Chapter 51

2.4K 118 1
                                    

Aku up lagi ni Guys, maaf kalau agak telat. Aku lagi kurang enak badan di tambah lagi bulan puasa.

Dan bagi teman-teman yang minta aku ngurangi bahasa minangnya, maaf aku gak bisa karena kalau cerita lagi sama orang minang maka aku akan gunain bahasa minang,tapi santai aku akan tulis bahasa indonesianya setelah kalimat itu lebih tepatnya aku nulis dalam tanda kurung.

Maaf kalau terdengar egois tapi itulah aku si baik hati, cantik dan suka menabung tapi sampai hari ini gak kaya tuh malah selalu minta uang jajan sama orang tua.

Selamat membaca.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah kejadian yang terjadi di studio Xavier membuat hari-hari Nayya lebih banyak sendirian dan bermenung. Nayya memang gak ada cerita sama Xavier karena dia gak mau menambah masalah. Nayya gak mau karena Xavier bantuin dia membuat hubungan Xavier dengan para modelnya tidak baik.

" sayang kenapa?" suara Xavier yang tiba-tiba mengagetkan Nayya p tengah sendirian. Nayya tak menjawab melainkan hanya terseyum dan menyalami tangan Xavier seperti biasa dia lakukan sebelum pergi dan saat suami pulang Nayya pasti akan menyalami suaminya

"masih siang bang udah pulang aja?"

" gak senang suaminya pulang cepat?"

" abang ada-ada aja, siapa sih yang gak senang?, abang udah makan belum?" elak Nayya dengan menanyakan hal yang lain agar Xavier tidak mempermasalah yang dia katakan sebelumnya

" kenapa tadi diam aja disini?, sayang lagi ada masalah?" tanya Xavier sambil membawa Nayya kepelukannya. Baru beberapa jam tidak bertemu Xavier sudah kangen berat dengan Nayya

" bang lepasin" cicit Nayya mencoba menjauhkan dirinya namun usahanya sia-sia karena kekuatan Xavier jauh lebih kuat dari dirinya

" kenapa sayang?, gak suka abang peluk?"

" apaan sih bang, lepasin bang, abang gak mau mandi?, bau tau" keluh Nayya dengan berpura-pura menutup hidungnya. Padahal dia tak mencium bau dari tubuh Xavier melainkan tubuh Xavier mengeluarkan bau wangi meskipun telah berkeringan dan itu yang membuat dia betah selalu dekat dengan Xavier dan dia gak tau bagaimana nasibnya jika Xavier jauh dari dirinya.

" gak bau kok" ucap Xavier yang melepaskan Nayyadan mencium bau badannya. Nayya yang melihat tingkah Xavier menahan tawanya namun dia juga melangkah menjauh takut suaminya akan memeluknya lagi

" aku akan siap akan air panas buat abang"

" gak ada air panas, abang ini nikah sama gadis padang, disana gak ada tuh yang namanya mandi sama air panas?"

" gak ada, abang itu kalau air mandi selalu diserang flu"

" gak usah sayang, flu itu datang karena abang gak biasa, jadi mulai sekarang abang akan biasain mandi sama air dingin"

" gak abang, abang harus mandi dengan air panas" balas Nayya pantang kalah, bukannya tak mau membiasakan Xavier mandi air dingin tapi dia kasihan saat melihat Xavier terserang flu

" kalau kamu nekat, abang akan geret kamu ke kamar mandi dan kita mandi berdua" ancam Xavier yang mau tak mau harus perintah Xavier harus diikut dari pada berduaan di kamar mandi.

Setelah menyiapkan persiapkan mandi dan pakaian yang akan di pakai oleh Xavier sudah di siapkan oleh Nayya. Dan sekarang dia sudah berada di dapur menyiapkan kopi untuk Xavier

" sayang lagi apa?" tanya Xavier yang tiba-tiba datang dan melingkarkan tangannya di pinggang Nayya. Dan ini sudah biasa terjadi kalai hanya mereka yang ada di rumah

" abang lepasin?, nanti mama datang"

" mama shif malam"jawab Xavier santai sambil meletakan dagunya di bahu Nayya dan melihat aksi tangan Nayya membuatkan kopi untuk dirinya. Kopi yang khusus dibawa dari kampung istrinya. Sejak Xavier hidup dengan keluarga Nayyaembuat Xavier terbiasa meminum kopi di pagi hari dan sore hari

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang