Chapter 23

3.7K 153 0
                                    

" kak, jadi sebelum nikah sama kakak aku, kakak udah janji nikah sama cowok lain" Dena datang dengan wajah datarnya bersama Rival, kali ini semua tamu yang datang menyaksikan apa yang telah terjadi

Hancur sudah, Nayya malu, apa yang akan terjadi dengan orang tuanya, pasti orang tuanya ikut malu dengan masalah yang terjadi, nggak dia nggak pernah ingin ini semua terjadi tapi nasi sudab jadi bubur, dia hanya bisa menunggu semua orang menghujatnya, di tambah Xavier terlihat kecewa dengan apa yang terjadi, bahkan genggaman tangan Xavier membuat tangan Nayya sakit.

Untuk beberapa saat nggak ada yang berani bersuara, tapi Nayya penasaran kemana orang tua mereka, Ayah ibunya dan Mama Xavier kenapa nggak ada yang muncul

Tiba-tiba saja musik kembali terdengar bahkan suaranya mengejutkan semua orang yang ada disana.

" gimana Nayya?, apa kali ini kita lebih sukses?" teriak seseorang dengan Mikrofon

" kalian,,," Geram Nayya, kalau saja dia tidak memakai pakaian adat sudah pasti sekarang dia akan mengejar semua orang yang telah membuat harinya gundah untuk beberapa saat

" kalian berhasil, aku nggak nyangka kalian mempunyai skenario yang bagus seperti ini" ujar Nayya lega karena semuanya bukan kenyataan tapi sudah di atur oleh semua teman-temannya

" Nay, loe tau nggak, bukan kita yang punya rencana ini, tapi loe, ini semua skenario yang loe bikin" teriak salah satu teman Nayya dari arah salah satu meja sambil menikmati menu makanan yang di hidangkan

" aku...?"

" iya, skenario yang kamu bikin untuk kejutan di hari bahagia aku, kamu masih ingat" jelas Mira yang sudah lebih dulu duduk di pelaminan dan dia tau kalau skenario ini adalah milik Nayya karena dulunya mereka pernah bercerita akan menjalankannya namun gagal karena fisik Mira saat itu tidak mendukung

" senjata makan tuan, makanya loe itu hidup jangan suka usil, kena kan loe sekarang" ujar Abel yang berperan menjadi peran utama dalam seknario mereka karena memang dari dulu Nayya dengan Abel sangat dekat namun tidak satupun dari mereka memiliki benih-benih cinta

" bang, abang tau ndak?, Nayya adalah murid abang" jelas Nayya memperjelas kalau keusilan dirinya tumbuh kembang saat kedatangan Abel sebagai murid baru di kelasnya dulu

" siapo?, abang?, abang ndak pernah jadi guru murid suko malawan kayak kau doh" balas Abel yang mulai gesit dan pasti ini lama berakhirnya karena biasanya mereka akan beradu mulut tanpa henti

" aku nggak nyangka kalian jahilin aku segininya, dan kalian, kalian semuanya datang" jelas Nayya mencoba menghentikan serangan dari Abel yang pasti sudah menrencanakan senjata ampuh untuk melawan dirinya

" kita pasti datang Nayya, secara loe kan yang terkhir melepas lajang, dan kita doain loe bahagia"

" sok kalian, para abang se masih lum laku,"

" kita abang Nayya, ndak masalah kalau para abang ndak laku, tapi kalau para adek masih alum laku tu masalah besar"

" sarah kalian lah ee,,untuk kali ko bia Nayya nggalah dari pado dapek musibah yang lebih mengerikan"

" habis, kami bikin rencana cuman sampai disitu, tapi kalau nio, kami punyo Plan B, oh yo Nayya, namo laki kau tu siapo?"

" alah mah, Kak Ahmad namo laki Nayya kak Ahmad"

" kak ahmad, jan berang lo ndak, kami bagarah se nyo.."

" ngecek ny bahasa indonesia se lah, Kak Ahmad lum ngarati bana lai"

" ah, jadi kak Ahmad nggak ngerti, kak Ahmad saya atas nama semua teman-teman minta maaf karena kita udah bikin acara kalian hampir saja hancur, tapi kakak tenang aja, kita nggak serius, dan saya,,, ah aku tau kakak nggak suka dengan apa yang terjadi, apalagi melihat bagaimana aktingnya Abel, aku cuman mau ngasih tau kalau antara Abel dan Nayya itu nggak ada hubungan apa-apa, mereka memang dekat tapi hanya sebagai seorang teman atau lebihnya seoarang kakak kepada adek dan sebaliknya, dari semua cewek yang ada di kelas kita dulu Nayya bukan yang paling kecil tapi karena sikap dan sifatnya kita menjadikan dia yang paling kecil, dia itu manja, usil dan selalu bikin kita kesal, jadi aku harap kakak bisa menerima Nayya dalam kekurangan yang dia miliki, kita semua teman-teman Nayya sayang sama dia, bagaimanapun Nayya selalu bikin ulah dan masalah dulunya, itu nggak akan bikin kita benci sama dia karena setiap orang memiliki cara sendiri dalam bergaul, tolong bahagiakan dia dan jangan sakiti dia," jika Abel berperan sebagai sang mantan yang mengacaukan pesta, Fauzi selalu mendapatkan peran sebagai penasehat di akhir rencana dan seperti biasa Fauzi memang dapat di andalkan

" Hakim, mah emang bisa di andalkan.."

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc...
Chie_Vaichy

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang