Sekeluarnya Xavier dari kamar, dia tidak pernah lagi masuk, dan tak memperlihatkan dirinya kepada Nayya yang mungkin tak keluar dari kamar.
Xavier menghabiskan waktunya bercerita dengan ayah, ibu Nayya dan juga mamanya.
" nak, sana mandi, ini udah sore" saran ibu. Xavier langsung melihat jam tangannya dan memang ini sudah jam 16.00
" baiklah ibu, ayah kalau gitu aku ke kamar dulu" izin Xavier dengan berat hati.
Xavier berjalan masuk ke dalam kamarnya, sebelum sampai di dalam kamar dia berharap Nayya tertidur atau jalau tidak ada di kamar tapi opsi kedua mustahil karena dia tidak melihat Nayya keluar kamar.
Saat masuk ke dalam kamar, Xavier tak menemukan Nayya, dia melihat ranjang pengantin itu sudah rapi.
" kemana Nayya?" gumam Xavier
" Zein kamu lihat kakak kamu?" tanya Xavier kepada Zein saat dia baru saja keluar dari kamarnya dan menemukan Zein
" gak bang, aku aja baru pulang" jawab Zein " kak Ama, kakak lihat kak Nay?" teriak Zein kepada Rahma
" kenapa nanyain kak Nay?" tanya Rahma karena tak menyadari keberadaan Xavier
" ini bang Ahmad nanyain" jawab Zein santai menunjuk ke arah Xavier berdiri
" bukannya kak Nay di kamar bang, aku gak lihat kak Nay keluar dari kamar" jawab Rahma yang memang tak melihat Nayya keluar dari kamar
Ibu datang saat mereka lagi membicarakan Nayya
" ini ada apa?" tanya ibu" ibu lihat kak Nay, dia gak ada di kakar, kata bang Ahmad" ujar Ramha
" mungkin lagi mandi" ujar sang ibu
" aku rasa gak deh ibu karena barusan aku dari kamar mandi" ujar Rahma
" kamu udah pastikan kalau Nayya gak ada di kamar?" tanya mama Xavier dan Xavier mengangguk menjawab pertanyaan mamanya.
" Dena sama Liana mana bu?" tanya Zein berharap Nayya berada bersama mereka berdua
" oh itu, tadi mereka bilang mau tidur. mungkin sekarang lagi tidur di kamar Liana" jawab sang Ibu yang tak kepikiran dengan maksud pertanyaan anak laki-laki yang paling tua itu
" lagian kalau mereka pergi gak mungkin juga kak Nay ikut sama mereka" ujar Rahma
" ya kan siapa tau kak. Coba aka lihat dulu!" saran Zein yang diiyakan oleh Rahma dan berjalan ke arah kamar Liana. Saat membuka pintu, Rahma berjalan ke arah Ranjang. Disana dia menggeleng-geleng karena melihat orang yanh sedang dibicarakan sedang tidur nyenyak berasma adek dan adek iparnya.
" ka Nay, bangun" seru Rahma dengan sedikit memukul pangkal lengan Nayya yang untungnya tertidur di bagian pinggir.
" kak" ulang Rahma dan itu dapat membuat Nayya membuka matanya.
" udah sore, bangun kak. Ibu manggil kakak tuh" ucap Rahma yang sengaja mengucapkan kata ibu dari pada suami karena Rahma yakin kakaknya itu masih ngefly.
Nayya yang mendengar ucapan Rahma langsung duduk dan berjalan keluar dari kamar itu. Saat sampai di depan kamar, langkah Nayya terhenti karena melihat Xavier berdiri di depan kamar dengan Zein dan ibunya.
" kenapa gitu mandangnya? Udah punya kamar masih aja nompang di kamar adek" sindir Zein
" udah sana mandi. Belum mandi kan?" tanya sang ibu yang mencoba untuk mengalihkan sindiran Zein kepada Nayya. Nayya pun mengangguk dan berjalan sendirian ke arah kamarnya
" Nayya, ajak suaminya nak" suruh ibunya yang membuat langkah Nayua terhenti dan membalikan badannya dan berjalan ke arah Xavier tanpa bicara apapun dia berdiri disisi Xavier menunggu Xavier melangkah lebih dulu. Xavier yang tak mau dilihat aneh oleh ibu mertua dan adik iparnya jadi berjalan lebih masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...