Maaf kalau terdapat banyak Typo. Dan juga maaf karena sudah lama tidak up.
Dan aku pengen tau siapa yang nungguin cerita abal-abalan aku ini?
...................................................................
Setelah selesai makan malam Xavier mengajak Nayya berkeliling rumah untuk melihat persiapan pesta sudah hampir 100% siap, hanya tinggal menunggu hari H, Nayya baru sadar kalau suaminya itu bukan orang biasa dan itu semua terlihat dari perbedaan rumah secara drastis, rumah yang biasa terlihat biasa sekarang terlihat bak istana. Bahkan desainnya cocok dengan 2 helai gaun yang telah di belinya dulu, yaitu gaun yang akan di pakainya untuk acara pesta.
" kenapa?" tanya Xavier yang datang menghanpiri Nayya yang terlihat sedang bermenung
" kak?, apa ini nyata?"
" apa maksud kamu?"
" kenapa semua terlihat seperti mimpi?"
" ini bukan mimpi sayang, ini Nyata lihatlah ini semua nyata, atau apa perlu aku cubit pipi kamu untuk membuktikan kalau kamu dalam keadaan sepenuhnya sadar?"
" kak, aku tidak pernah berfikir akan menikah dengan seseorang yang akan mengadakan pesta segini mewah, bahkan dalam mimpi sekalipun, tapi apa yang aku lihat sekarang?"
" kamu tidak suka?"
" aku suka, siapa yang tidak suka dengan semua ini?"
" ya iyalah loe suka, kan loe orang kampung, tidak pernah bertemu hal yang seperti ini" sela Lili yang datang dengan seoarang perempuan yang cantik yang baru ditemui oleh Nayya.
" kak jangan ngomong seperti itu, orang yang kakak bilang anak kampung ini adalah istri aku"" apa sih yang kamu suka dari dia?, dari pada dia cantikan aku" ledek Siska teman dari Lili yang selalu di comblanginya sama Xavier
" hm, kamu memang cantik, tapi saya mencari istri yang cantik bukan parasnya saja" tegas Xavier dengan bahasa formalnya. Setelah berbicara seperti itu Xavier menggenggam tangan Nayya dan membawanya menjauhi Lili dan
" Xavier apa maksud kamu?" teriak Siska kesal dengan kata-kata Xavier namun Xavier tidak menghiraukan teriakannya
" kalian mau kemana?" sapa sang oma. Ingin rasanya Nayya menjawab pertanyaan oma Xavier tapi melihat reaksi Xavier Nayya memiluh untuk diam
" oma belum tidur?"jawab Xavier santai dan duduk di salah satu kursi begitu juga dengan Nayya
" Nayya maafin anak tante ya" ujar seseorang wanita
yang seumuran dengan mamanya Xavier. Nayya yang bingung langsung melihat ke arah Xavier meminta jawaban" Lili, saya adalah mamanya Lili" jelas wanita tersebut, cantik satu kata yang terlintas dikepala Nayya.
" tante tau apa yang dilakukan oleh Lili dan Siska barusan,"
" tidak apa-apa kok tante,"
" kamu memang anak baik"
" biasa aja tante, mungkin kak Lili dan Siska tidak suka aku menjadi istrinya kak Xavier karena aku ini gadis kampungan" ujar Nayya yang membenarkan ucapan Lili tentang dirinya dan dia tidak menyanggah tentang hal itu karena dirinya memang gadis kampung yang beruntung dipinang Xavier
" tidak ada yang salah dari kamu yang gadis kampung sayang, Xavier yang akan menjalani hidupnya dengan kamu aja tidak mempermasalahkan asal kamu" ucap oma Xavier yang memamg sudah tau bagaimana perjuangan Xavier mendapatkan cucu menantunya
" oma benar, dan aku benar-benar beruntung menjadi gadis pilihan kak Xavier" jawab Nayya tanpa melihat ke arah Xavier karena untuk mengatakan hal itu sangat berat bahkan membuat wajahnya memerah, Nayya mengakui kalau dirinya mulai terbiasa dengan kehadiaran Xavier dalam hidupnya, saat dia bangun tidur dengan tidak melihat Xavier membuat hatinya merasa kehilangan.
