Chapter 76

2.6K 141 4
                                    

Ulah Nadia benar-benar membuat kesibukan Nayya makin bertambah. Berniat mau refresing jadi gagal total karena harinya disibukan dengan kontrak sialan yang dibuat Nadia. Untung pakaian yang pakai Nayya hanya 2 dan tidak begitu ribet sehingga memudahkan dirinya.

Selama beberapa hari ini dia selalu bolak-balik butik F_Five Fashion. Dan semua rencana telah matang. Hanya tinggal menunggu hari H nya saja. Dan untung dia diberi waktu untuk istirahat di H-1 jadi Nayya dapat tidur nyenyak dan dia yakin hari esok bukanlah hari yang baik. Bagaimana bisa akan melakukan pekerjaan yang tak pernah terpikirkan olehnya. Model mimpi saja dia tak berani tapi demi usaha yang telah lama dia rintis dia terpkasa melakukannya.

Hari ini Nayya tidak menginap di tempat yang ada di cafe. Untuk mencari ketenangan bagi dirinya. Nayya memesan sebuah kamar hotel. Dan gak ada yang tau kebenaran itu apalagi dia menginap di hotel yang sama dengan tempat yang akan menjadi tempat kerjanya.

Setelah melaksanakan salat subuh Nayya kembali tidur. Dan bangun di jam 07.00 pagi. Jangan lupakan Hpnya yang tak berhenti berdering. Dan itu panggilan dari Nyonya Danil. Untuk panggilan pertama Nayya mengangkatnya dan mengatakan kalau dia akan datang sebentar lagi. Setelah mengatakan hal itu Nayya langsung memutuskan panggilan Nadia karena tidak ingin mendapatkan nasehat panjang kali lebar.

Jam telah menunjukan pukul 09.00 tapi Nayya masih belum menampakan batang hidungnya. Karena dia masih asyik bersiap-siap.

Nayya telah keluar dari kamarnya. Sekarang dia lagi menunggu di pintu lift ingin pergi ke lantai bawah dimana acara dilaksanakan. Saat pintu terbuka, Nayya langsung melangkahkan kaki. Namum betapa kagetnya dia melihat siapa yang ada dalam lift dan parahnya oramg tersebut tengah menatap dirinya. Nayya menghentikan Langkahnya dan berniat tidak akan masuk, mana sanggub dia akan berada dalam satu ruangan dengan Xavier.

" masuklah!" suruh Xavier. Mau tak mau Nayya masuk dan bertanya kemana yang orang lain atau apa hanya dirinya dan Xavier yang menginap di hotel ini?. Kenapa hanya ada dia dan Xavier?

Di dalam lift Nayya dan Xavier berdiri bersebelahan dan tak ada yang berani memulai pembicaraan. Ditengah keheningan tiba-tiba Hp Nayya berdering.

" ..."

" Waalaikumsalam, iya ini bentar lagi sampai kok"

"..."

" gak usah khawatir gue nginap di hotel yang sama kok. Ini lagi di lift mau kesana, loe bilang aja sama dia kalau gue pasti akan datang."

" ... "

" Danil, gue bukan tipe orang yang seperti itu. Udahlah bilang sama Nadia gue pasti akan datang"

"..."

" iya-iya. Kalau gitu gue tutup. Assalamualaikum" final Nayya yang langsung menutup panggilannya dan betapa bersyukurnya dia saat dia selesai menelpon lift berhenti. Artinya dia telah sampai dan dia gak harus menahan nafas karena berada di ruangan yang sama dengan Xavier. Dan tak disangka  ternyata Xavier juga keluar dari lift.

Nadia dan Danil sudah bosan mendapatkan pertanyaan tentang dimana Nayya. Apalagi pertanyaan dari sang desainer.

" apa teman kalian akan membatalkan kontrak kerja dengan cara tak terhormat seperti ini?" sindir Martyana kepada Nadia dan Danil yang telah berada di salah satu kamar yang memang disediakan untuk ruang ganti dan ruang make up

" maaf nyonya, teman saya orangnya bukan seperti itu. Saya yakin bentar lagi dia akan datang" respon Danil yang tak suka orang lain mengatakan yang buruk tentang Nayya.

" assalamualaikum, maaf saya terlambat" seru Nayya yang baru datang

" akhirnya kamu datang juga. Mari anggota saya akan mendandani kamu, dan oh ya Mila, jika telah siap tolong antarkan Syafa  ke tempat pemotretan takutnya sang fotografer menunggu lama." suruh Martyana

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang