Chapter 62

1.8K 108 3
                                    

Pasti teman-teman ada yang bertanya-tanya, kenapa Jodohku udah lama gak di up yah?

Aku benar-benar minta maaf,  selain aku sibuk aku juga gak tau mau nulis apa?, ini aja ceritanya Gaje banget tapi aku harap kalian suka.

.
.
.
.
.
.
.

Selamat membaca

Setelah Nayya minta izin sama Xavier sekarang Nayya dan Nila sudah berada dalam taxi menuju tempat kerja Danil. Nayya tidak memberitau Nila kalau mereka akan menemui Danil. Nila dan Danil juga saling kenal karena dulu Nila sering makan ke tempat kerja dia.

" sebenarnya kita mau pergi kemana?, apa gak ada sedikitpum niat kamu untuk ngasih tau aku?"

" ada, tapi hanya sedikit dan yang sedikit itu dilindas sama yang banyak"

" jadi teman gak boleh jahat, jadi sekarang kamu kasih tau kita akan kemana?, atau jangan-jangan kamu mau bawa aku ke tempat yang nggak-nggak" jerit Nila dengan ekpresi menyilangkan tangannya ke dadanya. Nayya yang meihat reaksi berlebihan Nila hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

" Bi jawab!" desak Nila sambil menggoyangkan bahu Nayya

" jangan gila Nila, kamu kira aku cewek apaan ngajak kamu ke tempat yang begituan, kamu iya"

" aku kenapa?, aku ngajak kamu itu hanya ke pulau doang, dan disana emang banyak yang berduaan, padahal kamu sama Danil sering berduaan biasa aja tuh"

" aku sama Danil berdua di tempat yang rame"

" tapi kan sama-sama berduaan kan?"

" semenang kamu aja lah prett"

" dari tadi Kamu milih bungkam dan faktanya hanya membawa aku ke tempat ini?"

" emangnya kamu tau ini tempat apa?"

" apalagi kalau bukan tempat nongkrong anak SMA, gak lihat noh ada sekolah" tunjuk Nila ke arah sekolah yang tak jauh dari tempat mereka

" tapi disini makanannya enak kok, ayok masuk!" ajak Nayya yang sedikit menggeret Nila agar masuk.

" Bi, kok aku gak asing ya dengan tempat ini?, apa kamu juga kerja di tempat ini"

" bukan kerja lagi,  tapi memang dia yang mendekor ruangan ini" seru suara laki-laki yang baru saja bergabung di meja mereka. Siapa lagi kalau bukan Danil, Nila sudah lumayan lama kenal dengan Danil namun tak selama Nayya karena Nila teman dekat Nayya dan sering pergi ke tempat kerja Nayya membuat dia juga dekat dengan Danil. Nila yang kaget melihat Danil tak mengedipkan matanya.

" lihatnya jangan gitu jug kali" seru Danil yang ingin sekali tertawa melihat reaksi Nila

" Gila,  benar-benar gila. Gak terima Nayya nikah ampe ngikutin kesini?"

" siapa yang ngikutin Nayya?,  orang dia yang nyuruh aku datang ke tempat ini" elak Danil.  Kini pelototan mata Nila berpindah ke arah Nayya.

" udahlah, ngapain bahas itu,  lagian hubungan aku sama Danil itu gak lebih dari sekedar teman kerja"

" gak,  kalian harus jelasin semuanya sama aku, kalian benar-benar kelewatan, dan kamu Nayya kamu tau kan kalau kamu itu udah nikah?"

" aku tau aku udah nikah,  tapi aku sama Danil itu hanya teman Nila,  kamu lupa kalau Danil udah punya yang spesial"

" punya yang spesial bukan jaminan untuk setia,  yang nikah aja bisa selingkuh, sekarang kalian jelasin sama aku apa hubungan kalian yang sebenarnya, setelah sekian apa lama kenal apa mungkin kalian telah menumbuhkan rasa sayang?" selidik Nila

" kalau kamu nanya,  apa rasa sayang itu telah tumbuh jawabannya sudah,  tapi rasa sayang sebagai teman lama gak lebih" jelas Danil yang telah ambil ancang ingin memeluk namun langkahnya dihalangin oleh Nila

" apa?,  mau marah?, silahkan,  seenak jidatnya mau meluk istri orang nih"

" lah sebeum jadi istri orang aku juga gak bisa meluk dia"

" salah kamu sendiri, ngapain kenal ketika Nayya mau hijrah datang ke waktu Nayya baru berojol"

" kalian kalau ketemu gak berhenti berantam,  jodoh tau rasa"

" nggak"

" ogah, mending aku jodohnya sama aku aja"

" dia udah punya jodoh, udah halal lagi,  mana mau dia sama cowok setengah bencong kayak kamu"

" siapa yang kamu bilang bencong"

" gak ada tuh,  aku bilangnya setengah  bencong"

" kan sama aja"

" gak ya"

" mau sampai kapan?" tanya Nayya menengahi mereka berdua.

" apannya?" tanya Nila dan Danil yanh barenngan. Dan itu menambah aura pertengkaran antara mereka berdua

" masih mau lanjut?"

" apannya?" lagi-lagi mereka berdua barengan

" aku berharap kalian benaran jodoh"

" ogah"

" jangan"

" ya kalau gak mau,  makanya berdamai?"

" oh jadi kamu gak mau berdebat sama dia karena takut jodoh sama Danil yang setengah bencong?"tebak Nila kesal karena selama ini Nayya dan Daniel tak pernah berantem. Dan Nila tau kalau sebenarnya mereka gak berantem bukan karema takut jodoh.

" tapi aku benaran gak habis pikir kenapa kalian bisa berada di satu tempat kayak gini?, apa kalian benaran gak bisa dipisahin?"

" kamu anggab aja seperti itu, dan mungkin benar kalau aku dan Danil akan selalu bersama" canda Nayya. Namun ada seseoarang yang merasakan sesak saat mendengar kata-kata Nayya.  Siapa lagi kalau bukan Xavier, dia diam-diam menyuruh orang mengikuti Nayya sesaat setelah Nayya minta izin dan setelah tau keberadaan Nayya Xavier mengikuti Nayya dan berniat akan berkenalan dengan teman Nayya,  namun niatnya diurungkannyya karena melihat ada cowok di meja yang sama dan karena penasaran Xavier memilih untuk duduk di meja yang tak jauh dari Nayya dan pastinya tak diketahui oleh Nayya dan juga kedua teman Nayya.

Jangan lupa Vote dan Coment



Chie_Vaichy

Jodohku (End) Proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang