Tak ada yang bicara setelah pertanyaan yang keluar dari tertua di rumah itu. Begitu juga Nayya Nayya yang hanya menundukan kepalanya.
" kenalin pa. Dia adalah Nayya teman baik aku, seperti yang telah alu katakan di telpon kalau aku akan membawanya kesini dan meminta papa menolongnya" ucap Danil yang membuat Nayya tidak mengerti dengan kata-kata Danil.
Menolong?, Menolong apa?, siapa?, dirinya?" assalamualaikum om."
" waalaikumsalam"
" jadi apa yang ingin kamu bicarakan Danil?"
" kalau papa gak keberatan pekerjakan Nayya di tempat papa. Papa gak usah khawatir dengan kemampuannya, dia lulus dengan nilai bagus"
" papa sama sekali gak keberatan, kalau dia mau dia juga bisa kuliah lagi"
" aku akan sangat bahagia kalau hal itu terjadi"
" Danil, om maaf sebelumnya aku memotong ucapkan kalian. Terimakasih kepada kalian yang ingin menolongku tapi aku tak bisa menerimanya"
" kenapa?, udahlah Nayya, emangnya apa yang kamu khawatirkan?, lagian apa yang akan kamu lakukan?, kerja di tempat aku, apa kamu yakin?, disini lebih baik dari pada di tempat itu"
" iya kak Nayya selain itu aku juga gak akan izinin kakak kerja di twmpat Danil bisa makan hati aku karena cemburu"
" selama ini kamu telah membantu Danil jadi terimalah bantuan dari dia Nayya" Nayya tak tau lagi harus berbuat apa. Semua orang mendukungnya meskipun kata-kata Nadia sedikit tidak mengenakan.
" untuk bekerja mungkin aku akan menerimanya. Tapi untuk kuliah.. "
" apa Dana?, emang berapa sih biaya untuk kuliah?, bukanya kamu mendapatkan persen dari cafe yang kita kelola, kamu juga pasti punya uang tabungankan, selain itu papa juga pasti akan menggaji kamu saat kamu kerja di si firmanya, dan jadi apalagi" potong Danil dengan cepat.
" bukan itu, aku rasa aku harus mendapatkan izin dari orangtua terlebih dahulu, sebenarnya aku telah berniat untuk pulang ke Padang"
" pulang lah nak, sebentar lagi akan bulan ramadan tante pikir kamu juga harus bermaaf-maafan dengan mereka." bela mama Danil
" jangan seperti Danil yang sudah berapa kali bulan ramadan tidak menemui keluarganya"
" ya udah kalau memang itu keputusan kamu, lebih cepat lebih baik kamu bicara sama orangtua kamu karena sebenar lagi akan ada penerimaan mahasiswa baru, masalah Dana om sendiri yang akan membantu kamu"
" untuk masalah tempat tinggal dan juga makan, kamu gak usah khawatir kamu tinggal aja bersama tante, kamu tau sendirikan kalau anak tante sudah menikah semuanya, Danil juga begitu, tante akan bahagia kalau kamu mau tinggal sama tante"
" aku pasti akan memikirkan ini dengan baik tante" final Nayya. Nayya merasa ini adalah keberuntungan tak menyesal dia dulu mau berbagi dengan Danil dulunya hidup gak jelas. Apalagi keluarga semunya baik-baik kecuali kakak kedua Danil yang sedikit tidak suka dengan kehadiran Nayya.
" Nay.. " sapa Danil di malam hari. Saat Nayya asyik menatap bulan di blakon kamar yang dia tinggali.
Ya hari ini Nayya menginap di rumah Danil dan tanpa sepengetahuan Nayya Danil membawa kopernya kesini." hm"
" kapan kamu akan pulang?"
" kalau bisa besok. Aku begitu kangen dengan keluargaku"
" kangen, aku rasa kamu harus tau kalau masalah kangen aku adalah rajanya apalagi sama keluarga"
" itu sih kangen yang dibuat. Udah tau manja pake acara kabur segala dari rumah, untung aja kamu ketemu sama aku" ledek Nayya untuk mencairkan suasa hatinya yang masih dilema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku (End) Proses Revisi
SpiritualitéBagi peminat baca cerita jodohku. Sabar ya, karena aku sekarang lagi merevisi cerita ini. Dan akan mengusahakan agar ada terjemahan bahasa Padang nya * * * Jodoh, tak ada yang tau siapa dia? dan kapan ia akan datang?. Begitu juga dengan Nayya, gadis...