" haha, wajah kak Nayya memerah, hahaa dasar kakak ipar yang lucu" ledek Dena yang mendapati wajah Nayya memerah namun dalam waktu yang bersamaan Dena mendapatkan cubitan dari omanya
" OMA,, apa-apaan sih sakittt tau" jerit Dena. Dan mengundang tawa semua orang yang ada disana kecuali Lili dan Siska
" Nayya, besok adalah acara pesta, lebih baik sekarang kamu istirahat" ujar sang mama mertua dengan lembut namun wajah Nayya tidak begitu senang
" biar aku antar" tengah Xavier yang sudah menggenggam tangan Nayya dan akan mengantar Nayya ke kamar namun langkahnya terhentikan karena ucapan mamanya
" jangan melanggar Xavier" teriak mama Xavier. Nayya tau apa maksud kata-kata mertuanya namun dia tidak ingin Xavier membiarkannya sendiri karena itu dengan spontan dia menggenggam erat tangan Xavier.
" ada sesuatu yang akan kita bicarakan ma, jika telah seselai aku akan keluar" alasan Xavier kepada mamanya agar mamanya membiarkan dirinya untuk menemani Nayya yang dia tau tak ingin sendiri.
" ada apa?, kenapa diam aja disini?" tanya Xavier yang menghampiri Nayya tengah berdiri di jendela yang menperlihatkan indahnya malam
" aku baru sadar kalau berdiri disini dapat melihat kearah rumahnya Rival tidak seperti di kamar Dena"
" ya, dan tempat inilah yang menjadikan rasa suka itu menjadi cinta, setiap ada kesempatan aku akan berdiri disini memperrhatikan wanita yang dulunya bukan mahramku, saat dia duduk diam membaca sambil mendengarkan musik yang ada di hpnya dan juga saat dia lagi bercanda dan berantam dengan adeknya" jelas Xavier yang mengatakan kebenaran tentang apa yang dia lakukannya. Nayya yang tidak paham sepenuhnya membalikan badan menghadap ke arah Xavier meminta penjelasan.
Sekarang jarak antara Xavier dan Nayya tak lebih dari sejengkal tangan dan kepala Nayya mendongak kearah Xavier yang jauh lebih tinggi dari dirinya. Untuk sementara tak ada suara diantara mereka hanya mata mereka yang saling memandang dan saling memuja makhluk yang ada dihadapannya. Dalam sekejam bibir Xavier mendarat di pucuk kepala Nayya dan tangannya melinggkar indah di pinggang Nayya
" maafkan aku karena tak minta izin memperhatikanmu bahkan berdosa karena telah melihat auratmu sebelum aku menghalalkanmu"
" maksud kakak?"
" hm, meskipun aku tau melihat aurat wanita yang bukan mahram itu berdosa, tapi aku tidak bisa menahan pandangan ini saat melihat kamu saling kejaran-kejaran dengan Rival di sebarang sana dan pakaian tidur dan rambut terurai. Wajah yang memperlihatkan banyak emosi, kadamg marah, kesal dan juga usil itulah yang membuat aku menjadi mengingikan dan memeberanikan diri memasuki rumah itu dan meminang kamu" lanjut Xavier menjelaskan banyak hal yang tak diketahui oleh Nayya
" kenapa aku tak pernah menyadari ada seseoarang laki-laki tampan yang selalu memperhatikan aku?" tanya Nayya sambil membelaikan tanganya di wajah Xavier
" karena aku tak menginginkannya, aku tak memperhatikan wanita cantik itu secara terang-terangnya" jawab Xavier sambil membawa tangan Nayya ke dadanya untuk merasakan betapa kencangnya detak jantung miliknya.
" apa ini berdetak untuk aku?"
" hm,,dia akan selalu berdetak segencang ini saat aku memikirkan, melihat, dan berdekatan dengan seoarang wanita bernama Ainayya Fathiyaturrahma"
" makasih karena telah menjadi imamku" gumam Nayya sambil memeluk Xavier dengan erat dan tak mau melepaskannya. Xavier tersenyum dengan tingkah Nayya yang begitu manja dimatanya malam hari ini.
################################
3 kali loh aku ngulang cerita ntuk Chapter ini jadi aku harap kalian dengan senang hati Vote dan juga Komen
Di tunggu!
Sampai ketemu di chapter selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpirituellesBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...