier berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu dan jangan lupa dengan niat awalnya akan memukul kepala siapapun yang tidak berkepentingan apalagi orang itu adalah salah satu pekerjanya.

Namun saat  melihat siapa yang berdiri di depan pintu jangankan untuk memukul untuk mempertemukan kedua bibirnya saja susah bahkan sekarang kedua tangannya  mengusap matanya untuk membuktikan kalau apa yang dia lihat bukan mimpi. Istrinya Nayya berdiri dengan senyuman di hadapannya dan jangan lupa dengan sebuah big menengah dan juga tas munggil bergantung di bahunya. Xavier masih tidak percaya dan yakin kalau dia sedang bermimpi bahkan saking bingungnya dia berjalan masuk ke dalan kamarnya tanpa menutup pintu dan mempersilahkan tamu yang entah benar Nayya atau tidak.

Nayya yang kesal langsung masuk menyusul Xavier yang sudah duduk bersila di atas ranjang yang ada di kamarnya dan jangan lupa dengan gerakan kepala Xavier yang mengikuti kemana Nayya berjalan.

Nayya gak kau ambil pusing dengan sikap Xavier langsung mengambil pakaian ganti dan masuk ke kamar mandi. Belum lama setelah Nayya masuk Nayya di bikin pusing dengan pukulan pintu kamar mandi yang gak henti dipukul dan Nayya yakin Xavier adalah pelakunya.

" berisik bang" geram Nayya saat membuka pintu dengan pakaian yang telah berganti dan tidak lagi menggunakan hijabnya.

" sayang?" panggil Xavier yang mengikuti langkah Nayya yang berjalan ke arah ranjang.

" apaan sih bang?" keluh Nayya yang risih dengan tingkah Xavier yang bahkan sudah menangkup wajahnya dengan kedua tangan kekar milik Xavier. Selain itu Xavier juga mencubit pipi Nayya bergantian

" lepasin gak!"

"Aw..." rintih Xavier yang kesakitan karena Nayya ikut mencubit pipi Xavier dengan kuat

" udah larut lebih baik abang istirahat  aku juga capek" final Nayya yang langsung masuk ke dalam selimut dan tak menghiraukan Xavier

" sayang"

" APA ABANG ??" teriak Nayya yang sekarang sudah duduk dan berhadapan dengan Xavier yang duduk bersila

" apa ini benaran sayang?"

" ya ampun abang, apa aku harus tendang abang ke antartika supaya abang percaya kalau ini aku Nayya istri abang, udahlah bang Nayya capek, apa abang tau gimana cara aku sampe disini?, nih pinggang aku rasanya mau patah tulang" keluh Nayya sambil memegang pinggangnya yang udah capek karena perjalanan jauh apalagi tak tau mau kemana yang dia tau dia hanya tau nama kota tempat suaminya dan untungnya dia menyimpan nomor san-san saat pertemuan pertama yang juga ikut pergi kerja dengan suaminya jadi Nayya bisa menanyakan keberadaan Xavier yang pasti.

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang