Malam Guys,,
Ayo...siapa yang senang aku up malam ini,,.?Malam telah datang dan keluarga Nayya dan juga mama Xavier ikut bergabung. Xavier yang memang sudah dekat dengan kedua adek laki-laki dan juga Rival jadi mereka sibuk dengam dunia mereka, sedangkan Dena dan Liana lagi di kamar lagi membereskan barang Dena yang akan dibawa karena hari esok dia akan kembali ke rumahnya dengan mamanya.
" kak Dena, memang nggak bisa lebih lama disini?"
" gak bisa Liana, kakak harus sekolah, nanti kalau kelamaan libur kakak gak pintar lagi" bujuk Dena. Sebenarnya dia juga tak mau berpisah tapi mau gimana lagi. Di Padang bukanlah tempatnya
" dan gak disuka lagi sama abang Zein"ucap Liana yang selalu Dena dengan kakaknya yang lebih banyak diam itu
" kamu apa-apaan sih, jangan gila gak mungkin aku suka sama Zein, dan aku juga udah punya pacar" ujar Dena jujur
" jadi kakak nolak kakak aku, dia lumayan loh" lanjut Liana apalagi dengan matanya yang kedip-kedip membuat Dena jadi gemas
" Jangan di lanjutkan, dasar drama Queen"
" Wkwkwk, kakak terlalu pintar susah buat di tipu"
" dasar, ah aku pasti bakal kangenin kamu"
" aku juga kak," mereka saing berpelukan
" kalian Normalkan?" ujar seseorang yang berdiri di pintu kamar mereka dan itu adalah Rizki di belakangnya ada Rival yang ikut geleng-geleng dengan tingkah Dena dan Liana
" kalian juga mau dipeluk? ayouk sini" balas Dena yang dianggukan oleh Liana
" kita mau di peluk? Ki kamu mau?" ujar Rival dengan wajah begoknya ala Rival sambil melihat ke arah Rizki
" ogah" jawab Rizki sambil bergidik ngeri dan meninggalkan kamar dengan Dena dan Liana yang sudah ketawa melihat tingkah mereka
Nayya yang melihat tingkah Rival dan Rizki bingung
" kalian ngapain lagi?" tanya Nayya" ah, kita ngapain? kita ngapain kak Rahma?" tanya balik Rival
" pasti kalian telah melakukan sesuatu?" selidik Nayya
" lah kak Nayya kok ikut-ikutan?"
" ya pastilah, kalian cekikian kayak gitu, habis ngapain kalian? Kalian apain Liana sama Dena?"
" nggak diapain juga, kita lihat mereka pelukan pas kita lewat depan kamar mereka"
" lah bg Ival baa lo ko? manga bakeceaan pulo ( lah, bang Ival kenapa sih? Kok dibilang segala?)" keluh Rizki kepada Rival, Rival yang nggak ngerti maksud Rizki hanya bengong
" aaa, pasti kalian masuk kamar Dena kan?" tanya Karin
"apa salahnya sih bunda? Lagian aku masuk kamar kak Nayya biasa aja, mama nggak marah"
" Bu, ndak do kami masuk kamar uni Liana do, kamar nyo ajo yang ndak tatuik ( bu, gak ada kami masuk kamar kak Liana. Kamarnya aja gak ketutup" jawab Rizki jujur karena takut sama ratapan ibunya
" ini mana yang benar sih? Kalian masuk apa gak?"
" iya"
" Ndak (tidak) "
Jawab mereka yang berbeda dan membuat kening orang yang mendengar menjadi berkerut"Woi bang Ival bele, jak bilo sejarahnyo tagak di pintu tu masuk ah..?, ndeh malang e nasip dapek abang kayak iko, bang Zein mulai datiak ko ambo adiak abang (woi abang Ival bego. Sejak kapan sejarahnya berdiri dipintu masuk ah? Malang banget sih nasib aku fapat abang kayak gini, bang Zein mulai detik ini aku adek abang)" ujar Rizki protes karena mendengar jawaban dari Rival
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...