Chapter 77 (End)

4.2K 135 8
                                    

Seperti yang aku bilang di chapter sebelumnya. Chapter ini adalah Chpater terakhir dalam cerita jodohku. Aku gak tau apakah kalian akan suka atau tidak dengan ending cerita. Tapi yang pasti ceritanya ini pasti Happy ending kok.

Selamat membaca

Nayya tak berani mengangkat wajahnya. Nayya tak kuat melihat Xavier yang pasti menatapnya dengan tatapan seolah ingin menancapkan belati di dadanya.

" tatap aku!" suruh Xavier. Namun tak dihiraukan oleh Nayya. Malah Nayya semakin menundukan wajahnya. Xavier yang melihat hal itu mengangkat tangannya dan membawa wajah Nayya menatap ke arahnya. Nayya mencoba untuk menolak tapi dengan tekat dan kekuatan yang dia punya mengangkat wajah. Namun kekuatan yang digunakan oleh Xavier tak membuat Nayya celaka. Saat wajah Nayya telah berhadapan dengan Xavier hanya beberapa detik Nayya kembali mengalihkan pandangan.

" apa kamu tak ingin mengatakan sesuatu Setelah lama pergi?" tanya Xavier setelah membiarkan wajah Nayya yang tak mau memandanginya namun Xavier tak mengalihkan pandangannya dari Nayya yang ketakutan dan juga salah tingkah. Nayya tetap memilih diam. Suara serasa hilang ditelan bumi.

" apa kamu tau apa yang membuat aku bahagia saat mendengar kata-kata kamu tadi?, ternyata rasa itu telah lama tumbuh, aku bahagia meskipun baru mengetahui setelah sekian lama menunggu" jelas Xavier dengan senyum di wajahnya. Saat tak dapat mencerna apa yang dikatakan Xavier, tanpa sadar Nayya menatap wajah Xavier bahkan tanpa malu dia menatap mata Xavier seolah-olah meminta penjelasan. Namun bukannya penjelasan yang dia dapatkan melainkan dalam sekejab Xavier malah mencium pipinya lalu berlalu dari hadapan Nayya. Nayya yang kaget mendapatkan perlakukan manis yang selama ini tak pernah dia dapatkan dan selalu dia rindukan, hanya bisa diam dan yang pasti wajahnya telah panas dan kalau saja wajahnya tak di make up dia yakin wajahnya pasti telah memerah seperti tomat.

Dari segi penampilan Nayya telah siap melakukan pemotretan. Namun saat ditanya apakah dia siap berada dalam jarak dekat dengan Xavier, jawabannya adalah tidak. Sungguh Nayya tak sanggub berdekatan dengan Xavier. Jika sebelumnya dia gak mau karena dia masih merasa bersalah, tapi kali ini dia begitu malu, malu dengan perlakukan Xavier sebelumnya.

" kenapa loe kelihatan stress gini?, apa yang dilakukan Xavier tadi?" tanya Danil prihatin. Danil tak tau kalau Nadia meninggalkan Nayya hanya dengan Danil.

" Danil, apa loe keberatan kalau kita lepasin cafe itu?" tanya Nayya yang sudah gak sadar dengan apa yang dia katakan. Yang ada di kepalanya saat ini hanyalah bayangan Xavier saat mencium pipinya

" jika itu dapat membuat loe bahagia dan gak tertekan kayak gini, gue gak papa kehilangan cafe itu" jawab Danil karena dari awal dia juga akan melakukan hal itu jika Nayya setuju tapi yang terjadi malah sebaliknya

" Ya udah kalau gitu kita gak usah kesana, lebih baik sekarang kita pergi, diluar sudah ada mobil yang akan mengantarkan loe ke jakarta. Nadia telah menyiapkan semua yang akan loe bawa"

" Ah.. Danil loe ngomong apaan sih?, gue pasti ingat akan hal itu. Tapi gue harus melakukan hal ini terlebih dahulu. Gue gak akan kabur. Gue gak ingin kehilangan cafe kita"

" lah kan loe sendiri yang nanya?, gue kan hanya menjawab apa yang loe tanyakan?"

" lupakan saja, tapi apa maksud dengan mobil yang nunggu gue?"

" loe gak lupakan loe akan ke jakarta?, karena rasa bersalahn Nadia telah menyiapkan semua barang yang akan loe bawa di mobil, jadi setelah ini loe hanya tinggal berangkat" jelas Danil.

" Nadia gak pernah berubah" gumam Nayya dan berlalu meninggalkan Danil menuju tempat pemotretan dan disana Nadia telah menunggunya.

" Hai..loe udah selesai?"

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang