🙏
M
A
A
FKalau ceritanya pendek.
Tidak mau lebih lama menganggu Fian dan Vita akhirnya Xavier minta izin pergi ke keluar dengan membawa Ferlyn bersama dia dan Nayya. Sesuai janjinya kepada Ferlyn Xavier membawa Ferlyn berbelanja di mal dan Nayya dengan senang hati mau bergabung dengan om dan keponakannya itu.
Berjam-jam mereka menghabiskan waktu menjelajahi toko permainan untuk mencari mainan yang disukai oleh Ferlyn dan sekarang Ferlyn telah membeli beberapa barang main dan dari beberapa tempat.
" bang, kita ngapain ke butik gini?"
" sayang seharian kita hanya membeli barang Ferlyn sekarang waktunya kita beli dress buat kamu"
" buat Nayya, untuk apa?, Nayya bawa baju kok dari rumah"
" jangan banyak bicara sayang, sekarang ikut abang kita harus beli pasangan dari kemeja yang akan abang kenakan besok di acara pernikahan Nani"
" eh..?"
" ah eh.. Sayang kayak Ferlyn"
" abang nyamain Nayya sama bocah kecil?, wah kelewatan ini namanya,"
" Ferlyn, sini ikut tante, jangan mau sama om JELEK ini" kesal Nayya yang langsung menarik Ferlyn berjalan menjauh dari Xavier yang gemas melihat tingkah istrinya. Namun yang ditarik tak sepemikiran hingga akhirnya Nayya berjalan sendiri
" sayang mau kemana?," teriak Xavier yang berlari mengikuti Nayya yang telah berjalan jauh dari dirinya dengan Ferlyn di gendongannya
" Nayya berhenti!"
" gak, aku mau pulang"
" ok kita pulang"
" aku mau pulang ke rumah"
" gak, kita gak akan pulang sebelum pekerjaan aku selesai"
" tapi aku mau pulang"
" gak sayang, abangmu ini gak ngizinin istrinya pulang sebelum dia juga pulang, paham" tekan Xavier sambil menggenggam tangan Nayya dengan erat dan tak membiarkannya lepas meskipun tangannya yang lain tengah menggendong Ferlyan yang bingun mendengar interaksi Xavier dan Nayya.
Nayya akhirnya ikut dengan keputusan Xavier, seharasnya dari awal dia menyadari kalau seoarang istri yang taat tak akan menidakan ucapan suami. Dan disinilah dia sekarang tidur di ranjang kamar hotel bersama dengan Xavier yang memeluk erat pinggangnya
" abang?, apa hubungan kita baik-baik aja?" tanya Nayya dengan kepalanya telah bersembunyi di bidang dada Xavier
" Kenapa sayang bertanya seperti itu?"
" kalau diingat-ingat hubungan kita banyak terjadi salah paham, bertengkar, apakah itu normal?"
" jangan khawatir, kita pasti bisa menjalani hubungan ini, yang terpenting dalam hubungan itu adalah percaya dengan percaya apapun akan berjalan dengan lancar, kita memang bertengkar sepanjang hari namun itu tidak akan membuat kita berpisah" ucap Xavier sambil mengusap rambut milik Nayya dan ini adalah satu yang membuat dirinya nyaman setiap tidur dalam pelukan Xavier.
" apa Nayya bisa percaya sama abang?"
" abang hanya bisa meyakinkan kalau abang itu sangat mencintai sayang, jadi masalah percaya gak percaya itu terserah sayang"
" maaf, tapi abang harus tau kalau aku adalah tipe orang yang percaya dengan apa yang aku lihat bukan apa yang aku dengar, mungkin ini terdengar egois namun itulah diri aku"
" aku akan membuat apa yang kamu lihat hanya yang baik saja dan bukti kalau aku sangat-sangat mencintai gadis minang yang ada dalam pelukan aku ini"
" gombal"
" ah dasar cewek kita bicara serius di bilang ngegombal" dengus Xavier yang memutar arah badan membelakangi Nayya
" abang ngambek?" tanya Nayya sambil mengoyang lengan Xavier
" hm.."
" abang, hanya karena itu abang ngambek gak meluk aku lagi?" giliran Nayya yang membelakangi Xavier. Sekarang punggung mereka salung berhadapan. Untuk beberapa saat Xavier bertahan tidak membalikan badan namun karena tidak lagi mendengar suara Nayya akhirnya Xavier memutuskan membalikan badannya dan melingkarkan tangannya di pinggang Nayya
" wanita selalu menang" keluh Xavier
" abang gak ngambek lagi?" goda Nayya yang sekarang telah membalikan badannya menghadap Xavier dan pastinya menyembunyikan wajahnya di dada bidang Xavier
" diamlah, sebelum abang benaran ngambek"
" oh jadi tadi boong... Ahkk.. Bang jangan..abang geli lepasin..."ucap Nayya yang terpotong karena Xavirr bangun dan mengelitik tubuh Nayya
" memohonlah"
" abang..Nayyaa mohon berhenti..abang jangan geli"
" bilang abang sayang lepasin Nayya" suruh Xavier yang tak menghentikan tangannya menggelitik pinggang Nayya
" abang saya..ang lepasin, Nayya mohon"
" makanya jangan main-main sama abang"
" abang sih, masak iya ngambek bo.."
" mau lagi?"
" gak bang"
" ya udah tidur" seru Xavier yang kembali membawa Nayya ke pelukannya
" bang perut Nayya tegang"
" maaf"
" kok abang minta maaf?"
" tidur, udah larut!"
Malam semakin larut, kedua insan tersebut telah lelap dalam tidurnya. Ketika waktu subuh datang Nayya langsung terbangun, setelah membangunkan Xavier, Nayya masuk ke kamar mandi untuk lebih dahulu untuk mengambil wuduk.
" abang bangun" teriak Nayya saat melihat Xavier masih berada dalam selimutnya. Dengan tenaga yang cukup Nayya menarik selimut Xavier namun yang ada Xavier dapat menarik Nayya kembali terbaring di sampingnya.
" abang, Nayya habis wudu iahk.. Abang bangun," keluh Nayya sambil memukul Xavier dan karena pukulan tersebut terpaksa bangun karena pukulan yang dia dapat bukan pukulan biasa
" abang baru tau kalau isrti abang bisa mukul sekuat ini" seru Xavier yang udah duduk namun menyandarkan badannya ke sandaran ranjang
" salah abang, ngapain nyentuh Nayya, tau Nayya habis wudu" gerutu Nayya yang telah berjalan masuk ke kamar mandi untuk mengulang wudunya.
Setelah itu Nayya tak berani mendekati Xavier karena takut jahil Xavier kumat.
" apa abang akan sholat sendirian?" tanya Nayya kepada Xavier yang langsung ambil posisi dan takbiratuihram
" eh..., bukannya sayang udah salat duluan?" tanya Xavier yang sebelumnya berfikiran kalau Nayya telah salat lebih dulu. Namun tak ada respon dari Nayya.
" Nayya" panggil Xavier lemah karena Nayya tak juga menanggapinya namun Nayya telah siap-siap untuk salat berjamaah dengan dirinya. Xavier tak bisa melakukan hal lebih karena dia udah tau kalau Nayya pasti akan ngambek lagi, Xavier sudah sangat tau tipe Nayya yang kalau sedikit saja dia berbuat salah pasti dia akan mendapatkan ambekan.
Jangan lupa Vote dan komen
Chie_Vaichy
Tbc. .
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...