Chapter 12 ✔

4K 182 2
                                    

Hari ini adalah hari H dimana sebentar lagi Nayya akan menyandang status seorang istri dari orang yang sampai saat ini tidak dia ketahui sama sekali, semua orang tidak ada yang mau buka mulut dan memberi taukan sedikit saja tentang siapa yang akan menjadi suaminya baik itu adek kecilnya yang telah berumur belas tahun.

Jauh sebelum sholat subuh Nayya telah dibangungkan dan tidak hanya dia karena semua orang telah bangun namun sesi mendandani masih belum selesai padahal pak penghulu dan yang lainnya juga sudah berada di luar kamar.

" hai kakak aku, akhirnya kakak aku ini nyusul juga, aku pikir benaran akan jadi perawan tua karena aku langkahi" sapa Rahma yang baru saja masuk ke dalam kamar tempat Nayya didandani dan sekarang lagi duduk manis

" Rahma apa kamu benar-benar nggak akan ngasih kakak sedikit informasi tentang siapa dia?" bisik Nayya karena dia gak ingin terdengar oleh orang yang berada di luar kamarnya karena kamarnya bukanlah kamar yang kedap suara, bahkan kamarnya ini jauh lebih kecil dari kamar yang di sediakan oleh tantenya, mama Rival.

Ngomong-ngomong tentang Rival, Nayya belum pernah melihat mereka di rumah ini, apa jangan-jangan mereka gak jadi pulang, Itulah yang dipikirkan Nayya karena sejak dia datang dia belum pernah melihat Rival dan sekeluarga.

" aku akan kasih tau kakak tapi dengan satu syarat" jawab Rahma yang tak berbisik sama sekali

Mata Nayya berbinar-binar mendengar ucapan Rahma tapi itu taoi bertahan lama karena suara ibunya" Rahma jangan banyak tingkah" peringatan dari sang ibu diluar kamar yang ternyata mendengar apa yang mereka bicarakan

" iya bu, maaf"

" apa syaratnya" desak Nayya

" aku akan ngasih tau kakak, dengan syarat dia orang yang kakak ingin tau sudah mengucapkan Ijab kabul"

" sama aja bohong" gerutu Nayya yang terdengar oleh semua orang diluar kamar bahkan mereka semua tertawa
" Hai kak Nayya"sapa Rival orang yang belum lama ini ada dalam pikiran Nayya

" kakak nggak usah khawatir, aku lihat calon kakak nggak kalah ganteng dengan laki-laki pujaan kakak" ujar Rival yang sebenarnya juga kaget dengan fakta yang belum lama ini dia tau. Dan hal itu tak pernah terbayangkan oleh otaknya

" Rival kamu ini sok tau, memang nya kamu tau gimana laki-laki idaman kakak aku?" tanya Zein adek laki-laki Nayya yang yang sudah sekolah Menengah Atas

" tau kok, waktu disana kak Nayya itu dekat sama cowok yang tinggal di depan rumah, kamu tau nggak tu cowok ganteng banget, keren, dewasa, bahkan juga kaya" jelas Rival sambil melihat pengantin pria yang sudah duduk di depan ayah Nayya

" siapa Val?"

" lupa aku?"

" e karambia"

" udahlah Val lebih baik kamu diam dan duduk aja, kamu lihat acara akan dimulai, lagian kasian kak Nayya kamu usilin terus" Tegur bunda Rival, dan berharap Rival tifak mengacaukan acara yang telah di susun dengan baik.

" baiklah, karena semua orang sudah lengkap, kita mulai aja acaranya" saran ayah Nayya sambil menjabat tangan orang yang akan menjaga anak sulungnya kelak, sedangkan Nayya di dalam kamarnya hanya duduk diam dengan pikiran yang kosong bahkan dia tidak mendengarkannya kalau sekarang dia sudah SAH menjadi istri dari orang yang bahkan tak di dengarnya karena melamun

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang